MENJEMPUT ISTRIKU (Atthy)
n Gusev dan R
gan pengiringan yang diterimanya di Caihina-bukan hanya kemewahan atribut yang mereka bawa, tetapi juga etika dan disiplin prajurit yang mengirin
a seorang pria yang tampak dengan jelas sebagai pemimpin iringan ini. Suaranya rendah dan penuh wibawa, tapi tetap menjaga kesopanan. Setiap kata yang keluar dar
mpai kita tiba di kediaman Tuanku Duke Griffith,'' sapa seorang ksatria yang tampak gagah. Dia memberi hormat dengan tangan
erasakan suasana yang jauh berbeda dengan perjalanan sebelumnya bersama
ya Atthaleyah Galina...'' jawabnya, dengan nada yang so
n dan Randy serempak, senyum mereka ramah d
jawab Atthy, matanya berbinar. ''Saya harap kita bisa beker
ak dengan keanggunan cara Atthy memperkenalkan dirinya, tapi sikap profesional mereka cepat mengembalikan suasana menjadi seperti semul
itu, mereka hanya berdiri diam. Bukankah seharusnya mereka segera
a merasa bingung kenapa nona di hadapannya
ya Atthy kemudian, suaranya sedikit keri
nyaan Atthy. Keduanya sempat bingung
nya Alwyn, setelah merasa ragu di awal, akh
. Kebingungannya semakin dalam, dia tidak
' jawab Atthy polos, ''Aku sendirian seka
wyn dan Randy. Atthy pun mulai menyadar
ake
rkejut dalam hati mereka den
hy. Namun, dia tidak merasa perlu untuk bertanya lebih lanjut. Dengan s
erik mereka, terutama raut wajah salah satu dari mereka yang tampak cemas, tidak luput dari perh
han bagi mereka yang terbiasa dengan kesejukan utara. Udara membawa aroma bunga yang mulai b
a jatuh dalam gelombang lembut, menangkap kilau matahari yang menyelinap dari jendela besar. Warna zamrud di matanya tetap ten
membingkai tubuhnya, hingga tak ada yang menyangka bahwa pakaian ini bukanlah pilihannya. Bahannya terasa asing di kulitnya, setiap perhiasan yang mengg
ura menikmati, juga tidak perlu menunjukkan ketidaknyamanannya. Ketulusannya yang polos tetap terpancar, menciptakan paradoks yang menarik. Bagaiman
i, dalam cara ia memandang ruangan, yang membuat siapa pun berpikir dua kali sebelum mendekat. Ia mungkin tampak seperti permata
lum berpamitan dengan Tuan Baron? Setida
thy semakin kesal dengan pertanyaan Alwyn. Pertanyaannya terasa seperti ejekan, seolah-olah in
g, berusaha mengontrol intonasinya, ''Jika kalian harus kembali lagi untuk menem
ka mungkin tampak sinkron, namun maknanya sa
yn tetap menjawab dengan sopan meskipun merasa jika Atthy memandang rendah diriny
Di awal tadi aku pikir dia cukup berbeda dengan yang di deskripsikan.
hatinya, ''Sejak kapan menjemput calon mempela
rumah-yang seharusnya memberikan sambutan-tidak ada. Meski mereka hanya utusan, mereka tetap
akan hal yang sama dengan Alwyn dan Randy, dan akhirnya mereka mulai berpikir bahwa Atthy adal
ahut Atthy datar, beru
y?'' tanya Alwyn dengan sopan, meskipun e
pis pikiran aneh yang mulai berkembang meng
akan tertinggal kereta. Jika kita berangkat sekarang, sore nanti kita akan segera sampai d
lwyn sendiri tidak menyangka jika mereka tidak diberi kesempatan untuk duduk dan menikmati secangkir kopi terlebih dahul
n yang sama: bahwa Atthy dengan sengaja
ingkat, sebagaimana biasanya seorang bangsawan
kuda, dengan cara yang elegan, sebagaimana seharusnya seorang pria memperlakukan seorang
nda keberangkatan kereta. Ia segera memerintahkan salah satu pengawal untuk segera mengejar keberangkatan ker
, yaitu Atthy. Sementara itu, Alwyn menaiki kuda, sama seperti para pengawal ke
-