We Are
rgi bekerja. Tapi untuk hari ini Diana
intu rumah dengan kunci cadangan yang selalu ia
ang ke rumah. Setelah masuk ke rumah, Diana me
asuk. Diana mengambil ponselnya dari dalam tasnya. Di
ri David, b
an menginap di rumah temanku. Jadi kau tidak usah menun
getik balasan pe
Aku mengerti. Aku su
rim, Diana diam di
ponselnya kini berpindah memperhatikan s
m sempat Diana menyentuh daun pintu, sebuah suara der
ari David masuk. Diana
kau jangan mendekati pintu k
pintu itu yang ada di depannya. Jangankan
Diana melanjutkan kegiatannya memb
u, dan saat Diana memutar daun pint
ci, ba
intu, tiba-tiba ada tangan lain yang menyentuh daun pintu. Dia
katnya. Belum habis keterkejutannya, Di
a, yang tadi tidak bisa dilakukan Diana. Diana
au tidur di sini dengan ibu dan ayah." Dian
an sedang memeluk sebuah bantal
i," ucap orang yang disebut ayah itu menja
ah, ibu dimana?" anak itu memenuhi panggilan aya
rang yang disebut ayah itu mengangkat a
balas memeluk
dongeng untukku," p
itu, ayahnya membelai
tidur secepatnya. Karena be
an
erbuka. Seorang wanita keluar dari sana dan berka
ibu. Aku juga akan diceritakan dongeng oleh
ibu itu tersenyum da
rgabung bersama anak k
ta berkaca-kaca. Ia merasa sedih. Tanpa sadar ia hendak m
dengan tangan yang menyentuh pintu, membuat tangannya itu tersere
utnya. ia berhasil membuat suaranya tidak terdengar dari mulutnya. Tidak ada
egan bahagia tadi. Menangis setelah menyadari bahwa yang ia lihat ad
*
ambut berwarna hitam dan warna mata s
sok pemuda lainnya yang
mengantarku ke sekolah." P
dan menoleh kearahnya. Pemuda itu mi
ruang kelas." Tampak pemuda tampan itu menger
g kelas. Aku mau mengantarmu ke ruang kep
uang kelas ataupun ruang kepala sekolah tetap saja kau tidak p
ku tidak membutuhkan bantuanmu untuk yang satu i
tidak mendengar, pemuda yang terlihat lebih tua dari pe
'Ruang tunggu'. Ruangan ini disarankan untuk didatangi oleh
gi. Ia membiarkan pemuda yang lebih
ak yang menyebalkan, b
ih disitu?" pemuda yang dis
menjawab, "Dasar. Kau bersa
nlah sedikit pada k
*
u," ucap sang guru. Dibalas
an-teman untuk kedepannya," Revan memperkenalkan dir
erlalu fokus memperhatikan sang murid baru, se
yang bertan
udah punya
ta nomor telep
amat emailm
hob
sukai? Aku akan memb
uruh Revan duduk di bangku yang kosong yang berada di p
uti perinta
terus ditanya oleh murid-murid di kelas yang kebanyak
proses belajar mengajar agar siswanya bisa mengal
*