PEMBALASAN RITA
read
ng sibuk di dapur memerintah beberapa pembantu untuk memasak besar
u masukkan kulkas. Ingat makanan sehat harus
a hari ini bos besar dari kantor pusat akan datang dan ia tidak
tan untukmu, ibu yakin k
Rakmi kembali menambahkan. "Sungguh. Ya, sudah
Rita tidak bi
p menemani Ibu saat di Rumah Sakit. Itu s
nuruti permintaan dengan berbalik badan dan segera menuju ruang makan. Hari ini ia juga sarapan sendirian karena sang suami belum kembali da
lihat Yuda datang mene
bilang pimpinan baru akan datang," kata Y
diri untuk hari ini. Besok lusa saya baru kembali. Terima
agi ini. Setidaknya hatinya yang merasa kesepian selama
imana kabar
sampai lusa baru kembali. Ada pimpinan
dari desa itu. Tidak ada gunanya kamu berlama-l
dak pernah menceritakan perihal sang suami yang sanga
bilang. Kamu juga lebih mudah untuk b
Ma. Kasihan ibu. Ibu nggak
enjadi wanita karir, bukannya memaksakan kehendak untuk tetap tinggal di desa. Contoh seperti Mama ini, tau dirilah Abangmu pindah ke kota dan memi
akin maksud ibu itu baik untuk tid
iau terhadap kamu. Coba kamu keluar dari rumah itu. Toh, ada menantunya yang lai
," ujar Rita lirih. Hatinya sedih meng
ih juga memaksa kamu untuk mengurus rumahnya yang besar. Mama tahu, mertuamu i
i dan Mas Apri." Dengan sabar, Rita menanggapi ucapan Daya yang memang benar adanya.
berhasil lahir dengan sehat. Terlalu banyak tekanan kamu terima di sana Nak. Tidak semua menantu bisa cocok tinggal dengan mertua
ntang hal itu. Memang benar mertuanya selalu pilih kasih antara dirinya dan menantu yang lain. Namun hal itu ti
tadi beneran suami mbak Rita," kata M
dang keluar kota
uga lihat kok. Kamu nggak lupa 'kan, kal
ya Rita begitu tib
rin lihat suami Mbak di restoran," ujar E
?" tanya Rita pada
gkin sudah saatnya kamu menuruti permintaan suami untuk tinggal di rumah. Supaya suami betah dan mungkin saja tida
gi punya suami tukang selingkuh nggak banget deh. Mending cerai deh aku
i apa. Tambah nggak ada artinya aku kalau nganggur di rumah. Aku juga y
Kamu cobalah pr
gak mau lagi setelah aku keguguran yang kedua
kan menerima cibiran dari
Bukankah anak itu rejeki dari Tuhan. Kita hanya bisa berdoa dan
untuk menikah lagi. Cuma hanya isapan jempol saja ya? Terutama apa yang aku lihat dan
u tahu sendiri sekarang ibu mertuaku seperti menjaga jarak
ukan hal seperti itu. Yang berha