Drama Takut Nikah Berujung Akad
ahan. Begitu melihat keempat temannya, Rudi, Tarra, Kemal, dan Juan, duduk mengel
anya tanpa basa-basi. Suaranya da
p kopinya, hampir tersedak. "
kin Alicia mau sama seorang Daniel Zionathan?" Ia mendengus, lalu terkekeh. "Seoran
membalas, Kemal sudah menimpali dengan tawa keras. "
mannya dengan kesal. "Sia
etiga temannya langsung terdiam. Tatapan mere
akan menikahi Alicia?" tany
"Y
rsiul pelan. "Ini g
di atas meja. "Menarik? Aku ngg
Dan... coba pikir baik-baik. Kau selalu mengeluh hidupmu nggak
r spesialis bedah. Keluarganya terpandang, kaya, terho
ian, menikahi Alicia adalah satu-satunya cara buat bi
payah atau nggak. Pertanyaannya, apakah
urna, Dan. Cantik, pintar, berkelas. Dia bahkan nggak pernah pacaran. Dia benar
n dia juga sama gilanya denganku sekarang! Aku ngga
ening. "Mereka nggak
ngendalikan hidupku seolah-olah aku cuma boneka! Dan setiap hari aku harus dengar ocehan sau
ngan di dada. "Ja
ak akan diam aja. Kalau perlu, aku akan pergi dari rumah itu. Aku lebi
nggak bisa hidup tanpa gaya hidup
ma bisa hidup bergantung sama keluargaku? Persetan! Aku
i kau marah. Tapi kau harus pikirkan konsekuen
Kalian nggak pernah tahu betapa buruknya hidup di bawah bayang-bayang nama besar mereka. Mereka ngg
benar-benar nggak setuju, lawan. Tapi pikirkan baik-bai
nya, frustasi. "Aku mua
sangat dikenal Daniel m
ia Aga
a diri, dan penuh fokus. Rambut panjang bergelombangnya t
detik itu, matanya penuh dengan keengganan. Seolah hanya dengan melihat Daniel, suasana hatinya sudah hancur ber
ar seperti penolakan mutlak, Alicia melan
l, menyeringai. "Eh, calon istrimu b
bola matanya, menyerupu
n beneran nikah, gimana jadinya? Wanita sekeren Alici
ambisius menikah sama cowok yang audisinya aja
erasa kasihan. "Jujur, kalau aku jad
u tanpa sepatah kata pun, ia
an keluar
Alicia duduk dengan laptopnya. Tanpa ragu, Daniel menar
ning, menatap pria itu
in kamu
an ekspresi kesal Alicia. Ia meraih cangkir k
delik. "Hei!
ebar. "Minta sendikit. Hm
Daniel dan kembali fokus pada tugasnya, namun pria itu tak memberi ampun.
licia, suaranya menyindir. "Dulu w
mu nggak terlalu serius, kita bisa jadi teman kan?"
a semakin tegang. Ia sudah mencoba menghin
, nggak usah
mau mundur. "Kenapa? Kamu
un, ya? Dulu di kelas juga sering bikin ribut. Setelah bertahun-tahun, sekar
lu aku selalu bikin ribut kar
amu tuh bener-bener nyebelin. Gak ada waktu buat seriu
oke. Maafkan aku, mantan teman sekelas," Ia pun menggeser ku
tuk mengatakan sesuatu dan akhirnya terucap, "Aku tahu maksud kamu ke sini. Aku persi
h menggoda atau membuat suasana ringan, tapi d
s Daniel setelah beberapa detik diam
aniel. "Jadi, kita sepakat, kan?
ya sedikit menghindar d
k masa depanku, ayahku memilihmu, tentu itu kesalahan besar. Aku bukan merendahkanmu, tapi li
t Daniel terperangah. Dia tahu Alicia ambisius,
ta itu seolah hilang begitu saja. Ia sadar betul apa y
lagi penuh dengan keisengan. "Ak
atah kata lagi, mengambil
megang cangkir kopi Alicia yang kini sudah hampir kosong, teta
ru menjodohkanku dengannya? Keluargaku memang suda
andana, pria berusia 61 tahun dengan wajah yang penuh kebijaksanaan namun diselimuti kerutan waktu, duduk menikmati film se
, tanda kelelahan setelah seharian beraktivitas. Alicia adalah sosok wanita berusia 27 tahun yang ambisius, seorang calon ahli bedah yang sedang menja
rgi bukan hanya karena takdir. Sebelumnya, perceraian orang tuanya telah merampas kebahagiaannya. Hak asuh jatuh kepada Bian, memisahkan Alici
ampiri ayahnya. Tanpa berkata-kata, ia duduk di sofa di samping pr
tanya dingin. "Dan aku memutuska