icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Hati Yang Tulus Dibalas Dengan Luka Yang Dalam

Bab 2 sosok pria muda di antara mereka

Jumlah Kata:1944    |    Dirilis Pada: 14/08/2025

han hatinya yang baru saja hancur. Foto usang itu masih tergenggam erat di tangannya. Ia kembali menatapnya, membiarkan air mata mengering di pipinya. Wanita itu, ibunya, te

uh, dan entah mengapa, Rania

nutupi seluruh hidupnya. Setiap sudut rumah mewah ini, yang ia yakini sebagai tempat perlindungannya, kini terasa seperti monu

sangat larut." "Aku akan pulang subuh." "Tidurlah, jangan menungguku." Pesan-pesan itu terasa seperti

h dan putus asa. Ia tahu ia tidak bisa terus seperti ini. Ia harus kuat, demi kakeknya. Demi janji yang sudah ia berikan. Rania membasuh wajahnya, menutupi matanya den

seolah malam sebelumnya ia benar-benar menghabiskan waktu di rapat. Arkana menoleh, menatap Rania sejenak,

rangnya, mengambil

rapa proyek yang harus kita tinjau kembali

royeknya, tentang malamnya. Ia hanya menatapnya, memperhatikan setiap gerak-geriknya, mencari jejak kebohongan di

lagi, mencoba mengisi keheningan yang

mbatalkannya,

n dahi, meletakkan

kamu tidak

dalah hal kecil yang tidak penting. "A

. Ia menahan diri untuk tidak meledak

il tabletnya kembali, lalu berdiri. "Baiklah. Aku

uk. Ia menatap kepergian Arkana, dan saat pintu tertutup, Rania mem

tentang masa lalu, tentang masa kecil Rania yang bahagia, tentang ibunya yang cantik dan ayahnya yang

anya pelan. "Kakek kenal den

saja. Mereka adalah sahabat terbaik Kakek dan n

a, mencoba menggali informasi. "Seora

unjukkan tanda kebingungan. "Banyak se

ada. Aku hanya teringat sebuah ce

senyumnya terlihat lelah. "Mungkin

aat kakeknya tertidur, Rania kembali ke kamarnya. Ia mengeluarkan foto itu lagi, menatap wajah pria muda itu. Ia merasa ada ik

engharapkan tamu. Ketika pintu terbuka, seorang pria berdiri di ambang pintu. Pria itu tinggi, gagah, dengan r

an Arkana?" tanya pria itu

i. "Saya istrinya, Rania.

lama dari keluarga Rania," katanya, matanya menatap R

bar kencang. Satria. Apakah i

ata Rania, mengund

g rumah mewah itu dengan tatapan yang s

duduk di seberangnya. "Teman

lama sekali tidak melihatmu. Kamu masih

aya?" tanya Rania, menc

ibumu." Ia menatap Rania dalam-da

arang sekali bertemu orang yang menge

baru saja kembali dari luar negeri," kata Satria. "

, tidak ingin Satria tahu tentang kondisi

kata Satria,

saran, ia ingin bertanya lebih banyak. Siapa dia sebenarnya? Mengapa ia baru d

ngenal Arkana?" ta

mi pernah bertemu beberapa

"Ya," katanya, suaranya se

. "Tapi kamu tidak bahagia," katanya, suaranya

. Ada sesuatu di matanya yang menembus pertahanannya.

"Di matamu, ada kesedihan yang dalam. Kesedihan yang sama

aman di dekat Satria. Pria ini terasa seperti pelabuhan, temp

s air matanya. "Saya tida

rjalan seperti yang kita inginkan." Ia berdiri, menatap Rania. "Aku harus pe

nama. "Aku akan pergi ke kantor

Adhitama, CEO sebuah perusahaan tek

tria. Ada kemiripan yang tidak bisa ia abaikan. Wajah yang sama, senyum yang sama, tatapan ma

yang ia jalani. Ada sebuah rahasia yang tersembunyi di balik masa lalu ke

emiliki seorang teman, seorang pria bernama Satria. Mereka sering bertemu di kafe, berbicara tentang buku, musik, dan hal-hal sep

nya tentang pernikahan Rania. "Apakah kamu mencintai

penuh dengan kesedihan. "Tidak," bisikny

udah tahu jawabannya. "Lalu, m

gkrut, tentang kondisi kakeknya yang sakit, tentang perjanjian pernikaha

atian. "Aku mengerti," katanya. "Kamu

uk. "Aku tidak

orbankan diri untuk orang yang kita cintai adalah hal yang benar. T

Satria. "Aku

kekaguman. "Tapi kamu harus ingat, Rania. Kamu juga ber

rti ada seseorang yang akhirnya melihatnya, melihat penderitaannya, me

rinya sendiri. Ia merasa bisa melupakan sejenak bahwa ia adalah istri dari pria yang mengkhi

ia dan Satria sedang berjalan di taman, mereka bertemu dengan Ar

nya, suaranya ta

Satria maju, mengulurkan tangannya pada Arkana.

a, tatapan matanya penuh kec

tap Satria, lalu beralih ke Rania.

u 'rapat mendadak'-mu," ja

sindiran itu. "Ki

, lalu mengangguk. "

anya penuh dengan kekhawati

tidak. Keheningan itu jauh lebih mengerikan dari

an Rania, menariknya ke ruang kerja. "S

an lama," jawab Rania, men

ihatnya," kata Arkana. "Apakah dia pr

Dia jauh lebih baik darimu! Dia mendengarkan aku, dia memahami a

ya penuh dengan amarah, tetapi juga ada

. "Kamu pikir aku tidak tahu? Kamu pikir aku bodoh? Ak

kana memucat. Ia menunduk, tidak

ia memotongnya. "Aku sudah tah

kembali ke kamarnya, mengunci pintunya. Ia tidak peduli dengan apa

tria, dan ia merasa seolah ada sebuah harapan. Harapan bahwa ia tida

kenyataan yang tersembunyi di balik foto itu. Tetapi ia tahu satu hal: ia tidak akan menyerah. Ia

nya. Ada rahasia masa lalu yang harus ia pecahkan. Dan ia

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka