icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

ABIKA (ABIMANYU DAN CEMPAKA)

Bab 5 ABIKA 4

Jumlah Kata:1033    |    Dirilis Pada: 21/11/2021

Bar milik Bibi Yasmin. Ryan meraih gelas

an Cempaka kemba

hnya ini, ada hati dengan Cempaka. Bahkan dengan adanya Cempaka yang sudah memiliki anak, juga tidak menyu

kurang, he he," ujar Ryan salah tingkah, ia me

ya. "Kau benar-benar jatuh cinta de

Ryan yang secara terang-terangan menanyakan tentang Cempaka." Ryan tampak memberengut saat mengingat usaha gigih beberapa teman prianya, untuk selalu

ih gigih lagi untuk mendap

gnya memang agak bule. Namun mengapa sang putra rambut dan juga matanya berwarna coklat terang dengan kulit yang putih dengan bintik-bintik seperti bule. Bahkan beberapa temannya mengajarnya yang lebih tua, mengatakan jika Casta mirip dengan salah seorang dari keluarga Dario. Mana mungkin buk

u!? Urus saja dirimu sendiri!" ujar Abima

merentangkan badannya, seraya menatap langit-langit kamar. Ingatannya kem

*

g tidak tertutup rapat dan mendengar suara sang nenek sedang berdendang. Rupanya sang nenek sedang di dalam kamarnya. Cempaka sedikit panik karena rasa melilit di perutnya semakin terasa ny

am kamar mandi, ia pun mematikan keran air,

s di atas nakas kemudian menghentikan keg

kak datang bulan nih. Tapi kok perutnya sakit ya? Apa karena l

erkurang, wajar itu nggak apa-apa. Cempaka jangan tegang dan takut ya. Oma ambilkan pembalut dulu, sekalian Oma pesan jam

ajarkan pada Cempaka cara menggunakannya. Setelahnya, i

sanan Lucy, saat mendapati cu

ang bersih kita ke

mau nikah Mbah?" tanya Abimanyu seraya mele

ota? Itu Kakaknya Mbak Bunga

Pak Jovan?" t

siapa namanya?" tany

i mau sesuai sama bakat Abi. Tapi Mbah nanti juga ikut Abi

Bagus,"

h?" tanya Abimanyu beg

Pak Jovan. Oh, mungkin kamu belum

manyu. Ia menghentikan kegiatannya bermain

Kakak bawa," tanya Cempaka dengan ceria

jamunya. "Monggo Cah Ayu. Gemesin

ka nama saya," terang Cempa

atang tamunya?"

pada Sri, ia tidak merasa menunggu tamu siapapun. Mbah Sri

Cempaka,"

raya melirik sosok Abimanyu yang masih diam

an mengusap puncak kepal

is p

terang Sri

us disuruh maem lagi sama Oma. Eh, beneran baru berkurang sakitnya." Ia menerangkan dengan

tanya Cempaka, sembari berjalan

Cempaka juga," ja

nunggu jawaban dari Sri, gadis itu sudah melesat pergi men

ahnya. Sementara Sri mengulum senyum, hatinya bahagia melihat keceriaan Cempaka yang menular mungkin karena ia tidak memiliki cucu perempuan sedangkan anak peremp

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka