icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Air Mata yang Kutumpahkan

Bab 5 Chapter 5

Jumlah Kata:2133    |    Dirilis Pada: 16/11/2021

mengibaskan tangan ke udara. Ia kesal karena anak perempuannya ini selalu membahas masalah yang itu-itu saja. Ia sudah mencium bau-bau tidak enak saat anak perempua

ada urusan penting. Tapi saat Keira melihat story Soraya, Mas Panji malah terlihat sedang bersenang-senang di club dengan

ada yang menarik hatinya untuk pulang ke rumah. Coba kalau kalian punya anak, hidupnya pasti tidak akan kesepian seperti la

h menyalahkannya. Keira melirik sang ayah. Seperti biasa ayahnya bersikap santai-santai saja. Ia seperti tidak mendengar apa-apa. Pandangan ayahnya tetap tertuju pada televisi yang ten

an pintas pengen cerai. Punya otak itu mikir yang beneran sedikit dong, Ra? Enak banget kamu memberi jalan si pelakor ujug-ujug menguasai singgasanamu. Sekarang k

kalau dia itu tidak mencintai Keira. Keira sama sekali nggak punya senjata untuk memperjuangkan

ungan ini. Anak akan menjerat kedua kaki suamimu untuk selamanya," tukas ibuny

h terikat di rumah. Jadi ke manapun dia melangkah, pada siapapun ia bersenang-senang, pada akhirnya ia a

ekkan dalam hubungan bisnis. Dagang. Niaga. Tapi tidak dalam hal rumah tangga. Kehadiran seorang anak mungkin bisa mengikat kaki seorang laki-lak

, tapi benar adanya. Walaupun kerap diam dan terkesan tidak peduli, tapi rupanya ayahnya menyimak juga pembic

ubang, jangan menarik tangan orang lain lagi. Anakmu berhak bahagia, Danti," imbuh ayahnya lagi. Wajah ibunya memerah. I

ah dagingku. Aku hanya ingin dia bertahan sedikit lebih la

ngkat. Walaupun sedang berbicara pada ibunya, pandangan

lah satu contohnya. Ingat Mas, saat jari telunjuk Mas menunjuk padaku, jari tengah, jari manis, dan jari kelingking Mas itu menunjuk diri Mas sendiri. Malu sama Harley,

lah Mas korbankan selama ini. Pesan Mas cuma satu, Danti. Kalau kamu memang tidak bisa menasehati, minimal jangan meracuni. Biar saja Keira mengambil sikap

kamu pulang dan bilang kalau ia ingin menceraikan kamu, Ibu tidak akan menerima kehadiran kamu di rumah ini. Sekarang sebaiknya kamu pulan

, mau tidak mau ia harus pulang. Waktu memang te

tal hingga hancur berkeping-keping. Inilah yang membuat Keira tidak betah di rumah. Kalau di depan para awak media dan para pewarta, ayah dan ibunya tampak mesra dan serasi sekali. Tapi kenyataan yang sebenarnya ya seperti ini. Mereka berdua seperti anjing dan kucing. Tidak pernah akur. Ayahnya yang merupakan salah satu pe

*

masalah kongkow-kongkow dengan teman lamalah. Mengentertaint tamulah. Pokoknya ada saja upayanya untuk bisa keluar rumah. Keira sendiri sudah pasrah. Ia tidak pernah lagi ingin meng

h-muntah hebat di pagi hari hingga isi perutnya kosong. Belum lagi kesulitannya berdiri terlalu lama karena kerap pusing dan cepat lelah. Perutnya juga selalu bergejolak setiap menghirup aroma tertentu. Saat ini, untuk tetap bisa bekerja saja, ia sudah merasa sangat

kedua mertuanya. Ia ingin melihat reaksi suaminya terlebih dahulu. Hanya saja waktu untuk berbicara secara khusus dengan Panji tidak pernah ada. Panji benar-benar menutup diri darinya. Jikalau dulu Panji masih mau berbicara dengannya

pinggir demi memuntahkan sarapannya, atau ia yang mendadak kepingin makan ini dan itu, pasti telah membuat Robyn curiga. Tanda-tanda kalau ia sedang hamil begitu kentara. Robyn itu mengikuti semua aktivitas

ia tidak bisa keluar dari mobil. Tanpa banyak bicara Robyn menggendongnya masuk ke dalam rumah. Karena merasa sangat lelah, ia pun meminta Robin untuk membaringkannya di kamar saja. Mbak Surti yang melihatnya masuk ke dalam kamar dengan digendong oleh Robyn, buru-buru ke dapur. Katanya si Mbak ingin membuatkan segelas teh manis hangat untuknya. Robyn yang sepertiny

nya keluar dari kamar mandi, Panji masuk ke dalam kamar. Robyn buru-buru menjelaskan tentang keadaannya yang sedang kurang sehat dan ia yang hanya berniat menolong sebelum Mbak Su

ah tidak peduli lagi. Ia memang belum tidur saat suaminya masuk ke dalam kamar. Perutnya yang masih saja kram membuatnya tidak bisa memejamkan mata. Mereka saling bertatapan sejen

um tidur? Menung

s Bro? Iyuh banget nungguin tu

heran mendapatkan jawaban yang terkesan ogah-ogahan darinya. Sesaat kemudian terd

kat kecil yang kini berkongsi raga de

ditutup kembali. Keira memejamkan mata. Berusaha menghi

ti Keira saat tidak mendapati piyamanya di atas ranjang. Biasanya

aikat kecilnya pun tidak suka berdekatan dengan ayahnya. Panji tidak menjawab. Sejurus kemudian Keira mendengar suara pintu lemari pakaian di buka. Berarti Panji melaksanakan apa yang tadi dikatak

n saya dari mana saja tadi?

orang kepen

n tahu lagi," ja

suami sendiri? Begitu?" celetuk Panji ketus. Mendengar nama Robyn disebut-sebut, Keira memba

an melakukan hal yang sama. Saya tidak semenyedihkan itu, Mas." Balas Keira getas.

aru saja memberitahu saya. Coba jawab saya dengan

berapa bulan lalu, say

u sek

sudah ti

nga

nya kini merampas semua rasa cinta y

Kita tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menceritakan tentang semua peras

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka