RAHASIA TAKDIR
una tak benar-benar menikmati hidupnya. Belum lagi
ak biasa. Hanya diam menatap hujan yan
mbuat Aruna menoleh. Restu dengan dua g
Aruna menatap Restu yang kemudian me
rtawa. Memperlihatkan deretan giginy
waranmu kali ini, aku tak bisa melepaskannya begitu s
a menatap Restu. Hidungnya sedang menikmati aro
ku sengaja menj
ngak. Menatap Restu yan
ri dan berlari!" Aruna menganggukkan kepalanya, meksi sebenarnya
i payung atau jas hujan sekalipun?"Aruna menatap ke luar jendela. Menga
akdir yang har
Aruna menatap wajah tegas Restu ya
Seseorang membuatku menjadi pengagumny
Dia pasti orang yan
ia bukanlah tipe orang yang ingin tahu urusan orang lain. Selama ini, Aruna hany
a?" Aruna menatap Restu. Laki-laki itu ternyata juga memandang
Hanya saat-saat tertentu saja!" Aruna menjelaskan tanpa di minta. Gadis itu tahu, banyak yang
cukup bai
k. Dia seperti saudara
sama-sama anak rantau!
a menutup jurnalnya da
akan p
habiskan du
u was-was kau akan
ng dengan kopimu ji
ku!" Aruna tergelak. Memperlihatkan dua le
wakanku kopi dengan ka
senang merepotkan diri
r boc
ocil begini, aku sudah
sembari tertawa sedang Restu memgg
hujan?" Aruna kembali menatap R
ahu, aku su
erlahan sambil menyesap k
unikmati. Dia membuatku nyaman dengan rintik dan petr
duluan ya, ada janji sama dosen pembimbing!"
beberapa kertas yang tak terbawanya di sisi kursi. Restu melihatnya. Mengambil dan berniat mengejar untuk menyerahkan pada Aruna tapi