Balapan Terakhir Sebelum Dijodohkan
perti hanya satu tarikan napas. Ia masih mengutuk keputusan papahnya, ta
bunga segar dan lampu gantung kristal. Kursi berlapis kain satin berjajar rapi, menanti para tam
uduk di depan meja rias, wajahnya dipoles tebal oleh perias profesional. Gamis putih dengan payet mewah m
senyum haru. "Nak... can
Ma. Aku merasa kayak taw
inya. "Percayalah, Nak. Kadang kita baru menger
imengerti, Ma. Aku
as panjang, memilih keluar
depan penghulu, mengenakan jas putih bersih dengan peci hitam.
tua. Abi Karim duduk dengan wibawa, Umi Salma
hulu lantang. "Kita m
lash kamera berkilat-kilat, m
hri Al-Hadi bin Karim, dengan putri saya Raina binti Rasyid, dengan mas
p ia mengucapkan, "Saya terima nikahnya Raina binti Rasy
u para sak
a suasana religius. Wartawan langsung menyorot wajah Fahri yang tetap
"Alhamdulillah. Akhirny
natap cermin. "Sah? Jadi gue seka
g panitia berkata, "Pak Ustadz
gigi. Pak Ustadz...
i muncul, wajahnya tetap
m." Ia berdiri, mengibaskan gamis
h sah jadi istri saya
ta menyipit. "Jangan so-so
hu kamu terpaksa. Tapi izinkan saya j
engangkat tangannya. "M
dahi. "Tuntun? Gue
n suara pelan namun jelas, penuh khidmat, "Allahumma barik
ak mengerti kenapa suara itu membuat dadanya berge
etan. Gue gerah di kam
mpingnya. Mereka keluar menuju ruang
rak sorai terdengar. Wartawan sibuk
ntin wanita cantik se
Sementara Fahri tetap datar, hanya ses
an. Raina mencondongkan tubuhnya, berbisik kesal, "Lu t
ahu. Tapi saya tidak akan balas benci dengan benci.
apa lu sok banget jadi orang s
begitu. Saya hanya percaya w
waktu. Gue cuma
Kamu tetap bisa bebas, selama
as. "Ah, udah deh.
awan bubar, meninggalkan halaman rumah yang mulai sepi.
aromaterapi, Raina duduk di tepi ranjang dengan tangan be
up pintu perlahan. "Kamu belum ganti pak
Gue bisa urus diri gue se
k akan memaksa. Saya hanya ingin kamu tahu, saya akan
ikah sama lu. Gue nggak akan pernah jadi istri baik yang lu harapin. Gue tetap
ihan kamu, saya tidak akan melarang. Saya hanya akan tetap m
ke arahnya. "Sok banget jadi pahlaw
l bantal itu tanpa marah. "Baik
dengan bantal. Air matanya mengalir diam-di
p gue harus