JENUH
erantakan. Itu, diminta sama
isa menoleh seketika. Lisa yang tengah merapikan alat make-upnya
, lalu menggerakkan dagunya sebagai isyarat kalau
engantin itu lalu menuju ke pelaminan. Lisa lalu melanjutk
, Lampung. Sejak menikah dengan Toni, Lisa menekuni hobinya yang suka meria
ntin di kampungnya. Toni sendiri merupakan anak dari salah satu orang kaya di kampun
k pernah merasa kekurangan. Dulunya Lisa hanyalah anak dari keluarga sederhana, ia hanya lulusan SMA dan bekerja di salah satu sal
hun lebih muda dari Lisa. Ia baru saja masuk ke kamar penga
sambil menghitung kotak bulu mata pal
foto baru, katanya salam buat Mbak Lisa." Tutik berce
lah fotografer yang bekerja di salah satu studio foto paling terkenal di Tulang Bawang Barat. Usia
e pemuda yang lebih memandang fisik pada lawan jenis. Sementara Lisa adalah wanita mapan yang cantik
dan ibu dari Ashila. Namun Rio seperti tak ped
*
rnikahan di kota-kota besar. Di kampung Lisa, pesta p
edding organizer. Lisa memang tak hanya menyediakan jasa make-up saja. Mulai dari dekorasi pelaminan, g
dari pelaminan. Lisa membantu sang pengantin turun dari pelaminan denga
dan mencoba membantu Lisa. Tutik yang hendak membantu
ih." Rio mencoba meng
hirnya sampai di kamar pengantin, Rio melepas ekor grown itu dan memandangi Lisa d
arian? Biasanya Mbak min
olong kirim ya beberapa foto ke WA aku."
nomor siapa ni
amu nggak tahu nomor MUA paling
Setahu aku itu nomor kan buat bisnis." Rio
k semua, nanti kirimin ya. Udah
" tanya Rio sambil menyodorka
gkat dan langsung menutu
sih berharap kalau sikap Lisa akan beru
*
a, Ashila akan ikut ayahnya atau ikut kakek dan neneknya. Alisha sudah terbiasa ditinggal sang ibu seja
tanya Lisa sambil mencium
g, Sayang." Toni mencubit
um, Mas. Shila
andi." Toni memegangi pundak sang istri lalu mendoro
tergeletak di ranjang dan lalu mengeceknya. Ternyata Rio mengirim banyak sekali foto pengantin y
ada Rio yang bidang serta perutnya yang bak roti sobek itu terlihat begitu maskulin. Tangan
mengirim fotonya beserta de
isa yang baru saja ke
r setelah membaca nama
uduk di depan meja riasnya. Lisa selalu rutin merawat wajahnya,
, nggak pake baju lagi. Apa mungkin dia salah
ejak pertemuan pertama mereka hingga tadi, sikap Rio menunjukkan kalau Rio seperti memiliki perasaan padanya. Lisa lalu mengembu
ambu