icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Keempat

Bab 3 Kriteria

Jumlah Kata:1260    |    Dirilis Pada: 06/11/2021

menggodanya padahal tahu kalau hari itu bukan jadwalnya. Sakha tidak terlalu menyukai perempuan yang agresif dan selalu mau ikut campur urusannya. Nia tahu itu, untuk tidak m

ahukan kepada siapa pun selain kepada yang bersangkutan. Sakha begitu je

gkut karung berisi jagung yang telah dipanen ke mobil b

akha setelah berdir

n?" tanya Ga

mah RT itu lagi d

n tidak mau mengenal cal

h tiba di Jakarta," sahut Sakha. "Tapi satu hal," lanjutn

ngangguk

'kan kriteria yang say

Serahkan saj

kat ke Jakarta malam ini. Lakuk

p, T

berlalu pergi dari hadapan abdinya. Galih menatap punggun

. Bukan karena dia kepincut dengan anak Pak RT yang kembang desa

i belum dikaruniai anak padaha

walau begitu, Sakha tentu tidak mau asal pilih. Kebetulan saja RT Jamal berutang banyak pada Sakha dan besar kemungkinan tidak bisa membayarnya kare

dan memiliki sifat dan sikap yang Sakha inginkan. Hanya saja, Galih melihat dari istri-istri Sakha yang ketiganya memilik

memperkuat kedudukannya di desa ini sebagai seorang pendatang. Agar tidak ada lag

memikirkan siapa kiranya dari putri-putri kandung Jamal yang

au si adik, Melati?

erpenampilan seperti itu. Sakha bahkan tidak tahu kalau Ririn juga putri Jamal, karena kalau dibandingkan dengan

*

t dan kaku. Sakit menghantam kepalanya seperti pal

Hiks! Kenapa Bapak tega sama Mawar?!" Suara l

an pakaian yang ia kenakan, juga handuk yang tergeletak di atas nakas samping ranjangnya. Saat ingatan tentang ladang jag

terlalu parah. Jadi Airin terus memaksa dirinya untuk masuk kerja tanpa mem

yang membawanya p

ajahnya yang pucat pasi. Airin terkekeh geli pada penampilannya yang tampak jauh dari kata baik. Tapi karena r

salahnya, kan? Beliau orangnya baik dan bert

kan frustrasi putrinya. "Aku nggak mau!

tengah bersimpuh di lantai dengan Ibu yang mencoba menenangkannya, Bapak duduk di so

a untuk bertanya sendiri, tapi Airin mengurungkan niatnya dan memili

Mawar terdengar pilu. "Kenapa

n. Selama ini Ririn sudah berkorban banyak untuk kita, dia tulang punggung keluarga sekarang semenjak bapakmu ini sakit-s

melakukan apa pun yang Bapak katakan, tidak peduli sekalipun Airin sendiri tida

k ke luar, tapi kepalanya dibuat pening dengan suara Mawar dan juga

n denyutan di kepala yang terasa menyakitkan. Dari apa yang dia dengar tadi, sepertinya ini ada hubungannya dengan

Tuan Sakha menginginkan Mawar at

menikah dengan orang kaya raya seperti Sakha. Tapi kalau Bapak setuju, s

ya tahu bahwa lelaki itu telah memiliki tiga istri yang bahkan i

masih saja merasa tidak cukup

bosnya itu. Setiap kali Sakha datang untuk mengawasi pekerja, Airin selalu berupaya untuk menghindar di s

irin tidak pernah suka pada poligami sekalipun hal itu diperbolehkan dalam agama. Per

