Another Word To Say I Love You
pa saat kemudian. Mereka tiba di rumah dengan aman tanpa basah sedikit pun. Saat Lisa membuka pagar rumah nampak Bundan
m rumah. Bunda menanggapinya dengan mengangkat mug di tangannya dan tersenyum. Gadis itu
rdengar menggelegar menyapa, "
apur. Ada selai nanas dan ma
Hal ini sudah lumrah bagi mereka karena Bima memang sudah seperti keluarga. Persahabatannya dengan Lisa sudah terjalin sejak kecil, dit
sambil bersantai sore. Saat memasuki ruang tamu, pandangan akan langsung menghadap ke dapur yang bersebelahan dengan lorong kecil menuju tempat makan. Lorong itu juga menghubungkan ruang keluarga dan satu ruangan kerja sederhana yang
snya. Lelaki itu duduk bersila dengan santainya. Saat ia memakan suapan per
ara mereka, Bima langsung berceloteh seperti biasa. Tentu saja lelaki itu mengadukan perihal kejadian hari ini di sekolah, t
ihatnya. Lisa pingsan lantaran dia sengaja melewatkan sarapannya untuk yang ke sekian kalinya. Oh, sungguh, anak ini merepotkan sekali, membuatk
arena menjadi alarm pr
karena ada teman sebaik aku yang
utar, itu pertanda
terima kas
Bunda lalu menaruh mug-nya dan menatap anak gadisnya tajam, "Kau sungguh pingsan di s
uk lebih banyak, kurasa jika iya sepertinya aku tidak membutuhkan makan malam kal
ingin membahasnya sedikit pun. Ayolah, Bunda, ome
lah mengisi perutnya dengan roti coklat tadi pagi, lalu ditambah dengan makan siang soto ayam bersama Bima di kantin. Upaya Bima untuk menceritakan trag
nsel di sakunya dan menekan layarnya beberapa kali. Lelaki itu kemudian menunjukkannya pada Bunda dan berkata, "Nah, sudah. Aku sudah memasang
berlebihan membuat Bunda mena
bangun lebih pagi dan membuatkanmu sar
a dengan sedikit madu di atasnya. "Jangan sekali-kali Bunda percaya pada lelaki itu. Dia sungguh pembohong kelas
ma terulang!" tegas Bima dengan nada menuntut. Melihat perlakuan Bima yang sed
, bahkan rasanya di segala hal Bima juga seringkali merecoki gadis itu. Lama kelamaan Lisa merasa bahwa sikap Bima lebih mirip seperti Neneknya sendiri. Tapi
ke kantin di tengah-tengah upacara hanya u
pit. Seben
a. Sudah, jangan membahas itu lagi," bisik Lisa, ia kemudian men
a pulang dan mandi," ujar Bima seraya menghabiskan suapan panekuk terakhir di piringnya
Biar Bunda yang men
api kemudian lelaki itu mengambil ranse
mengomeli anak gadis Bunda, ya," pesan Bunda sambil mengacak rambut Bim
anekuk Bunda enak sekali. Sepert
ya. Gadis itu tidak berkomentar apapun. Setelah Bima pergi
an laki-laki yang banyak bic
Bunda, Bima an
yay
ersenyu
mintaanmu semalam. Sepertiny
mana lagi?" ali
ingin berpacaran
Bima memang merepotkan. Dia selalu merecokimu setiap hari namun sebenarnya itu adalah bentuk kepeduliannya terhadapmu yang be
maksud
," kata Bunda menggeleng cepat. "Justru Bunda berhara
ya dengan permi
Jika suatu saat kau memiliki seorang kekasih di luar sana, Bunda yakin seribu persen Bima
nda akan berpikir sejauh ini. Tanpa sadar gadis itu terkekeh pelan. Wala
Bunda ada
aja dia kekasihmu?" Bunda melip
aja!" Lisa te
okimu ini itu setiap menit, kau akan pusing sampai kep
uk dijadikan sebagai pacarmu," lanjutnya, "Karena orang sep
ereskan piringnya ke wasta
Bunda mengatakan ini?"
k tanpa menoleh. Gadis itu sibuk mencu
ubah atau alasan lainnya. Istilahnya ... akan menjadi mantan sewaktu-waktu," jawab Bund
rkan Bunda de
seulas senyum. "K
Apa kau pernah mendengar ada istilah mantan sahabat? Kecuali jika salah satu dari kalian tiba-tiba jatuh cinta, selanjutnya kea
*
s itu melirik jam dinding kamarnya. Pukul setengah sembilan malam, rasanya masih terlalu sore untuk beranjak tidur. Ia memutuska
ya, "Matematika," ia berbicara dengan dirinya sendiri
.. besok ada k
g. Perasaan khawatir langsung hinggap di kepalanya, tentu saja ia sedang menduga-duga hal yang sebenarnya tidak i
inya di meja. Tak lama kemudian, nada dering itu berubah den
ll
arap kau sedan
Bima tert
n besok," Lisa langsung mengutarakan maksudnya, "Ap
saja. K
guru olahraga
tapi kemudian suaranya terdengar lagi, "Sebentar, kau meneleponku
anya Lisa
sampai-sampai harus menanyakan hal sepele seperti ini lewat telepon? Di situ bahkan
elupakannya
etidaknya ia tidak perlu repot-repot menghindari mata pelajaran olahraga karena sudah terlalu malas
Kedengarannya kau n
n Lisa menyesal. Mengucapkan hal yang membuat Bima penasaran tentu aja bukan ide yang bagus. Lisa meneba
stika
udian ia berkata, "Mungkin karena aku tidak begitu menyukai ma
ah
a tidur karena besok harus bangun pagi dan me
ki itu mendesah pelan, te
hkan traumamu sendiri? Ayolah, Lisa.
ola matanya. Ia tidak menyangka reaksi
kan, hanya
atau semacamnya. Tapi ketahuilah guru olahraga hampir tida
renang, laut, serta segala tempat yang terdapat air menggenang di atasnya. Itulah alasan hingga saat ini gadis itu paling anti dengan berenang. Hal ini terjadi semenjak pasca kejadian kehilangan ayahnya, entah kenapa setiap melihat laut atau p
au kita memiliki guru bernama Helmi. Bahkan tadi saat upacara
nar
entahlah, mungkin i
mbuka mulutnya lagi, "Baiklah, kalau begitu