icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Istri Keempat

Istri Keempat

Penulis: Asia July
icon

Bab 1 Perempuan Lusuh

Jumlah Kata:1097    |    Dirilis Pada: 05/11/2021

paruh baya berlari tergopoh-gopoh ke arah rumah panggung yang di terasnya duduk seorang pria berpakaian modis dengan

pria, suaranya terde

tangga teras, napasnya terengah-engah. “Tuan Sakha

Sakha justru tidak berubah. Sakha melipat layar laptopnya dengan

dia?” tan

nunjukkan jalan menuju

terasa menyengat. Di tengah ladang yang ditumbuhi jagung itu, berkumpul beberapa orang yang

n Sakha sudah saya panggilkan,

ada Sakha yang berjalan mendekat,

! Tau ini siang bolong begini!” omel Inah, memukul pelan bahu

n memburuk, lebih baik kita panggil Tuan Sakha. Lagipula itu sudah menjadi salah satu tanggung jawabnya

ng perempuan yang dibaringkan di atas tikar lusuh, cahaya matahari menerpanya, wajahnya

jauh dari sini, kita ndak tahu bagaiman

Sakha menjawab, “Biar

jelas terlihat dari kelegaan di wajah mere

ya itu dulu pasti berwarna putih, tapi sekarang sudah cokelat dan ujungnya sedikit sobek. Dari lipatan pakaian

h lama, Sakha pun mengangkat tubuh wanita itu ke dalam gendongannya, dia sedikit terkejut

ah, kalian lanjutkan saja pe

k, T

, T

kasih,

kemudian berbalik

mengatur semua waktu dan dia tidak ingin terik matahari menjadi penghalang, dia

, Sakha baru menyadari bahwa tubuh perempuan di dalam gendongannya terasa panas sekali

ar yang terdapat di sana. Kamar itu tidak pernah terpakai, kecuali kamar di sebelah

rus melakukan apa, jadi dia mengambi

setelah mendapatkan jawaban yang dia inginkan, Sakha mematikan hapenya lalu menatap perempuan

it jijik karena kotor, tapi Sakha mencoba untuk mengabaikannya kemudian membuka kemeja yang perempuan itu kenakan. Dan benar seperti dugaannya, perempu

batin Sakha. Baju berlapis-lapis memang mem

membasahinya dengan air dingin, lalu

tkan manik mata hitam kelam yang langsung tertuju menatap mata Sakha. S

pi sepertinya perempuan itu tidak mendengarnya. Saat Sakha

k di tangannya dan mengambil lagi hapenya. Menel

nya dia melihat bosnya berada di dalam kamar dengan se

ni pulang,” S

i ambang pintu,

anya. “Kamu mendengarku,

yang

gung sehingga aku harus m

tu, Galih pun mendekat, mem

enalnya?”

h. Sebenarnya Sakha tidak memerlukan jawaban yang seperti itu, tapi ya

teringat akan sesuatu. “Sejak kapan anak perempu

awar sama Melati, namanya

RT tukang hutang yang dibilang Galih itu. Karena setahu Sakha, Jamal hanya memiliki dua putri yang sangat cantik dan sering d

paikan pesanku pad

ia tampaknya agak syok, tapi j

bagus

… Tu

pa

sudah membicarakan perihal akan menika

Sakha menatapnya memicing.

ia, Tuan,”

u jadi punya mulut e

ya Henia bilang dia dengar desas-desusnya

eharusnya saya tidak membawa mereka kemari.” Se

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Perempuan Lusuh2 Bab 2 Tiga Kembang3 Bab 3 Kriteria4 Bab 4 Pengajuan Diri5 Bab 5 Calon Suami6 Bab 6 Berbeda7 Bab 7 Malam Terakhir Si Gadis8 Bab 8 Calon Istri Baru vs Istri Lama9 Bab 9 Sudah Sah !10 Bab 10 Malam Pertama11 Bab 11 Tidak Sesuai Harapan12 Bab 12 Saling Bersandiwara13 Bab 13 Tantangan Di Atas Ranjang14 Bab 14 Terlanjur Basah15 Bab 15 Menyerah 16 Bab 16 Mendamba17 Bab 17 Si Kelinci dan Si Ular18 Bab 18 Pagi Yang Indah19 Bab 19 Perkara Bangun Tidur20 Bab 20 Pandangan Positif21 Bab 21 Acara Pernikahan Yang Asing22 Bab 22 Karena Nyamuk Jadi Ngamuk23 Bab 23 Setengah Sadar24 Bab 24 Jatuh25 Bab 25 Teman Airin26 Bab 26 Di Atas Kursi27 Bab 27 Mimpi Yang Tertunda28 Bab 28 Pengaruh29 Bab 29 Kekesalan Mas30 Bab 30 Kecupan31 Bab 31 Menjenguk Mertua32 Bab 32 Menunggu33 Bab 33 Dari Jendela34 Bab 34 Pujian35 Bab 35 Riasan Wajah36 Bab 36 Kamu Cantik37 Bab 37 Amarah Dingin38 Bab 38 Tidur Siang39 Bab 39 Hujan40 Bab 40 Terlena41 Bab 41 Lampu Di Paviliun42 Bab 42 Mengigau43 Bab 43 Pembelaan44 Bab 44 Dijenguk45 Bab 45 Mawar46 Bab 46 Kebahagiaan47 Bab 47 Saat Fajar48 Bab 48 Mangga Muda49 Bab 49 Telepon50 Bab 50 Kefrustrasian Galih51 Bab 51 Pria Asing52 Bab 52 Pemberian Yang Terlupakan53 Bab 53 Saling Merindu54 Bab 54 Hadiah55 Bab 55 Yang Tidak Seharusnya56 Bab 56 Mood Yang Buruk57 Bab 57 Berhasil Kabur58 Bab 58 Kehilangan Cincin59 Bab 59 Permintaan Maaf60 Bab 60 Keinginan61 Bab 61 Hasrat Mendadak62 Bab 62 Di Kamar Airin63 Bab 63 Ketidakmungkinan Yang Menjadi Mungkin64 Bab 64 Keputusan Egois65 Bab 65 Rahasia Menyedihkan66 Bab 66 Rencana67 Bab 67 Kamar Sakha68 Bab 68 Siapa Airin69 Bab 69 Keadaan Yang Berubah70 Bab 70 Malam Teredam71 Bab 71 Air Ditumpah72 Bab 72 Kesalahan Kedua73 Bab 73 Panggilan Sayang74 Bab 74 Sebuah Kisah75 Bab 75 Sudah Terlambat76 Bab 76 Rencana Yang Sama77 Bab 77 Jauh Dan Asing78 Bab 78 Sakit Yang Tidak Harus Diakui79 Bab 79 Melupakan Untuk Sejenak80 Bab 80 Kejelasan81 Bab 81 Kepercayaan82 Bab 82 Kedatangan Nia83 Bab 83 Kebenaran Menyakitkan84 Bab 84 Hancur85 Bab 85 Harapan86 Bab 86 Bersama87 Bab 87 Yang Terjadi Setelahnya88 Bab 88 Cerai89 Bab 89 Makan Malam90 Bab 90 Harga Diri91 Bab 91 Lebih Baik Pergi92 Bab 92 Rasa Bersalah93 Bab 93 Pelukan Rindu94 Bab 94 Karenamu95 Bab 95 Akhir Istri Keempat [TAMAT]