BLIND HEART
b
ngurus beberapa hal di kampus mengenai skripsiku, ada sebag
utama, terlihat seorang wanita cantik bak bintang film seda
na calon suamiku!" ha
harus melakukan apa, ingin segera masuk tapi
alian semua pada Ma
ipit tajam saat melihatku. Sungguh, tatapa
dengan mata meneleti penampilan
apa aku merasa bingung harus me
ap salah satu wanita berseragam yang sudah cuku
gerai panjang hingga pinggang dengan
idak memakai seragam pembantu s
pelayan pribadi Tuan Max, Non
Nona? Dia cuma pembantu!"
i hal itu, karena panggilan seseorang tak terlalu penting bagiku selama it
i rumah ini, jadi jangan berani-beraninya k
arnya wanita ini. Tadi dia bilang Tuan Max adalah calon suaminya, Benarkah bayi
rena!" Suara dingin itu berasal dari belakangku, spontan aku menoleh, d
uk wanita bernama Serena itu manja, berbeda jauh denga
rkan kedua tangan di lengan kekar Tuan Max. "Aku r
raya menghempaskan tubuh yang bergelayut m
jeritan histeris Serena yang diseret paksa oleh
tuk mandiku!" Bentakan keras Max membuatku berjengit kaget, semua pe
, Max berjalan menaiki tangga tanpa merasa kesulitan. Aku heran, dia gesit s
pria pemarah itu, menyiapkan air hangat
, silahkan," ucapk
sung berjalan melewatiku, memas
emilih menyiapkan pakaian ganti untuknya, lalu bergegas turun ke d
kan makanan untuk Tuan Max?"
panggil Nona, panggil Silva s
"Nona jangan memusingkan ucapan Nona Serena, Tuan Max sendi
tujuan pria i
ah siap, Nona." Suara wani
ahan kentang dan wortel bertabur bawang
asi?" tanyaku m
sebelum tersenyum kecil. "Tuan M
a nampan itu menuju lantai dimana kamar Tuan Max berada.
bayi besar ini berdiri berkacak pinggang dengan mata menyorot tajam. Ah, jika
ucapku seraya meletak
nku tanpa izin?" semburnya marah, a
anda, bukan pergi tanpa pamit seperti dugaan Tuan
saat tangan kekar itu menarik kasar le
mu seperti orang bodoh," desisnya
nnya, tapi pria itu tak bergeming
! Jangan pergi tanpa seizin
atan, raut pria ini lebih mengerikan da
alkan anda tanpa pamit,
ng. "Cepat pakaikan celanaku!" titahnya datar. Tangan pria itu tiba-t
aku tak ingin mataku jadi ternoda, meski noda y
? Cepat kerjakan tugas
eketika aku menghembuskan napas lega saat tahu bahwa Tuan Max mengenakan segitiga pengaman, t
x duduk dipinggir ranjang agar memudahk
agu-ragu. Sungguh, aku hanya ingin menghindari sentuha
a berusaha mencari pengait celana dan berusaha menyatukannya. Saat selesai, aku m
ah sup sedikit tumpah, dengan wajah super masam dia berkata, "Biar aku saja!
ungut-sungutnya itu, a
*
B