icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

MENJEMPUT ISTRIKU (Atthy)

Bab 6 Keputusan

Jumlah Kata:2853    |    Dirilis Pada: 03/03/2025

06: Kep

enjadi dua kali lipat lebih berat bagi mereka yang ditinggalkan. Tanpa dua tenaga utama keluarga, segala sesuatu harus diselesaikan dengan lebih cepat dan efisien. Jika segala sesuatunya berjalan lancar, Ash dan Ay diperkirakan

uhan di pusat kota Nauruan. Bahaya dari para bandit yang bersembunyi di perbatasan hutan menjadi ancaman nyata, memaksa warga untuk selalu waspada. Penduduk gurun ini sudah terbiasa mengatur waktu mereka agar bisa berangka

-

Kota N

nceng yang sesekali terdengar di alun-alun, dan hiruk-pikuk orang-orang yang sibuk dengan urusan masing-masing. Aroma rempah dan debu bercampur di udara, menciptakan atmos

i tentang Grand Duke Griffith, sosok yang bisa saja menjadi menantu keluarga mereka.

ng dengan nada rendah, seolah takut ada yang mendengar. "Dia itu pria besi. Hati

pen dengan darah. Tidak ada yang bisa menantangnya, bahkan keluarga kerajaan s

rdiri di dekat Ash, mendengarkan semuanya dengan ekspresi yang semakin

Ay tak bisa lagi menahan gejolak di hatinya. Ia meletakkan gelas minu

calon kakak iparku? Orang

ak bisa dihindari. "Itu hanya rumor, Ay. Kit

tangannya ke meja, membuat beberapa pelanggan di sekitar mereka menoleh. "Kakakku bukan bar

sejenak. "Aku tahu betul apa yang kau rasakan! Kau pikir aku ini bodoh?! Sebelum dia kaka

g sama. Ay masih muda, emosinya meledak-ledak. Sementara Ash, yang telah mengarungi leb

an jika dia seorang raja sekalipun. Aku tidak rela kakakku dijadikan tumbal ambisi bangsawan busuk." Suarany

erbicara seperti itu. Tapi di sisi lain, ia juga tahu, dunia tidak sesederhana itu. Setiap keputusan

dunia yang penuh intrik. Aku bukan hanya ayahmu, tapi juga kepala keluarga ini. Setiap keputusan harus kupikirkan matang-matan

n pemahaman yang lebih dalam. Dengan raut menyesal, ia berkata, "Maaf, Ayah.

u bangga padamu, Ay. Kau masih muda, tapi keberanianmu untuk melindungi keluargamu

memerah karena malu.

ith tidak bisa diabaikan begitu saja. Apa pun yang terjadi, ia ha

-

a hari

-

unyi, hanya suara kayu yang berderak di perapian kecil di sudut ruangan. Ia baru saja selesai memaparkan hitunga

ayu. "Seharusnya, berdasarkan perjalanan surat dan logistik, utusan mereka tak mungk

a yang mulai memutih. "Kau benar. T

an kesabaran. "Ayah, ini terasa seperti jebaka

entu saja semuanya dirancang. Ini lamaran pernikahan, anak bod

Aku serius! Jangan main-main dengan ini! Ini m

"Dan kau pikir aku tidak serius? Jangan terlalu banyak mengoceh, Ashton G

tampaknya menikmatinya, Ayah. Tapi aku tidak punya waktu

mereka di tengah jalan. Kau mau melawan Grand Duke Griffith? Kita ini cuma keluarga kecil yang bahkan tid

u tidak merasa ada sesuatu yang tidak beres? Untuk apa mereka memaksakan lamaran in

hu. "Mungkin merek

h, dia punya empat anak laki-laki dan dua cucu. Kalau dia ingin keturunan, ada banyak wanita bang

Ia hanya menyeringai kecil. "Kau benar

pitkan matanya, mencoba

ada yang bermasalah dalam masa lalumu? Tidak ada musuh yang mungkin mencoba

nghadang di perbatasan, para preman pasar yang tidak tahu diri yang selalu mencoba menggoda putriku,

