CEO Tampan dan Gadis Desa
*
yang umum terjadi. Ashila merasa pilihan hidupnya sudah ditakdirkan. Alaric telah melunasi hutan
ster berdarah dingin. Secara harfiah Alaric bukan orang menakutkan berdasarkan visual. Dia adalah pria tampa
ang ditawarka
ng sudah Alaric inginkan padanya. Bohong pun bukanlah pilihan tepat bagi gadis itu. Selama ini, dia t
ek. Ashila tidak bisa pergi ke san
an tega menjauh dari orang yang merawatnya sejak kecil, memberinya makanan dan kehidup
tunggu lama-lama. Kesempatan tidak datang dua kali maka bila k
eknya akan se-antusias ini kalau tahu dia bekerja sebagai penjaga balita? San
n dilakukannya di masa mendatang, atau sekadar membayangkan seperti apa kehidupan di kota. Semakin dipikirkan, semakin intuisi gadis itu
rgiannya dari desa. Keputusan gadis itu telah bulat. Dia akan menandatangani kontra
. Suhu udara dingin. Langit menggelap, hanya ada hitungan bintang yang menerangi hampa
ana malam jadi oranye. Pelita itu terbuat dari bambu kemudian bagian atasnya ditambahkan kain tebal. Be
terlamba
megang tangan gadis itu, seperti pasangan kekasih lainnya. Sang pria
apa-apa
eka yang sibuk bekerja. Kehidupan ekonomi membuat keduanya harus merelakan siang hari mereka dengan mencari nafkah. Mereka bukanla
. Beberapa hari ke depan aku tidak aka
canakan pernikahan satu atau dua tahun ke depan. Tampaknya rencana itu tidak akan terwujud. Ada hal besar
udah tabung uang untuk menikahi dirimu. Kumoh
Aku harus kerja di Jakarta. Kalau kamu mencintaiku. Kamu pasti akan menungguku
anti kepulangannya, berharap sang kekasih mau memahami situasi yang ten
puan lain. Aku tidak tahan hidup sendiri, Ashila. Kamu yang harus me
ggalkan sang gadis sendirian. Masa pacaran mereka hanyalah hitungan w
mengakhiri yang lainnya. Dia harus siap hadapi kenyataan di masa depan. Salim telah pergi. Memang
i kemana arus air membawanya pergi. Memandangi batu itu, gadis desa berpikir tentang analogi kehidupan
k merenung
. Alaric... Pria itu berjalan mendekatinya dengan langkah seorang pemimpin. Aura kepemimpinan selalu ha
akukan di sini? Bukank
kecil. Semua orang seharusnya sudah istirahat. Ashila mengucek matanya untuk sekadar memast
mengapresiasi penduduk desa ini. Kalian tidak mencuri apapun di perkebunan teh meski
n teh membuat pikiran gadis itu berbelok ke sana. "Perusahaan Pak Ala
ima tawarannya atau justru menolak. Sang gadis desa mengatakan sepakat dengan perj
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis