BLIND HEART
a
sedang pusing memikirkan skripsi, ditambah lagi biaya wi
Ibu membuka usaha gorengan kecil-kecilan. Meski begitu, aku tetap bersyukur, kedua orangtua ku masi
i, tak memikirkan beli beras untuk esok h
auh dari tempat tinggal kami. Aku harus melakukan itu untuk meringankan beban Ayah dalam
dipersilahkan oleh seorang petugas keamanan, dan aku disambut ol
i saya," uc
nan ini yang terlihat seperti istana. Bahkan, kutebak marmer
mendapati dada telanjang seorang pria yang sedang bersantai di pinggiran kolam. Rambut basahnya mengalirkan butiran halus yang meng
elah tiba," ucap pria
Tapi, bukankah yang harus ku
mu akulah pelayannya?
ni mengangguk, dan hal itu
ita, Jo?" Pria berambut t
ang. "Saya yakin kali ini berbeda, Tuan," sah
suara. "Terserah padamu, beritahu semua tugasnya, dan jika dia b
anpa beban. Hatiku mulai gelisah, mengasuh seorang bayi besar saja sudah menjadi masalah tersendiri bagi
api tugasku memang melayaninya 'kan? Meski bukan dal
ucapku berusaha menawar, aku harus memikirkannya matang-
ekerja sebulan saja aku bisa melunasi semua biaya kelulusanku. Tapi sayan
rjanjian itu, Nona?" tanya Jo datar, sementa
dia tak ingin bekerja di
pikir panjang karena tergiur gaji yang fantastis. Jika kupikir ulang, akulah yang bodoh. Karena seingatku Jo memang tak men
nya dia memberitahuku akan bekerja menjadi seoran
r Jo sopan, setelahnya ia mengisyara
ulirik otot keras yang terpampang membentuk kotak-kotak di perutnya. Seketika
a terisi sebuah kasur king size di tengah ruangan, satu buah lemari keci
rkan fokusku dalam hal meneliti isi ruangan in
apa pun di sini tanpa seiz
emang tak ada hal menarik y
nya. Setelah dia pergi, kamu boleh pulang, tapi ketika sore hari kamu harus kembali dan menyiapkan keperluan serta makan malam untuk
g istri? Lagipula kenapa bayi besar itu tak melakukan hal itu sendiri, menyiapkan keperluan saat ia pergi ke kantor bukanlah hal su
rdengar lebih tajam, mungkin karena aku
ng. "Kenapa tugasku aneh
h alis. "Bagian mana y
ekerjaanku malah seperti tugas s
menghunus tajam. "Jangan mimpi!"
alah yang baik dan penyabar, sangat berbanding terbalik de
ya, lalu bersiap meninggalkanku. Mau ke
k?" tanyaku memastikan. Aku tentu tak mau setelah mengambil resiko se
rlihat tajam. "Tuan Max tidak akan per
mang harus berhati-hati, jaman sekarang ini banyak penipu di mana-mana, bu
tapku dengan mata tajam. "Kau harus merahasiakan dari s
u ternyata memiliki kekurangan yang sangat memprihatinkan. Sugguh aku tak mengang
*
CONT