Miss Primadona
sa, perempuan yang terkenal akan kecantikannya, bak model. Banyak laki
asih mau memendam perasaanmu it
berambut cepak dan beralis tebal. Mereka satu kelas, tapi Zara jarang mengobrol dengan
Tis. Kalau kamu kan enak, kamu cantik, banyak yang suka sama kamu. Kamu nunjuk salah
hu Zara. "Aku bisa kok bantuin kamu d
ndekatkannya dengan Ian? Zara saja ngobrol deng
?" tanya Zara m
ma aku, beres," gumam Tisa
rencana Tisa yang akan mendekatkannya dengan Ia
apa. Setiap Ian mau lewat, pasti jantungnya langsung
t kemudian, Ian lewat, ta
ngol tubuh Zara. "I
ipu malu dan la
.. cieee, " e
n bola matanya
ngangguk, tan
*
a yang mau omongin sama kamu,"
n sambil berjalan menuju kantin
kamu. Udah lama," ucap T
Ian membenarkan posisi dudukny
wab Tisa t
aku." Ian tertawa lepas. "Kalau aku su
e
sa menggeleng tak habis pikir dengan ucap
Zara udah lama suka sama
un. Jujur, yang selama ini Ian sukai adalah Tisa, bukanlah Zara. Bagi Ian, Ti
a Ian di sini?" tanya Keyla yang
n sama Zara," bisi
kan mulutnya. "Yaudah, aku ke
menarik tangan Keyla. "Jangan bilang ke
uk dan berlalu
Tisa memohon pada Ian dengan penuh ha
ap Tisa penuh curiga. Ya, bisa saja Tisa m
nggelen
galkan kantin. Padahal Ian tetap berharap
iak menyusul Ian yang suda
g jam tiga sore. Aku tunggu," ucap Ian. Tisa hanya
sudah berada di kafe
h aku ke sini?" tan
ecut untuk mengakuinya. Kamu mau kan jadi pacarku?" Ian mengungkapkan perasaannya pada Tisa. Dan, berhar
eleng pelan.Dia tak mau dianggap sebag
npa Zara tahu. Plis, terima aku." Ian kembali men
ak melanjutkan
rin Zara? Aku sukanya sama kamu,
rayuan maut Ian. Dan, akhir
Kalau waktunya tepat, kita bakal kasih tahu Zara yang sebenarnya," gum
yakiti Zara?" tany
ra, besok? Biar dia nggak mengharapkan
u, gimana?" Di lain sisi, Tisa merasa bersalah pada Zara. Ia sadar, ia sudah menghianati te
buat kamu." Ian menyodorkan bunga mawar untuk Tisa. Tisa terharu
mam Tisa dengan tat
eka berdua hanyut dala
s. Tepat di taman kampus, ia melihat Zara menuju ke arah k
setelah sampai
da perasaan takut dalam benaknya. Ya, takut
" tanya Zara yang spontan me
. Tadi nggak sengaja ketemu di p
a kecurigaan dalam hatinya. I
sa kemudian mengandeng t
di belakang Tisa. Dan, Tisa dud
enghampiri meja Tisa untuk menanyakan
ara buat ndeketin aku s
ua jempolnya. "Beres
kat dengan Ian. Zara sedikit melirik ke arah Ian. Tanpa Zara tahu, bahwa Ian sudah jadian dengan Tisa. Ian