We Are
tkannya dalam rasa pahit di kehidupannya. Kini ia bertemu seseorang yang pernah menjadi alasannya tak
nyata selalu terikat dengan masa lalunya. Kini ia bertemu seseorang yang mengubah pandangannya te
keluarga baginya. Ialah yang lahir dari kesendirian. Kini ia bertemu dengan seseorang yang di
kebersamaan antara mereka menjadi kebutuhan. Meski terlibat konflik perasaan, merek
*
Bahkan tidak lama lagi akan dilaksanakannya ujian tengah semester. Di waktu yang seperti itu tiba-tiba sekolah Diana kedatangan seorang murid ba
at tampan dan tubuh yang bagus. Semua itu membuat para siswi langsung tertarik padanya d
u yang buruk sebagai seorang pelajar. Berbanding terbalik dengan rupa-nya yang menawan. Dia melakukan banyak s
ja itu adalah alasan mengapa dia pindah sekolah dari sekolah sebelumnya. Kare
u hasil belajar mereka selama satu semester. Saat itu tiba-tiba terjadi perkelahian antara Dia da
lisi. Kenapa? karena siswa yang menjadi lawannya adalah anak dari kepala kepolisian wilayah setempat. Itulah yang me
an baru, dia se
melupakannya kecuali
merasa bersalah pada Dia ketika mengingatnya. Mengingat karena Diana
*
memakai sepatunya. Lalu ia berjalan menuju
entar!" kakak Diana
yang tergesa-gesa menuju dirinya di belaka
siang mu," ucap kakak Diana dengan meny
kinya yang memiliki rambut hitam dan memiliki mata coklat gelap, sama persis s
yiapkan bekal itu untuk makan siang mu saat bekerja nanti. Jadi itu untukmu
tian David yang mel
awaban, ia segera berbalik
ndengar perkataan yang diucapkan David. Karena dia sudah mem
k untuk saudara yang bersikap seolah hanya teman.
*
merah. Setelah orang tuanya pergi meninggalkan dunia, ia hanya tingga
akhir kuliahnya. Dia mengambil semester pendek karena dia mau mengguna
uliahnya, karena mereka membayar untuk semester pendek itu sendiri. Jadi menurut dia bekerja untuk
rahlah, kata Diana dalam hati. Kepalan
David saja itu tidak mungkin. Ma
aan. Sedangkan Diana bekerja paruh waktu di restoran cepat saji.
menit. Jika menggunakan sepeda motor pasti lebih cepat. Tapi Diana dan
Kemudian ia mengambil buku kecil di saku jas almamaternya. Itu sebuah buku catatan pelajaran.
g membuat Diana terkejut. Tidak sampai membuatnya jatuh. Tapi cuk
u yang 8a tabrak. Tapi sesuatu i
nurut perkiraan Diana. Sementara Diana fokus menatapnya, orang yang
aku melihatmu dengan jelas berada di depanku,"
miliknya itu dan ber
apa-apa, kan
maaf. Saya tidak memperhatikan jalan sehingg
m, "Baiklah, kita i
paham. Beberapa detik kem
kali hati-hati ya!" Pemuda i
muda itu yang telah menjauh. Ia merasa p
ah sekarang masih sepi. Tidak biasanya ada oran
adi kebiasaannya. Ia tidak takut insiden menabrak orang lain
*