We Are
semua murid sekelasnya. Tapi ada satu orang yang mengusi
n pandangan berbeda dar
an. Ia melihat seorang laki-laki yang sedari tadi
ama beberapa saat, sampai akhirnya laki-laki tadi me
ng sebelah kiri sehingga terpisah du
melihat la
Revan setelah menyadari arti ta
atapan teman sek
lam hati dan kembali memperhatikan pelajaran
ndekatinya. Guru yang mengajar bahkan belum keluar dari kelas dan
Revan mulai memikirkan
*
lai membereskan buku-buku pelajaran di meja b
da sebuah buku. Buku yang ia pi
uga ingat perkataan perempuan itu. 'Kuberi tahu ya, aku tidak mencari
n salah satu gadis yang
, sudah pasti dia memperlakukan Revan dengan p
itu bersikap bias
gembalikan buku in
*
rak yang berderet di depannya. Sa
bilnya, hanya sekilas saja. Ia
uku itu. Ia lebih fokus pada piki
engikutinya. Lebih tepat disebut
an samar yang hanya bisa
sosok gadis yang sedang duduk menghadap ke arah nya. Revan bisa melihatnya
iliki niat untuk me
*
Ditangannya sudah ada dua buku yang mau ia baca. Tiba-tiba langkahnya
ku yang kemarin menjadi rebutan antara dir
i esok hari? Entah siapa yang sele
ng kemarin meminjam. Karena buku ini seharusnya ada
dan kemudian berpikir bahwa Revan mun
harusnya Diana tak perlu m
u itu. Ia tidak mau kejadian kemarin te
s itu. Entah bagaimana mereka mencari materi tugasnya ka
ng ada di perpustakaan. Ia memilih meja yang
a yang Diana lakukan, tiba-tiba
buku yang dibacanya, beralih pada
tu langsung duduk di seberang meja tepat di d
p keberadaan Diana seperti angin karena tidak men
udah mengambil buku yang aku pinjam kemarin,
ertanyaan atau pernyataan. Na
k membutuhkannya jadi kau mengembalikannya hari ini
ang sudah sele
diambil orang? Atau dia yang tidak mengerti. Itu mungkin saja, karena
ghela nap
am samar mengiyaka
sih salah paham padanya. Mengira dia adalah salah sa
iberikan dan semua ucapan d
apa dia mau duduk didekat Diana. Bukannya mas
sa-basi dengan Diana. Revan tahu seharusnya dia meminta
irnya saat ia duduk dan tidak sengaja melihat buku 'rebutan' d
khirnya pikiran lainpun datang, perpustakaan bukan tempat me
juga tidak perlu berbicara lagi kare
itu, Revan menghilangka
ai penghargaan. Ia memang adalah sosok o
benarnya konyol. Revan sada
i, Revan sebenarnya mendekati
eh beberapa orang. Lebih tepatn
i penggemarnya kini tidak berhasil untuk ked
i Diana yang sedang sendirian
emarnya. Diana bersikap biasa-biasa sa
a orang gadis saling berbisik-b
van. Kemudian salah satu gadis itu didoron
uk di sebelah Diana. Membuat semua aktivitas yang dilakukan Diana d
dengan keras, "Diana!" serunya
*