Grafiti Dinding Hati
i setelah mereka berdua terdiam cukup lama. Kehati-hatian Cahyo lebih karena dila
lihat puas melihat wajah Cahyo yang berubah pias. Rasanya sudah sangat lama Johan tidak bercan
eh Cahyo. Ia mendesah pelan, mencoba melepaskan ras
ikan seringainya. Namun, lambat laun Johan menyadari bahwa sikapnya salah. Tidak sepatutnya ia me
Cahyo yang begitu mengkhawatirkan nasib Citta di masa depan, sedangkan Johan tengah sibuk memikirkan cara membuat William dan Citta dekat. T
erpikir. Ia kemudian mengedarkan pandangan pada permukaan
mereka pesan. Di beberapa kesempatan, Johan sengaja mendecap dengan suara keras. Ia ingin Cahyo menegurnya karena Johan tahu, Cahyo sangat tidak menyukai orang yang bersuara ketika mengunyah makanan. Lagi-lagi Johan
k sadar dengan apa yang digumamkannya. Johan yang mendengar gumaman Cahyo
han, mencoba mengkonfirmasi apa
bersama, tentu aku tidak perlu
u artinya kamu menyiksa dirimu sendiri. Ayolah, aku yakin kamu mampu mengatasi semuanya sendiri. Jangan pernah merasa sendirian
Johan kembali berkata de
an gurami bakar?" Tanya Johan sambil mengulurka
Cahyo menyapu seluruh permukaan meja. Ketika pandangannya tertumbuk pada objek yang dicarinya, Cahyo segera mengambil piring berisi makanan y
na ini." Cahyo menatap Johan dengan sorot s
ang mungkin. Meskipun hatinya kesal dengan sik
k ingin d
tanya yang berair. Cahyo masih membisu, tapi tatapan tanpa berkedipnya sudah mengatakan
Kau terlalu dalam memikirkan se
marahnya. Ia tidak menyangka Johan menganggap perjodohan Citta
Ia masih marah pada Johan, tapi kemudian ia berpikir bahwa berlama-lama berk
han anak kita adalah hal serius?" Cahyo masih terus men
nap
ini adalah hal serius, saat itulah ak
ahyo. Bagaimana den
uka bercanda." Cahyo menggeser kursinya kemudian ber
kanannya, menunjuk kursi yang telah ditinggalkan Cahyo. Ia meminta Cahyo untuk kemb
k. Bahkan bisa dibilang sangat baik karena dia sama sepertiku ketika masih mud
padaku. Ia pasti t
William se
eringat percakapan singkatnya dengan William
ahyo membuat Johan menatap sahaba
pun." Imbuh Cahyo yang disambut sepasang mata Johan yang terbelalak. Ternyata, Cahy
nurutmu? Apakah meminta William me
n aku,
merasa permintaan maa
kan bukan kat
tu sehingga ia bingung ha
unya kedekatan mereka haruslah sealami mungkin. Baik Citta maupun Will tidak boleh tahu jika mereka dijodohkan." Johan bicara panjang lebar yang diiringi anggukan kepala oleh Cahyo. Tentu saja Cahyo sependap
menutupi kebuntuan pikiranku, aku berusaha melucu. Berusaha menggodamu agar kita bisa sama-sama tertawa. Agar suas
bersalah kini. Ia merasa bahwa
n aku,
n aku tidak but
ai
kau punya
Kedua sahabat itu menghela napas dan me
kita makan dulu. Aku yaki
tu Johan memanggil pelayan, meminta peralatan makan yang baru. Keheningan yang kembali tercipta di antara dua sah
*