icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Love By Accident

Bab 4 Empat

Jumlah Kata:1027    |    Dirilis Pada: 09/10/2021

Ia juga berulangkali menggedor pintu. Liz yang

ilnya sambil m

embayangkan dirinya terkurung di gudang tersebut selamanya. Ia tid

ntu. Akan tetapi, pintu tetap saja tidak bisa dibuka. Liz makin panik dan

ar. Liz mengangguk. Edwar kemudian menyuruh Axel mundur

t tetap bergeming dan tidakau membuka. Edwar mendobrak

angis. Liz yang segera memeluk p

*

hanya mengangguk saja. Ia berjalan mengantar perempuan tersebut hingga ke

rgi, Edwar tetap berdiri di ge

tegur seorang lelaki paruh baya pada Edwar. Lelaki ber

memang memiliki anak, ta

mudian bersorak senang. Si tukang keb

*

war. Pria itu memanggil Liz ke sekolah

lah lagi?" tanya Liz

salah dengan itu," jawab Edwar. Liz mengangguk saja. Raut wajahnya ber

adi tidak bicara dan hanya menatap dia saja. Sekejap kemudian,

r musik?" tanya Edwar kemudian. L

dak," jawab

a pelan-pelan. Saya juga akan member

war tetap saja bersikeras untuk memb

*

tu untuk memberi pelajaran tambah

eritakan tentang maksud Edwar pada wa

a alasan saja. Pri

kom berisi adonan ku

ngkin. Ia ada

min laki-laki. Kenapa tid

apas kemudian ke

antik dan menarik. Para pria tentu saja akan tertarik padamu. Lihat sa

terdia

war itu memang menyukaimu, kau bisa mencoba unt

*

mengurus permasalahan yang berada di kantor cabang. Renata masuk ke dalam kamar pria

i?" tanya Caden deng

i. Aku pasti aka

au keluar dari ka

en, ak

keluar dan mengunci kamarnya. Di depan, Renata terus saja merengek ag

t aku justru ingin cepat per

*

itu tetap saja memaksa. Setiba di gerbang, Edwar segera tersenyum dan menyapa

dia terus memaksa. Memaksa untuk mengajar aku berm

ati ibuku. Ibuku juga seharusnya dia tidak perlu tersenyum seperti itu pada guruku. Aku haru

apa lagi?" tegur Liz sambil me

xel singkat. Namun Liz

lah nakal lagi, Ibu akan menjewe

tu juga ikut tersenyum. Liz kemudian segera berlalu sambil menggandeng Axel, sedang Edwar masih berdiri di

*

ng akan menjewer telinganya hingga terus merah. A

akal. Aku cuma nggak mau

ngangguk-angguk. Senyum leb

*

r cabang yang akan dia kunjungi. Tengah serius membaca, tiba-tiba ada yang membuka pintu dan

mu in

den diam. Tidak lama Caden melihat seorang pria tampak tengah melihat seke

jauh dari mobil. Bocah lelaki itu tertawa

terkejut melihat ada an

Bocah tersebut membalas sambil meleletk

leng sambil m

gkin ayah dan ibunya tidak mendidik dengan ba

menggeleng saja. Ia merasa bingung karena merasa de

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka