MENJEMPUT ISTRIKU (Atthy)
8 Billy
arga Rowt tiba. Hari yang datang lebih cepat dari perk
Ini membuat Rowt dan keluarganya semakin yakin bahwa ada sesuatu yang tersembunyi di balik lamaran ini, sesuatu yang tidak mereka pahami. Hanya saja, Rowt tidak bisa membayangkan apa yang bisa didapatkan dari keluarga
rkuda. Mereka datang pagi itu juga, menambah kecemasan yang sudah mendera keluarga Rowt. Seorang pria dengan setelan paling
g terlalu percaya diri. "Aku Billy Kutcher, utusan dari Tuanku Grand Duk
nya begitu jelas, hampir seperti ia tengah menilai mereka sebagai makhluk yang jauh lebih rendah darinya. Ash, yang sudah sejak awal merasa cemas dan tidak nyaman dengan sikap Billy, menatapnya dengan sorot mata yang tajam dan penuh amarah yang sulit di
ahkan ayahnya, seorang baron, sangat terasa menyinggung. Ia tahu persis bahwa ia bukan hanya menghadapi seorang pria yang sombong, tetapi seseorang yang dengan sengaja b
bih besar yang sedang dimainkan. Namun, ia masih belum bisa meraba apa yang sebenarnya tengah dipersiapka
masih berusaha mempertahankan sopan santun dan mempersilakan Billy untuk masuk ke rumah merek
i," ujar Rowt dengan nada yang sangat hati-hati, be
ahkan lebih tidak menyenangkan. Nada merendahkan yang sama sekali tidak bisa diterima o
Baron, dia hanya seorang rakyat jelata dengan profesi utamanya adalah seorang pemburu. Rowt tidak begi
iringan untuk menjemput putri kami?'' tanya R
annya sesuai dengan jawaban suratmu yang menyetujui lamaran Tuanku Grand Du
n di sini yang harus kita luruskan!'' jawab Rowt masi
Grand Duke membuat kesalahan!'' tambah Billy menambahkan tanggapannya dan seperti sebelumnya, selalu saja dengan
surat itu
menyambar ucapan Rowt yang belum selesai,
engan kelakuan Billy sebagai kepala utusan
erlaku, Rowtag tetaplah seorang Baron. Bangsawan yang di angkat langsu
anggah ucapan Billy, ''Kurasa kita harus membicarak
kkan arogansinya hanya karena dia adalah orang yang di percayai oleh seorang bangsawan tinggi. Dan, yang lebih membuat keluarga Row
sangat jauh...'' sahut Billy kembali menyela
menunjukkan kalau dia memberi peringatan keras, ''Ayahku tetap seorang Baron di sini, jaga bicaramu, kau harus leb
p tapi jelas terlihat kalau dia tidak tulus, ''Maafkan kelancangan saya Tuan Baron, tapi saya yakin kalian semua juga sudah mengetahuinya, dengan kalian bersikap begini, sama artinya kalian tidak menghormati keputusan yang sudah di ambil
t ini, itu sudah cukup dari pada tidak sama sekali setelah sebelumnya Billy berulang kali memotong ucapan Rowt tanpa berpik
k bisa melakukan hal ini!''
an Tuanku Grand Duke?!'' seru Billy dengan keangkuhanny
menunjukkan superioritasnya pada keluarga Rowt. Dia memiliki
semakin mengikis kesabarannya. Begitu pula Ay, meskipun usianya masih muda, ia mampu menaha
h Raja, namun keberadaan mereka hampir tak berarti di hadapan bangsawan tingkat tinggi seperti Grand Duke Griffit
sahut Atthy, suaranya terdengar tegas namun penuh dengan perasaan terpaksa. Ia memberikan salam dengan
dengan sikap yang tetap penuh keangkuhan, seolah menganggap segalanya sudah berada di bawah kendalinya. Sementara it
-
n wajah cemas, suaranya
ara yang tenang namun ada kepedi
mencari jalan keluar!" seru Rowtag, mencoba menaha
h terlanjur tiba, dan dengan kedudukan kita yang seperti ini... kita tidak punya kemampuan untuk menolaknya." Matanya men
dak bisa membiarkanmu pergi dengan pria seperti itu. Ada yang tidak beres dengan lamaran ini, ini tidak benar, At
tidak bisa menghindarinya lagi. Lebih mudah jika kita menghadapinya langsung sekarang." Ucapan
enuh kekhawatiran, suara kesedihan begitu jelas terdengar. "Ah, tidak!" seru Ro
erkaca. "Tidak dengan keadaan kakek seperti ini!" Ia khawatir
tag tertimpa kereta kuda saat sedang memperbaiki rodanya. Proses
samamu!" sahut Ash, langsung be
ku, hanya akan ada tiga orang di rumah... Kakek sedang sakit, bagaimana dengan Gaff
ag dan Ash bersamaan, suar
, percayalah padaku." Atthy mencoba meyakinkan mereka dengan senyum penuh harapan, meskipun hatinya juga dipenuhi kecemasan. "Jika situasi di rumah sudah memungkinkan, salah satu dari kalian bisa menyusulku. Tapi, mun
" ujar Ash, ekspresi kecewa tergambar jelas di wajahnya.
selama ini, tapi kita tidak pernah kehilangan harga diri dan kehormatan yang kita miliki. Kakek, kakek memang sudah tua, tapi di mataku, kakek adalah pemburu hebat yang gagah berani. Atthy
-