Pacar Kedua.
dian. Seluruh siswa lulus. Pengumuman telah di pasang. Sorak sorai mewarna
s. Ada keharuan yang menjalar di hati. Sebentar l
an kelulusan ini, menuju ke kantin. Makanan favorit mereka t
oto daging empat ya, sama
" ucap Mbok
ra yang paling kaya di antara merek
mati makan s
ta wisuda ya,
ab mereka be
*
Ke Kampus. Besok acara wisuda di kampus Iva
ga. Rindu tak bertemu selama enam
k? Tanya Ibu mengusap
lilah se
ap Ivana mengecup pun
menghubungi keluarganya. Keluarga Norma datang agak mepet pa
k H
sih sebelum wisuda . Tiba waktunya acara puncak. Semua semua orang tua Siswa datang ke kampus. J
meneruskan cita- cita menjadi Pramugari. Mereka para Siswa mengabadikan
lain. Menandakan perpisahan, di warnai air mata. Seakan tak ingin
u hari santai. Ia tak mau berleha- leha santai. Secepatnya ia ingin mencari pekerjaan. Mulai mencari p
bungi Norma,
gimana kabarny
baik Van, kamu juga
ada lowongan ini di Maskapa
embukaanya
gu de
temu minggu dep
cap Ivana
Maskapai.yang aku impikan
gu Kem
Pramugari. Ivana sangat bersemangat menjalani. Sebelum berangkat ia berpamitan dengan or
nti jangan lupa telep
ak tega liat adiknya seperti itu. Tapi Ivana
Mbak mu. Doakan aja moga
an kepada orang tunya. Ibu menangis saat Ivana mencium
kuliah Ines nanti. Bus telah membawa Ivana menuju kota Impian, Jakarta. Jakarta sangat menarik untuk di kunjungi. Di sana menyajikan rupiah yang banyak ketika bekerja keras.
tidur malam ini. Untungnya ia segera mendapatkanya. Melepas lelah dalam semalam. Pagi sekali ia berangkat k
sapa Ivana te
ipika cipiki sebagai tra
r belum? Ta
lum
aftar b
uuk
ini udah rame pendaftar. Mereka berdua mencatat ident
i tes di depanya. Tak lama kemudian Tes pertama selesai. Di lanjutkan Tes kepribadian. Ivana dan
a berdua berdegup kencang. Mempersiapkan mental apapun yang terjadi. Satu persatu nama di panggil keluar. Mereka berdua di panggil
h. Senyum merekah terlihat di kedua bibir mereka. Me
*
hati mereka berdua. Dan ini impian Ivana menjadi Pramugari. Pintu pesawat di buka. Satu persatu masuk ke d
hbac
kk .
t menabrak orang di Bandara. Dia melangkah t
orang itu dan menyera
- apa. Nanti lagi ng
ucap Ivana
orang itu. Penerbangan perdana tak boleh tela
...." panggi
namaku?' Tanya I
badan dan memas
ang itu mengulurkan domp
g merasa malu. Udah merasa geer. Pa
gsung gegas menuju pesawat. Norma sudah be
back
ggung saat dia meminta tunjukan nomer duduknya. Ivana terpaksa menu
sam