The Devil CEO
ar tuan Alves mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO, bebera
pagi yang tidak biasa. Mereka membentuk lingkaran dan mulai bergosip dengan suara
i ini." Seorang lelaki dengan nada serius memulai acara gosip mereka pagi i
i ini." Seorang lelaki dengan dasi biru tua juga tidak mau kalah dengan persepsinya. Bebe
Seorang perempuan dengan alis menukik membuat siapa saja yang melihatnya
EO Alves Corp berdiri tidak jauh dari kumpulan pegawai yang sedang bergosip itu. Son
agi," sapa
mbuat Ryan tersenyum senang. Ia mengakui keberhasil
emangat. Beberapa pegawai saling pandang. Seistimewa itu kah CEO baru mereka. Jika keseluruhan pegawai
ekretaris perusahaan. "Iya,
ri ruangan, "berhenti menduga-duga siapa CEO kita kali ini, jam sebelas nanti
berperut buncit yang ternyata adalah manajer tim manajemen. Semua pegawai tim manajemen yang mendengar itu
*
engan badannya yang ramping. Flat shoes hitam yang dikenakannya terlihat sedikit kusam, namun itu tidak berpengaruh pa
ncam Emma kesal lantaran sepatu pantofel dengan tinggi heels
nita cantik berkemeja putih itu. Rambut yang digerainya sangat cocok di wajahnya yang oval. Mendapat perhatian dari para lelaki, Emma membuka kaca jendela bus dan memilih untuk melihat keadaan kota Vunia siang itu. Tidak lama berselang, mereka sampai di lampu merah pusat kota. Emma yang sement
ang membeli mobil itu dipakai untuk membangun rumah sakit jiwa." Emma mula
itu melesat pergi dengan kecepatan tinggi. Sungguh di luar dugaannya. Masih ada orang kaya som
uh menit lagi. Ia masih bisa mempersiapkan diri u
ekitarnya. Perusahaan itu adalah Alves Corp. Perusahaan satu-satunya yang memiliki kekayaan melebihi semua kekayaan di kota V
ri bus yang ditumpanginya, Emma mulai meyakinkan dirinya bahwa ia
t.
yar ponsel ternyata itu adalah sebuah pe
enelepon atau mengirimkan pesan selamat ulang tahun.
rja." Emma kemudian memasu
es Corp, Emma pun turun. Setelah membayar ongkos bus, Emma
u-abu menundukkan kepala kepada lelaki muda dengan jas warna hitam. Tubuhnya yang atletis, dada bidang dan rahang tajamnya seperti aktor Brazil ya
ya. Ia menunggu sampai aca
g menundukkan kepala?" Emma tersenyum lucu. Ia merasa
UG
puluh lima tahun jatuh tersungkur. Ia me
ang mengamati dari kejauhan hanya mampu berkomentar. Ia sangat membe
ah lelaki berkacamata hitam itu masuk terlebih dahulu. Melihat situasi mulai senggang da
gan anda ramah ketika sa
antu?" jawab wanita penjag
atu peserta tes waw
i sana akan ada penjaga yang akan meng
an mengucapkan terima k
langkah menuju lift yang sudah ada beberapa pegawai yang menunggu di depannya. Tidak
pegawai Alves Corp. Semua pegawai turun menyambut CEO baru
a lega ketika keluar
ra?" tanya seorang lelaki dengan
sana." Satpam itu menunjuk ke sebuah r
epada satpam itu lalu berja
. Emma mencari tempat duduk kosong dan mengeluarkan tanda pengenalnya. Setelah mem
terkejut dengan apa yang dilihatnya. Seorang lelaki yang dili
pria itu." Emm
i yang ditujunya juga tern