Enam Tahun Tanpa Malam Pertama
datang menghampiri dengan wajah bengkak;layaknya orang baru bangun tidur. Dia menggaruk perut berulang kali sampai kausnya tersi
yang ia cari di sana, yang jelas ia suka sekali membuka ponselku;tanpa ijin pula. Aku membiarkan saja karena memang tak ada yang rahasia di sana. aku bukan tipe wanita yang mudah tertarik d
uci tangan di kran air, lalu berjalan mendekati suamiku yang masih asik bercengkrama dengan
h, Mas?" tanya
jawab Mas E
sih? Hawa mulutnya gak enak banget," tanyak
a cinta," balasnya denga
n maunya terhadap gadget milikku. Tubuhku yang berkeringat membuat tak nyaman, aku putuskan untuk mandi saja agar tubu
li
Mas Edwin ingin mencobanya? Aku memperhatikannya dengan seksama, disertai getaran-getaran halus berdesir seiring lajunya darah yang mengalir cukup lancar pagi ini. Lelaki itu menu
engan suara sedikit
Mules nih. Kalau kamu gak t
lkan napas dan juga detak jantungku yang ternyata terlalu GR untuk disentuh suami sendiri. Ya Tuhan, apakah aku sudah berlakon bagaikan wanita kurang belaian? Isi kepalaku tak hentinya memikirkan bagaimana caranya agar membuat Mas Edwin berhasil memeraw
lalu menetuk pintu itu sebanyak dua kali. "Mas, uda
ang mandi. Aku menekan knop pintu ingin ikut mandi bersama, sayang sekali terkunci. Aku menghela
li
di. "Kenapa gak mandi bareng aja sih, Mas? Aku nungguin kamu lama loh. Mulai dari kamu BAB
panku. Mulutku terbuka ingin sekali meluapkan kekesalan padanya, tetapi percuma, yang ada na
aju dari dalam lemari. Tanpa sahutan, aku masuk ke dalam kamar mandi dengan lemas. Mas Edwin memang mapan dan mempu memberikan segala
ket lengkap nasi, union ring, burger, serta minuman bersoda yang ada topping es krim di atasnya. Sungguh bukan makanan sehat yang harus rajin sekali dikonsumsi oleh seorang lelaki yang memiliki pe
h dari kami memilih baju saat ini, ada pasangan suami istri yang juga sedang memilih pakaian. Sang istri tampak cantik dengan wajah polos tanpa make up, dan yang menjadi nilai plusnya dalah kond
s Edwin yang ternyata mengetahui
m pada suamiku. Lelaki itu hanya terkekeh, lalu meninggalkanku tanpa membalas ucapanku. Dia berbali
senang. Di satu sisi dia memang tidak sempurna, tetapi di sisi lain, dia begitu memujaku. Membelikanku pakaian bagus, emas, menyediakan tempat tinggal mewah untukku, dan juga selalu menc
suka?" tanyanya sambil berbisik, dan lagi jiwa matre kewanitaanku bersorak gembira, diikuti anggukan kepalaku, berikut lengkungan garis bibir yang teramat lebar. Perhias
u mau tidak?" pertanyaan dari le
*
sam