PEMBALASAN RITA
i. Pria yang menjadi alasan dirinya menerima pinangan Apriyanto Suhardiman kembali hadir. Lebih tampan, matang dan jelas rupawan dari gambaran terakhir yang m
arir ini adalah satu-satunya pegangan untuknya ag
a Chandara selama ini juga tidak pernah terlihat di kantor pusat. Itulah yang membuat Rita berasumsi tempatnya bekerja tidak ada hubungannya dengan kel
gkongannya yang masih terasa tercekat.
u. Kamu masa tidak sadar saat Tante menggandengmu menuju mobil tadi?
yang rasanya hening sejak awal tadi, pikir Rita. Atau mungkin dirinya
ung ia kemudian bertanya kemb
ara Arka saat ini bertukar pandang dengannya melal
ya
ah di perusahaan k
npa sadar ia mencondongkan tubuh ke arah Bisma yang duduk di kursi penumpang di bagian depan. "Jadi
seraya terkekeh yang ditimp
nalan. Kita akan makan malam, jadi bersikap santailah. Uru
ersama dengan pak Ant
besok. Tapi, yang paling utama adalah kamu ikut ma
i. Ia bukannya merasa puas dan lega karena ucapan kedua bosnya ini, bi
Tuh, sudah sampai. Yuk turun," ajak Erni y
nan restoran yang seperti kastil abad pertengahan di eropa san
nuh," ujar Arka yang kini sudah melepaskan jas kantornya dan
h nyeri mengingat hal itu dan udara di sekitarnya seperti menyusut drastis. Rita mengusap-usap dadanya yang saat ini memakai kemeja berbahan sifon lembut berwarna biru langit. Mereka tampak seperti pasangan serasi untuk yang tidak
Jalanmu lambat sekali," kata
ndongak dengan dada berdebar saat jaraknya dengan Arka hanya setengah meter. Bahkan da
begitu." Ja
ada yang memergokimu dan
menjadi atasannya ini akan tahu batas dan tidak lagi berbuat seenaknya dengan mengajaknya makan malam bersama dengan oran
kenalannya yang mengenali saya. Tidak elok rasanya ji
kak saat berdua seperti ini," bisik
arena tidak menyadari kapan pria itu menjadi begitu dekat dan bahkan hembusan
Lebih baik seperti i
irnya terangkat. "Benarkah? Kita lihat sampai ka
s professi
Jadi sepertinya lebih baik kamu bisa memanggilku sepe
tanya yang terakhir dilontarkan oleh Arka, seolah pria te
ingin mereka curiga dengan apa yang kita lakukan bukan? Walaupun
t ini ia mengedarkan pandangan ke sana kemari seperti ka
ku menunggu itu tidak sopan," tegur Arka yang kini sudah m
tak terkendali hanya karena kata lapar yang meluncur dari bibir pria itu dan sentuhan di sikunya
Please, jangan sekar
i berbeda pasti aku akan mengartikan ji
ng memutus pandangan terlebih dahulu karena mereka telah tiba di ruangan khusus yang telah di pesan. Rita menarik napa
telah membeli beberapa hektar tanah untuk membangun hotel di kawasan Bali dan Jawa Barat. Arka ba
n. Bukan tempat ini ya
rahat. Mimpi yang nyenyak," kata Arka seraya be
r saya sampai di sini. Toh,
juga tidak keberatan. Aku hanya memastikan jika ka
pi jelas ia berusaha menepisnya. Bahkan pria itu mengantarn
mpai bertemu besok. Aku tidak bisa menje
sudah terbuka lebar. Tanpa menyahut Rita masuk dan saat yang bersamaan pria itu berbalik dan punggung lebar nan gagahnya berjalan pergi. Rita kembali merasakan dejavu sampai-sa