Gadis
sudah merencanakan untuk berkumpul dengan teman-temannya. Dengan penampilan yang modis, dia melihat dirinya di cermin,
hnya, Liem, hidupnya menjadi berantakan. Dia tidak tahu apa yang membuatnya berubah menjadi sosok yan
satu kampusnya yang sudah menunggu di luar. Gad
warna-warni berkelap-kelip, dan suasana ramai menggoda Gadis untuk melupakan semua beban di pikiran
tanya Ika ketika m
senyumnya tampak ceria. Tapi di dalam hatinya, dia merindukan s
kebiasaan buruknya bertentangan dengan kepribadian ibunya yang tegas dan penuh wibawa. Bu Maya adalah seorang wanita yang selalu tampil
mpai kebiasaanmu ini mengganggu studi," Ika mengingat
ti setiap momen," Gadis menjawab dengan nada enteng, meski
makeup yang selalu sempurna. Namun, ada sesuatu yang berbeda dari Gadis yang dulu. Setelah
tanya Fira, sahabatnya, saat mereka
wab Gadis, wajahnya berbinar. Suara musik yang keras dan cahaya gemer
han. Namun, di dalam hatinya, ada rasa kosong yang tidak kunjung terisi. Gadis berusaha keras un
gini," Fira berkata, melihat Gadis yang tampak urakan. "Kam
i semua cuma cara aku bersenang-senang," Gadis menjawa
nnya. Setiap kali Gadis pulang ke Surabaya, sifat urakannya semakin terlihat. Saat ada di rumah, dia seri
napa kamu tidak bisa lebih bertanggung jawab?" tanya Bu
tinggi, merasakan ketegangan di antara mereka. Sifatnya yang keras kepala dan penu
bisnis, dan selalu berusaha menjadi panutan bagi Gadis. Namun, Gadis merasa tertekan dengan harapan-
g memiliki pola pikir yang sama, yang juga tidak segan-segan untuk berpesta dan menikmati hidup.
minggu depan? Ada band terkenal yang b
engan tawaran tersebut. Namun, di dalam hatinya, dia merindukan sosok ayah
ersamaan, dia tidak bisa berhenti dari kebiasaan buruk yang telah terbentuk. Hidupnya terasa seperti dua dunia yang bertentangan. Di
ang?" pikirnya, merasa kehilangan identitas. Dia tahu bahwa dia harus menemuk
ia tahu, hidup tidak bisa hanya dibiarkan berjalan tanpa arah. Di dalam hatinya, tersimpan harapan bahwa suatu
khirnya tiba, dan dia memutuskan untuk pulang ke Surabaya. Alih-alih terbang, Gadis memilih untuk naik kereta
ia melihat antrean panjang di loket pembelian tiket. "Wah, banyak juga yang mau pulang," gumamnya, menghela na
ntrean yang teratur. Gadis berdiri di barisan, sambil sesekali melihat ke arah jam
l dengan teman-temannya di grup chat. "Guys, aku pulang ke Surab
lupa ambil foto peman
angan hijau di sepanjang perjalan
adis tiba di loket. "Selamat siang, Mbak. Mau beli
gkat kapan?" tanya
ing dekat," jawab Gadis, sambil
an informasi. "Ada kereta api Argo Bromo, akan berangkat d
h nyaman," Gadis menja
000, ya," ucap petugas
kur. "Terima kasih, Mbak!" katanya sambil tersenyum lebar.
rangkat. Dia merasa bersemangat dan tidak sabar untuk segera
sini!" katanya pada dirinya sendiri sambil melihat tiketnya. Dia duduk di j
g menjulang di kejauhan, dan langit biru yang cerah membuat suasana semakin indah. Gadis mengeluark
ra seseorang memanggil dari belakang. Gadis
. Kamu juga?" Gadis menjawab, sena
ng. Ayo duduk di sini!" Riko mengajak Ga
membahas rencana liburan. Gadis merasa sedikit lebih ringan, seolah beban di hat
reta begini. Rasanya menyenangkan, kan?"
i pemandangan, ini juga bikin aku merasa lebih de
iburan ini bisa memberinya kesempatan untuk merenung dan menemukan kembali jati dirinya. Saa
*