ABIKA (ABIMANYU DAN CEMPAKA)
n saat mengenal dirinya. Aku tahu benar jarak usia kami
adapku. Nama pria pujaanku adalah Abimanyu Ernesto, Ernesto adalah nama tengahnya. Neneknya 'Mbah Sri' begitu aku memanggilnya, beliau mengatakan nama belakangny
torehkan. Selama ini aku berusaha mentoleransi segala
r dirinya memang pendiam tetapi ternyata berbeda jika berha
u merasa kalah. Perjuanganku agar terlihat pant
taku. Seperti kata mami, "H
sia ke 24 tahun sekarang ini. Papi memintaku untuk kembali,
*
Cempaka?" tanya Jo
aminya di showroom mereka menghentikan
tanya dia nggak mau d
berjalan ke arah wastaf
pi juga udah tawarkan mau jemput
ke suatu tempat untuk men
u. Terlalu lama tinggal di luar negeri membuat anak itu keasYikan dan lu
bilang begitu, anak kita
nyimak setiap perkataan pasangan paruh baya tersebut. Ia jelas tahu siapa yang mereka bicarakan. Gadis manja
mereka jelas sekali jika gadis itu selalu berusaha menghindarinya, tentu saja ia tahu sebabnya. Mungkin gadis itu, saat ini sudah sadar sekarang bahw
wanita itu segera be
lo
ka yang tampaknya sedang sibuk, di belakangnya tampak terdengar bisi
p di rumah ka
arus meeting dengan Om Marco Wijaya." Suara Cempaka dengan rasa bersalah, ia tahu orang tuanya pasti su
pan putrinya juga. Anak itu tidak mau membebani orang tuany
Marco sekarang?
a cantik. Emmuuac
Nak. Semalam apapun kamu datang kami akan tunggu," pinta Alma, k
saat mendengar nama Marco disebut. Pa
pa antara Cempa
butuhkan waktu yang lama. Ia melirik jam tangannya yang masih menunjukkan jam empat sore pastinya ia masih
ya berdetak kencang, ada satu orang yang sangat ia rindu sekaligus juga paling ia enggan temui. Namun apa daya saat ia menyandarkan kopernya di sebelah sofa dalam ruang tungg
ihat banyak makanan tersaji di sana dan memutuskan untuk membuat teh hangat untuk dirinya, seleranya bangkit melihat aneka jajanan khas nusantara. Ia mengalihkan perhatiannya dari suara langkah kaki di belakangnya yang kemudian disusul suara kaca
saat hampir dua tahun yang lalu. Awal mula kejadian di
menyuruhnya singgah ke bengkel guna mengambil vitamin ayahnya yang tertinggal di kantor, sedangkan beng
l city car berwarna merah. Kemudian melangkah membu
uk yang tiba-tiba bercokol di hatinya. Tidak mungkin pria itu berbuat seperti ini. Dengan langkah berat Cempaka memberanikan diri mendekati asal suara itu. Seketika matanya membelalak menatap adegan syur yang berada di depan matanya. Pria itu memeluk erat seorang wanita yang sudah telanjang bulat bersandar pada tepi meja dengan
nya bersandar pada sudut tembok. Matanya tak bisa teralihkan dari pemandangan di depannya. Disaat yang b
tajam mengejek. Ia bukannya menghentikan aktivitasnya, tetapi malah semakin gencar menghujamkan miliknya menusuk
gan langkah kaki yang lemah dan terseok-seok segera mengambil vitamin sang ayah dan memaksakan diri
nghirup inhaler-nya beberapa kali. Ia tak menyangka penyakit sesak nafasnya kambuh di saat begini. Jika ia harus melihat
ah air untuk menggapai cint
ni ku jaga. Lalu aku pergi dan membuka hati untuk cinta y
Tante
a N
rima pekerjaan
ri ya. Tetapi kamu harus pergi
p Ta
esedihanmu di sini, ok? Tante rindu wajah c
ur membasahi pipinya. Saat itu ucapan telepon sang bibi sudah merupakan firasat bagin
perti diremas-remas hanya dengan bertatap muka saja. Dua tahun tak bertemu dan pria itu masih juga menimbulkan efek pada tubuhnya, membuat sarafnya menegang dikala ia merasakan hembusan hanga
mengacuhkanku begitu?" tanya Abimanyu dengan sua