Terjerat Obsesi CEO Arogan
ceroboh!" keluh Elena sembari me
dirinya sendiri, suaranya pelan namun penuh penyesalan
ggi, mencakar awan seperti simbol dari ambisi dan kekuasaan. Gedung itu adalah t
ya di ruang ganti dengan tergesa. Ia menatap pantulan dirinya di cermin,
g rapat. Napasnya sedikit memburu saat ia mendorong pintu d
datang, N
idak hanya sekadar ramah, tetapi penuh arti, s
dari ujung kepala hingga ujung kaki, memb
rlihat tenang, meski perasaan di dalam dirinya berkecamuk hebat. "Kenapa dun
hwa kau akan datang menemuiku," jelasnya memberitahu El
ki urusan yang belum selesai," lanjutnya kemu
ah ruangan dan duduk di hadapan Karl. Ia meletakkan tasnya di pangk
selesai, Karl. Jangan membahasnya la
u, Elena. Lalu, kini kau meminta melupakannya?" Senyum miring
yang kini sedang mengambil proposal yang sudah diletakkan di mejanya.
mat. Waktu seolah melambat di ruangan itu, suara detik jam menjadi s
riku, hm?" tanya Karl akhirnya,
l itu, lalu beralih ke mata Karl yang tajam seperti ma
ana darimu," sambungnya seraya menatap wajah Kar
u artinya kita bisa bertemu setiap saat? For informa
"Apakah kau tidak bisa melupakan kejadian itu, Karl?
mintaku untuk tidak melupakannya.
saja yang dia katakan saat bercinta dengan Karl sema
adian itu. Namun, nyatanya tidak semu
pa pun itu, sebaiknya segera beri aku p
. "Ya," jawabnya singkat, sebelum menghela napas panjang. Ia bersandar di kur
kau minta tidak sedikit, Elena. Tidak mung
an nada penasaran yang m
cepat mengatakan, "Ceraikan suami gilamu itu dan jadilah patner-ku di atas r