icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Keempat

Bab 5 Calon Suami

Jumlah Kata:1398    |    Dirilis Pada: 06/11/2021

ang ke rumah dan ber

g lelaki itu hendak katakan, tapi Yuniarti melarangnya dengan gan

dak ingin ibuny

menikah dengan Sakha, tapi Yuniarti bisa melihat dengan sangat jelas

in pasti bakal jatuh cinta kok, Bu, sama Tuan Sakha." Airin sebenarnya

sudah mati. Airin bias pada perasaan semacam itu. Karena yang selalu ada di pikirannya sejak awal adalah k

terkejut saat mendengar

ang kamarnya, memikirkan respon-respon orang di kampung ini nanti. Mungkin banyak yang akan mengas

buka. Cahaya dari luar masuk k

Rir

but itu terde

Mawar," k

ama Airin, membuka pintu lebih

ampunya!" t

ambutnya diikat tidak beraturan juga tampak lengket. Mawar adalah adik Airin yang paling rajin menjaga penampilannya bahkan di

pintu dengan kepala tertunduk, menatap lantai. Mawar tidak kuasa melihat kakaknya yang ki

u, Kak." Suara Mawar terd

itu? Sini aja! Duduk di sini." Airin

ekat dan duduk di pi

kat, ya, nanti kam

puk mata Mawar pun akhirnya jatuh dan bergul

emah. "Kamu nggak

akak harus menika

n Kakak yang sudah menikah dan bahkan memiliki anak di umur segin

n itu, Mawar mengangkat wajahnya

a yang lebih baik! Bukan seperti Tuan Sak

lebih banyak mengenai hal itu, ta

h, kan?" tanya

ud Ka

ahain kamu kuli

an lemah, nada penuh keyakinan ter

snya dengan rajin-rajin belajar lalu meraih impian kamu.

k .

kan merasa semua yang Kakak la

, tidak kuasa untuk

erti dengan apa yang dipikirkan kakaknya. Tangis Mawar pu

n keputusannya. Apa pun yang akan dia hadapi di depan sana, bala

*

ng dibicarakan Bapak dan Galih pada malam itu. Ketik

elakukan perawatan diri. Setiap hari Airin dipaksa untuk meminum jamu,

i jenis skincare yang dimiliki Mawar dan Melati

harap saat waktunya menikah nant

rus panjang, alis hitam tebal, mata hitam kelam yang dibingkai bulu mata panjang dan lentik, kulit Airin sebenarnya putih tapi menjadi agak kecoklatan karen

idak pernah memusingkan masalah perawatan wajah

adalah luluran. Karena Airin sendiri tidak suka saat daki terasa menumpuk di permukaa

produk-produk kecantikan yang dimiliki adiknya. Wa

dari perubahan Airin, dan berita tentang anak Pak RT yang akan menikah dengan Tuan Sakha juga sudah

mengenakan masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Lalu setelah itu, kepalanya ditutupi oleh caping lebar yang membuat

irin mencoba menghindar dan menjawab sekenanya saja. Padahal dia baru saja sembuh dari sak

buah apel yang memang sudah masuk waktu panen. Seharusnya ini adalah pekerjaan kema

mengangkat sedikit capingnya agar dia dapat melihat dengan lebih jelas. Sedetik setelah itu Airin menyesal. Karena apa

ga istrinya da

nya dari sana. Lalu dia mulai fokus lagi ke pekerjaannya. N

kha tahu bahwa calon istri ke

a tidak menghampiri Airin. Setelah keputusan untuk menikah dengan lelaki itu Airin

olah men

Karena Airin merasa perlu untuk menilai bagaimana sifat dan sikapnya sebelum mer

ntuk penasaran pada calon sua

besar. Dia masih menghindari Sakha seperti sebelum-sebelumnya. Hanya saja Airin jadi lebih sering be

rin ingin mengatakan pada sang ibu bahwa kecantikan istri-istri calon suaminya itu tidak didapatkan dari perawatan tradisional seperti yang Airin lakukan.