Ash. "Ashton Galina! Sudah cukup dengan omong kosong

musuh yang cukup gila untuk mengatur semua ini. Lagipula, pernikahan ini lebih menguntungkan daripada menghancurkan kita. K

pi itu tetap tidak menjelaskan kenapa semua ini terjadi. Dan sekarang, masalah terbesarnya

menerima mereka dengan hormat. Meski aku tahu

-

-

. Mereka menyadari bahwa kedua anak itu, cepat atau lambat, akan menyadari adanya masalah dan pasti tidak

g di atas atap rumah. Tubuhnya merebah santai, pan

i sini?" gumam Ay tanpa menole

Ia mengikuti arah pandangan adiknya, menatap luasnya langit yan

ng kau pikirkan?"

atar, tapi jelas ada sesuatu yang mengganggu pikira

tu. "Ay, aku sudah mengasuhmu sejak kau masih kecil. Jangan coba-coba meny

irnya menyetujui lamaran itu adalah karena bujukan Gafy... Apa kau yakin ak

anya memandang Ay dengan serius. "Ayah akan sangat mar

, wajahnya menyiratkan keraguan yang mendalam. "Aku hanya tidak meng

ngin malam yang sejuk terasa begitu dingi

amun dengan lembut dia membelai kepala A

ra, sudah mengajarkan kita dengan baik. Kata-kata kasar tidak seharusnya keluar dari mulut kita, terutama di hadapan bangsawan, apalagi yang berkedudukan

engan senyum kecil, "Aku kesal. Kita sudah jelas menolaknya,

gan tatapan menggoda

nya dengan nada tinggi, lalu melanjutkan, "Athaleyah Galina adalah ka

ngar ketegasan Ay. "Hehehe... Aku tahu, kali

utan dalam nada suaranya. "Kenapa sikap Kakak sama seperti Kakek? Yang selalu santai dalam setiap situasi?" Ay menatap Atthy dengan ekspresi memelas, lalu melanjutkan, "Aku sangat cemas, Kak. Ki

ngan kedudukannya, walau dia seorang Grand Duke sekalipun...'?" Atthy menyelipkan sedikit sindiran, menggoda Ay yang masih terlihat

i saat itu..." jawabnya sambil menggosok hidungnya, merasa canggung dengan kata-kata kakaknya. "Dan perhatik

n ini. "Lalu, bagaimana sekarang?" tanyanya dengan eks

. Aku tahu kalau menentang bangsawan tinggi seperti itu ada risikonya, Kak. Itu soal berani dan nekat. Kita tidak bisa sembrono. Aku tahu Kakek masih gagah, tapi tidak bisa menutup kenyataan bahwa dia

kita sanggup menghadapi Grand Duke yang

akut, tatapan matanya tetap tajam, penuh tekad dan keberanian. Atthy menyadari, meskipun ada k

man lembut menyapanya. "Aku tahu, Ay

dewasa, Ay. Aku tahu kau sangat menyayangiku, tapi ingat, emosi tidak akan menyelesaikan masalah. Jika nanti situasi

ara. "Kakak... Aku..." Ay menatap kakaknya dengan mata penuh kemarahan, "Jangan bicara seperti itu! Ja

Matanya tampak penuh penyesalan. "Aku tahu kau cemas," ujarnya dengan pelan, "tapi kita harus berpikir lebih jauh. Anggap saja ini keberunt

rah karena marah. "Bukan 'mungkin', itu sanga

berbeda. "Iya, iya, baiklah... sangat buruk, puas?" kata Atth

a. "Jangan coba-coba membujukku dengan cara seperti itu," ujarnya tegas

enak, menatap langit malam yang gelap. "Ay, mungkin pada generasi ayah kita, dia gagal memperbaiki kedudukan keluarga ini. Tapi aku berharap, dengan aku menyetujui p

kipun hatinya berat, Ay menyadari bahwa dia tidak memiliki kekuatan u

luar biasa, kau sangat pintar dan berbakat. Tapi, sayangnya, keadaan kita

akek bekerja keras untuk kami. Aku memang sedih karena tidak bisa mengenyam pendidikan

, Kak, lupakan pemikiranmu untuk menikahi p

. "Pendidikan untuk Dimi, kehidupan yang lebi

nmu meski itu untuk mereka! Kakak, sungguh aku sangat tidak menyukainya!" Ay berbicara dengan suara lantang, ti

engan mata penuh p

barlah. Jangan terburu-buru. Kita akan berusaha bersama. Masih ada tiga

raguan. "Ya, masih tiga tahun. Kita akan berusah

eka akan lebih cerah. "Setidaknya gelar kakek kita tidak hanya ak

ecil kembali muncul di bibirnya, mes

-

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka