Asa di Ujung Sajadah#bukuke-2
kamu past
u merah muda di bahunya, terus meraba dan menggoda. Gerakan-gerakan abstrak itu terus merambat ma
Ia sedang punya kegiatan menarik lainnya saat ini. Yaitu menghisap tembakau dalam-dalam
mengelus rahang persegi Tommy. Rahang jantan dengan bulu-bulu kasar sehari itu, membuat gairahnya bangkit seketika. Ia su
Tommy acuh di tengah kepulan asapnya. Setelah ketahuan seperti ini, ia m
edang banyak pikiran. Makanya
berhasil merayu Tommy dan mengenyahkan Jihan dari pikiran pacar gelapnya ini, ia tinggal menghitu
elus rahang dan bahu Tommy mulai turun dan makin turun. Bergerak dan gerilya seperti ular. Mengincar titik-titik sensitif di tubuh Tommy. Posisinya saat i
d mengelus bawah perutnya. Diana memang nekad. Sifat beraninya ini terkadang memang menanta
ta. Di mana pun, kapan pun, kamu selalu ada untukku. Kenapa sekarang kam
tidak ingin bercinta denganmu. Kamu tidak tuli bukan? Jadi jangan menanyakan ha
seperti kamu bosan pada Jihan. Begitu?" sembu
mosi Tommy. Ia berbalik dan berdiri dari kursi
rutuk Tommy geram. Ia tidak munafik. Ia memang bukan suami yang baik. Ia suka sesekali jajan di luar, atau sekedar menerima undangan dari wanita-wanita h
menghianati Jihan. Dan kini demi membela Jihan, Tommy ber
ma melihat Tommy membela Jihan. Padahal di waktu lalu, Tommy bersedia meluangkan waktu untuknya, dan meninggalkan Jihan berminggu-minggu di
atis tanpa komitmen, laki-laki mana yang menolak? Aku cuma
a memukuli dada Tommy geram. Ia tidak menyangka akan mendapat jawaban seperti
manis sepah dibuang apaan? Memangnya kamu siapa? Anak perawan? Masalah kata laki-laki buaya? Memangnya buaya
stimewa hatinya sedang gundah gulana. Ia seperti mend
i mana Tommy yang dulu begitu penurut saat ia menginginkan sesuatu? Tommy yang begitu sabar, s
untuk berbicara atau melakukan apapun denganmu saat ini. Pergilah. Jangan membuatku mengeluarkan kata-k
cara. Tetapi jika kamu membutuhkan teman mengobrol, kamu tahu 'kan ke mana harus menc
uk mengalah dulu. Ia akan melihat berapa lama Tommy tahan untuk tidak mencarinya. M
a. Dingin dan acuh tak acuh. Sepertinya anggukan kepalanya it
at Tommy pulang, atas segala kegaulannya. Itulah kemenangannya sebagai seorang pacar gelap. Membuat nyaman Tommy saat ia lelah dengan segala tingkah istrinya yan
di apartemen? Aku akan selalu menunggumu pulang jam berapa pun dan kapan pun k
skan, untuk sementara ia akan mengalah, semengalah-mengalahnya. Ia harus menahan egonya agar bisa menyelesaikan tujuannya. Ia akan terus bersabar menunggu Tommy benar-benar bosan pada kekerask
*
di sana." Jihan yang tengah melipat-lipat pakaian, menghentikan kegiatannya. Ibunya berd
an keluar. Jihan men
hal yang harus kamu ingat adalah, kamu sebentar lagi akan menjadi ibu dari dua orang anak, dan hidup itu tidak mudah. Ibu mengatakan ini buka
luan saja. Sebentar l
depan lemari, dan meraih kulot berpinggang karet serta sehelai kaos oblong. Dengan cepat ia mengganti dasternya dengan kulot dan kaos. Setelah memasa
sofa yang berdekatan dengan kedua orang tuanya. Ia melewati sofa di samping Tommy. Jihan memang sengaja menghindari Tom
ini saja. Tommy tadi telah meminta maaf pada Ayah soal kekhilafannya dengan perempuan yang bernama Diana itu. Dan Ayah ha
n. Hanya karena dirinya doyan berselingkuh, ayahnya jadi menganggap bahwa perselingkuhan itu seperti permainan petak umpet yang mengasyikan.
yah dan Ibu ingin memberimu pelajaran, bahwa tidak baik sedikit-sedikit seorang istri minggat setiap ada masalah. Tidak baik kalau kamu grasa grusu dan emosi tidak menentu, sebelum kamu mendengarkan penjelasan Tommy dulu.
ngkuh, atau dirinya yang minggat? Mengapa semua orang
indak, sebelum mendengarkan penjelasannya. Lantas mengapa saat Jihan bertemu dengan Hafiz dulu, Ayah tidak menasehatkan hal yang sam
padam dengan rahang yang bergerak-gerak. Alih-alih merasa malu karena
uk ke dalam hotel bersama Hafiz. Tommy, tanpa mau mendengar kejadian yang sebenarnya, mengamuk dan berniat menceraikannya. Kedua mertuanya juga ikut-ikutan mengecamnya. Mereka mendukung penuh niat Tommy tanpa menyelidiki kebenar
han Tommy ini hanyalah kekhilafan semata. Bahwa seharusnya suami i
relevansinya dengan masa kini. Sekarang Mas tanya,
b Jihan tak k
di sini dulu? Sampai berapa lama? Kamu su
ihan mengg
n kesabaran mendengar kal
lagi ke rumah kita, kare
n lagi dengan Diana. Mas hanya khilaf. Mas tid
n dengan Diana, kecuali hanya saling melampiaskan nafsu. Tidak ada masalah hati di antara mereka. Apalagi sekarang-sekarang ini. Ia bahkan sudah kehilangan minat untuk bermesraan dengan Diana. Mungkin efek dopham
ejadian ini? Tidak bisa, Mas. Seumur hidup Jihan, setiap jam, setiap menit, setiap detik, Jihan akan selalu was was memikirkan apa yang Mas lakukan di luar sana. Terus menduga-duga apakah Mas sedang melakukan hal-hal yang tidak wajar tanpa sepengetahuan Jihan. Lama kelamaan Mas akan lelah terus dicurigai, dan Jihan mua
sekali. Hanya karena masalah sepele, ia mau bercerai. Kalau sampai itu terjadi, perempuan yang bernama Diana itulah yang akan bertepuk
angkannya masak-masak. Jihan tidak ingin dibunuh pelan-pelan oleh ra
uamu. Mereka tetap setegar karang walau suami-suami mereka berpoligami. Mereka adalah perempuan-peremp
aatnya ia melepas bara itu dari tangannya, agar para laki-laki di ruangan ini sad
ertanya, apa sesungguhnya yang istri-istri Ayah berdua ini rasakan? Pernah tidak?" Pertanyaan Jihan membuat Pak
danya sendiri, setiap Ayah meminta izin untuk menikah lagi." Pak Syahnan tergugu. Ia sama sekali tidak mengira kalau Rianti melakukan semua itu. Sepengetahuannya Rianti itu te
rtuanya mengetahui satu hal. Bahwa sesungguhnya ayah mertuany
dua kali melakukan percobaan bunuh dir
meminta menantunya menghentikan kalimatnya. Ia tidak mau kalau kek
tekad Jihan sudah bulat. Jihan tidak akan mengubah keputusan Jih