aling jelek, besar kemungkinan lelaki itu akan mengabaikannya dan

h, betapa beruntungnya kalau apa y

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Perempuan Lusuh2 Bab 2 Tiga Kembang3 Bab 3 Kriteria4 Bab 4 Pengajuan Diri5 Bab 5 Calon Suami6 Bab 6 Berbeda7 Bab 7 Malam Terakhir Si Gadis8 Bab 8 Calon Istri Baru vs Istri Lama9 Bab 9 Sudah Sah !10 Bab 10 Malam Pertama11 Bab 11 Tidak Sesuai Harapan12 Bab 12 Saling Bersandiwara13 Bab 13 Tantangan Di Atas Ranjang14 Bab 14 Terlanjur Basah15 Bab 15 Menyerah 16 Bab 16 Mendamba17 Bab 17 Si Kelinci dan Si Ular18 Bab 18 Pagi Yang Indah19 Bab 19 Perkara Bangun Tidur20 Bab 20 Pandangan Positif21 Bab 21 Acara Pernikahan Yang Asing22 Bab 22 Karena Nyamuk Jadi Ngamuk23 Bab 23 Setengah Sadar24 Bab 24 Jatuh25 Bab 25 Teman Airin26 Bab 26 Di Atas Kursi27 Bab 27 Mimpi Yang Tertunda28 Bab 28 Pengaruh29 Bab 29 Kekesalan Mas30 Bab 30 Kecupan31 Bab 31 Menjenguk Mertua32 Bab 32 Menunggu33 Bab 33 Dari Jendela34 Bab 34 Pujian35 Bab 35 Riasan Wajah36 Bab 36 Kamu Cantik37 Bab 37 Amarah Dingin38 Bab 38 Tidur Siang39 Bab 39 Hujan40 Bab 40 Terlena41 Bab 41 Lampu Di Paviliun42 Bab 42 Mengigau43 Bab 43 Pembelaan44 Bab 44 Dijenguk45 Bab 45 Mawar46 Bab 46 Kebahagiaan47 Bab 47 Saat Fajar48 Bab 48 Mangga Muda49 Bab 49 Telepon50 Bab 50 Kefrustrasian Galih51 Bab 51 Pria Asing52 Bab 52 Pemberian Yang Terlupakan53 Bab 53 Saling Merindu54 Bab 54 Hadiah55 Bab 55 Yang Tidak Seharusnya56 Bab 56 Mood Yang Buruk57 Bab 57 Berhasil Kabur58 Bab 58 Kehilangan Cincin59 Bab 59 Permintaan Maaf60 Bab 60 Keinginan61 Bab 61 Hasrat Mendadak62 Bab 62 Di Kamar Airin63 Bab 63 Ketidakmungkinan Yang Menjadi Mungkin64 Bab 64 Keputusan Egois65 Bab 65 Rahasia Menyedihkan66 Bab 66 Rencana67 Bab 67 Kamar Sakha68 Bab 68 Siapa Airin69 Bab 69 Keadaan Yang Berubah70 Bab 70 Malam Teredam71 Bab 71 Air Ditumpah72 Bab 72 Kesalahan Kedua73 Bab 73 Panggilan Sayang74 Bab 74 Sebuah Kisah75 Bab 75 Sudah Terlambat76 Bab 76 Rencana Yang Sama77 Bab 77 Jauh Dan Asing78 Bab 78 Sakit Yang Tidak Harus Diakui79 Bab 79 Melupakan Untuk Sejenak80 Bab 80 Kejelasan81 Bab 81 Kepercayaan82 Bab 82 Kedatangan Nia83 Bab 83 Kebenaran Menyakitkan84 Bab 84 Hancur85 Bab 85 Harapan86 Bab 86 Bersama87 Bab 87 Yang Terjadi Setelahnya88 Bab 88 Cerai89 Bab 89 Makan Malam90 Bab 90 Harga Diri91 Bab 91 Lebih Baik Pergi92 Bab 92 Rasa Bersalah93 Bab 93 Pelukan Rindu94 Bab 94 Karenamu95 Bab 95 Akhir Istri Keempat [TAMAT]