angi, akan dipersunting oleh juragan m

irin masih mampu berpikir. Dan juga sadar, bahwa dia tidak akan pernah me

Bapak, Airin berjanji akan membayarnya. Yang dia butuhka

sih utang Bapak

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Perempuan Lusuh2 Bab 2 Tiga Kembang3 Bab 3 Kriteria4 Bab 4 Pengajuan Diri5 Bab 5 Calon Suami6 Bab 6 Berbeda7 Bab 7 Malam Terakhir Si Gadis8 Bab 8 Calon Istri Baru vs Istri Lama9 Bab 9 Sudah Sah !10 Bab 10 Malam Pertama11 Bab 11 Tidak Sesuai Harapan12 Bab 12 Saling Bersandiwara13 Bab 13 Tantangan Di Atas Ranjang14 Bab 14 Terlanjur Basah15 Bab 15 Menyerah 16 Bab 16 Mendamba17 Bab 17 Si Kelinci dan Si Ular18 Bab 18 Pagi Yang Indah19 Bab 19 Perkara Bangun Tidur20 Bab 20 Pandangan Positif21 Bab 21 Acara Pernikahan Yang Asing22 Bab 22 Karena Nyamuk Jadi Ngamuk23 Bab 23 Setengah Sadar24 Bab 24 Jatuh25 Bab 25 Teman Airin26 Bab 26 Di Atas Kursi27 Bab 27 Mimpi Yang Tertunda28 Bab 28 Pengaruh29 Bab 29 Kekesalan Mas30 Bab 30 Kecupan31 Bab 31 Menjenguk Mertua32 Bab 32 Menunggu33 Bab 33 Dari Jendela34 Bab 34 Pujian35 Bab 35 Riasan Wajah36 Bab 36 Kamu Cantik37 Bab 37 Amarah Dingin38 Bab 38 Tidur Siang39 Bab 39 Hujan40 Bab 40 Terlena41 Bab 41 Lampu Di Paviliun42 Bab 42 Mengigau43 Bab 43 Pembelaan44 Bab 44 Dijenguk45 Bab 45 Mawar46 Bab 46 Kebahagiaan47 Bab 47 Saat Fajar48 Bab 48 Mangga Muda49 Bab 49 Telepon50 Bab 50 Kefrustrasian Galih51 Bab 51 Pria Asing52 Bab 52 Pemberian Yang Terlupakan53 Bab 53 Saling Merindu54 Bab 54 Hadiah55 Bab 55 Yang Tidak Seharusnya56 Bab 56 Mood Yang Buruk57 Bab 57 Berhasil Kabur58 Bab 58 Kehilangan Cincin59 Bab 59 Permintaan Maaf60 Bab 60 Keinginan61 Bab 61 Hasrat Mendadak62 Bab 62 Di Kamar Airin63 Bab 63 Ketidakmungkinan Yang Menjadi Mungkin64 Bab 64 Keputusan Egois65 Bab 65 Rahasia Menyedihkan66 Bab 66 Rencana67 Bab 67 Kamar Sakha68 Bab 68 Siapa Airin69 Bab 69 Keadaan Yang Berubah70 Bab 70 Malam Teredam71 Bab 71 Air Ditumpah72 Bab 72 Kesalahan Kedua73 Bab 73 Panggilan Sayang74 Bab 74 Sebuah Kisah75 Bab 75 Sudah Terlambat76 Bab 76 Rencana Yang Sama77 Bab 77 Jauh Dan Asing78 Bab 78 Sakit Yang Tidak Harus Diakui79 Bab 79 Melupakan Untuk Sejenak80 Bab 80 Kejelasan81 Bab 81 Kepercayaan82 Bab 82 Kedatangan Nia83 Bab 83 Kebenaran Menyakitkan84 Bab 84 Hancur85 Bab 85 Harapan86 Bab 86 Bersama87 Bab 87 Yang Terjadi Setelahnya88 Bab 88 Cerai89 Bab 89 Makan Malam90 Bab 90 Harga Diri91 Bab 91 Lebih Baik Pergi92 Bab 92 Rasa Bersalah93 Bab 93 Pelukan Rindu94 Bab 94 Karenamu95 Bab 95 Akhir Istri Keempat [TAMAT]