RAHASIA TAKDIR
menghadapi segala hal sendiri. Tapi kali ini, Aruna tak mampu. Sungguh, tak ada orang yang baik-baik saja jika ajaln
k masuk ke kamarnya. Mengganti
linganya. Dunianya seolah runtuh dalam sekejap. Tangannya gemetar saat menggenggam ponsel, menahan detak jantung
. Nama 'nenek'terpampang di layar. Aruna menarik napas dalam-da
Aruna menjawa
uara neneknya terdengar hangat, pe
. "Baik, Nek. Aruna sehat, nenek gimana?," jawabn
? Jangan telat-telat, ingat m
ana yang mampu menusuk relungnya terd
a baik-baik saja! Nenek juga harus jaga keseh
merasakan neneknya sedang
cerita Aruna!. Nene
ir tumpah, tapi ia menahannya. Ia m
runa janji,"
berakhir. Aruna meletakkan ponselnya di dad
us menguatkan Aruna tapi Nadya merasa ia tak akan mampu
k?" Nadya mengetuk pi
pas, lalu membuka pintu perlahan. Di dalam, ia
kat dan duduk di samping ranjang Aruna. Ia
an Nadya menyenruh le
i masa depanmu!" Aruna tak menjawab.
una menoleh. Gadis itu tak menan
t, Run! K
unjang perlahan. Ya, Aruna menangis. Tak dapat lagi membendung diri denga
uaan apalagi pelukan! Bukan mahram!"
tu hanya menjulurkan lidahnya sambil tertawa sesaat lalu segera berlari masuk
menutup pintunya, suara, teriakan
sambil tersenyum melihat Aruna