Assalamu'alaikum, Mas CEO!
r 30 tahunan berwajah serius sedang memimpin rapat akhir tahun. Dialah Mohammad Hanif As-Siddiq yang m
sawit telah menyusul karet baru-baru ini dalam hal luas lahan, perusahaan tetap berkomitmen dalam segm
nya agar pengalokasian dananya tidak saling bertabrakan dengan pengeluaran dana untuk mainten
perusahaan sedikit menunda penanaman kembali selama dua tahun belakangan untuk mengambil keuntungan dari tingginya harga karet yang berlaku. Dan hemat saya mengatakan
rencanakan awal Februari,
ulan, apakah itu tidak cukup me
pi
bi
eee
apat menoleh ke
rlihatkan kepalanya dari balik pintu ruang rapat. Namun tatkala
ikan bocah itu. Dan ke
adi?" tanya
a nekad melakuk
! Hihih
lagi. Kali ini dibarengi dengan tawa cekikik
napas dan bangk
peserta rapat yang juga telah kehilan
ari ruang rapat dan i
Abi lagi rapat nih!" tan
cilik nan cantik lagi
syan di syini. Di syinni
as sambil mengelus
Sayang. Abi selesai
lapa banyak?" t
-pura berp
sambil menunjukk
uh? Itu lama
menit. Bukan se
orang yang sedang berpikir keras. Dia m
nya Hanif lagi meminta
)!" kata Aisyah
in rapat dulu. Paling hanya sepuluh menitan lagi," kata
awab Dian. "Ais,
! Janan lama," kata si ke
lama, kok!"
n kembali mel
tak dapat dia penuhi. Nyatanya rapat itu membutuhka
mulai
paaal (lapar)
h sedang fokus menginput data saat me
esai, nanti kita cari makanan, ya, ya, ya?" bujuk Dian sam
*
antry. Seorang gadis berusia 21 tahun sedang sibuk
Tok!
elaki dengan kemeja biru sed
ke ruang Pak Heru, y
s?" tanya gadis
atan sih, bisa juga antar ke r
ernama Ummi itu mengan
seperti biasa ya, M
a!" kata pria itu seraya be
tadi, Ummi pun mengantarkan kopi tersebut ke ruangan Pak Heru
a Ummi sembari meletak
Heru sudah
," jaw
antarkan file ini ke ruangan
s? Di divisi apa?" tany
ni sebagai office girl, dan seingatnya dia ta
jawab Dirga seraya menyerahka
ah
ng Hanif yang terkenal di lingkungan karyawati. Hanif CEO! Ora
at anugrah ya? haha
ak dari kete
ya? Saya kan cuma disuruh ng
yang berharap aku nyuruh mereka ngantarin sesuatu ke Hanif kayak beg
p-ngedipkan
asih buat
ah nyambungnya, Mi! u
, oke
gantar file itu menuju lantai 54 gedung itu. Setelah mencari
," kata Ummi sopan pada sekretarisnya Hanif ya
a aja. Pak Hanif lagi r
menyuruh dia berterima kasih padanya. Terima kasih buat apa coba? Kan tenaganya yang keluar untuk men
e dalam lift, dia melihat seorang anak kecil berhijap bersama ibunya. Dalam hatin
kan urusannya. Ketika dia sampai di bawa
i, k
ambilkan sta
, fot
i ..
mi
lai berkurang satu persatu. Dan kini dia kembali ke pantry. Perutn
i memutuskan untuk menyeduh mi instan dalam kemas
terhidang, Ummi pun mulai menyuap
mi
esuap sudah ada saja yan
m ..
neguknya dan .... tunggu dulu! Buk
mi
berpikir jenih, seorang bocah kecil
*
mbung