icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Air Mata yang Kutumpahkan

Bab 2 Chapter 2

Jumlah Kata:2278    |    Dirilis Pada: 16/11/2021

ti sarapan pagi. Ritual pagi di keluarga Wicaksana memang seperti ini. Semua pe

t melihat isinya hampir habis. Tindakannya i

ke dua orang tua mereka masing-masing. Di mata mereka, pernikahan anak menantu mereka sempurna adanya. Hanya ada satu hal yang mereka rasa masih kurang. Tentu s

hanya sekedar ingin mengingatkan. Kalian berdua 'kan sudah lama menikah. Apa

sudah waktunya untuk memperingatkan anak menantunya ini akan perlunya keturunan. Panji dan Keira sepertinya terlalu sibuk hi

uga sedang bingung. Pagi tadi setelah Panji sadar dari mabuknya, Panji sama sekali tidak mengatakan apa-apa padanya. Sepertinya Panji tidak mengingat hal apa saja yang telah ia lakukan pada dirinya semalam. Keira bingung. Ia ragu-ragu antara ingin mengatakan hal yang sebenarnya pada Panji,

atnya nanti sudah tepat, pasti kami akan punya anak juga," jawab Panji kalem. Bu Tita menarik napas panjang. Selalu begitu. Setiap ia menyinggung

juga harus usaha dong, Nji?" Bu Tita kini meletakkan sendok dan garpunya. Ia ingin berbicar

kerjanya di rumah sakit. Ibu ingin kalian berdua memeriksakan diri. Siapa tahu setelah itu kamu bisa hamil, Ra." Bu Tita kini m

nikahnya dengan Keisha,

rimu. Titik. Ayah tidak mau lagi mendengar kamu menyebut nama perempuan lain terutama di hadapan istrimu sendiri. Mengerti

i tidak sen

hu malah kamu yang kurang subur. Jangan suka menghakimi seseorang sebelum kamu tahu kebenarannya," Panji men

ayahnya lagi. Panji hanya bisa mengangguk. Kalau kata-kata ayahnya dibantah, bisa tambah panjang lagi daftar kesalahannya di mata sang ayah. Keira yang

ya Robyn. Dia juga bilang sudah ada janji dengan, Bapak." Mbak Surti, ART keluarg

ja, Surti. Saya akan segera menemuinya," sah

a merangkap sebagai body guard kamu juga. Selain itu, Robyn ini adalah anak Pak Ahmad. Security di kantor, Ayah. Jadi kredibilitasnya tidak perlu kamu ragukan lagi," Keira

ada Keira begitu saja. Tugas Robyn di sini hanya membantumu, kalau kamu sedang ber

erti,

an jadikan kesibukanmu sebagai alasan melupakan seseorang yang membutuhkan pe

========

aja. Kayaknya macetnya masih

a pintu mobil dan dengan cepat menyandang tas, berikut botol air minumnya. Saking terburu-buru ia nyaris terjere

klakson. Keira tidak habis pikir. Untuk apa mereka terus menerus menekan klakson kalau memang sedang macet. Ma

rja, Keira memutuskan untuk berlari saja. Lima belas menit lagi jam kerja

udah membayar mahal. Mereka sering mendapati petugas kesehatan yang tertidur pada saat sedang bertugas. Setiap jam dua belas malam ke atas, para petugas kesehatan, termasuk dokter dan perawat sering kali tertidur dan tidak ada di

di tercoreng karena tindakan indisipliner beberapa orang. Makanya Keira takut sekali ka

terlambat-terlambat amat. Tinggal mengganti pakaian di loker, ia sudah bisa mulai bertugas. Rambutnya toh sudah ia sanggul dengan rapi sedari rumah. Tinggal merapi

ngumpul di nurse station. Gue mau ngumpulin anak-anak dulu!" Marini, salah satu rekannya, member

m ya?" tanya Keira penasaran. Marini yang sudah

ter Arshaka Abiyaksa, Sp.OG, karena beliau tidak sanggup mengurus masalah rumah sakit. Pak Sabda adalah seorang walikota sekaligus pengusaha. Dengan demikian kepemilikan rumah sakit ini menjadi dua orang. Yaitu Pak Sabda dan juga dokter Saka. Kalau bukan Langit yang datang, itu b

r, seseorang muncul secara tiba-tiba. Keira yang tidak sempat mengerem langkahnya, menubruk orang tersebut dengan keras. Tas dan botol air minumnya terlepas.

ambil berusaha menarik-narik sanggul rambutnya. Wajahnya seketika dihadapkan dengan... dengan... bagian depan bawah perut seora

lu juga. Posisinya saat ini tentu sangat tidak enak dipandang mata. Bersimpuh di depan bawah perut seorang pria. Suasana juga seket

ikat pinggang yang dibuka dan tawa tertahan rekan-rekannya. Setelah rambutnya terbeba

aya benar-benar

at siapa yang sudah ditab

eira semakin gugup saat menyadari orang yang ditabraknya

li ucapannya. Begini ini seorang Rasya kalau sudah membuka mulutnya. Semua orang tidak ada yang benar di matanya. "Jangan karena kela

semakin takut berucap. Ia takut terpeleset. Ujung-ujungnya nanti KUHP lah yang diba

sini. Rumah sakit ini sudah penuh dengan perawat ya

a dan bersiap-siap menghadapi semburan api dari naga gana

a saja briefing pagi. Tapi ia yakin, itu hanya kedok saja. Aslinya pasti Rasya ingin menyemburkan sebagian api di mulutnya. Tetapi ia juga harus mengakui kalau kinerja rekan

uluh kode etik keperawatan dan tujuh nilai-nilai perawat proffesional yang harus rekan-rekan junjung tinggi. Ke sepuluh kode etik ini, saya yakini rekan-rekan sekalian sudah menghapalnya di luar kepala. Hanya saja, cuma dihafal tok, buk

lian telah hapal isinya. Tapi saya akan membahas tentang tujuh nilai-nilai professionalisme sebagai seo

ekannya mulai berkeringat. Sebentar lagi,

rlambat, masih nyari story lagi sama

al memberikan rasa aman bagi pasien. Ketika mereka membutuhkan kalian karena suatu hal, kalian malah tidak ada di tempat. Perilaku yang seperti ini menunjukan kalau kalian tidak

bahwa mereka bersalah. Mereka telah mengabaikan hak orang lain padahal mereka telah dibayar untuk melakukan semua itu. Kini m

kita semua akan perlunya kesadaran diri. Akan tetapi, setelah peringatan pertama ini, tidak

lah berkali-kali di dalam hati. Persoalan hanya sampai di sini rupany

bu Keira W

iii

al yang harus k

obbi. Tolongla

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka