icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gadis

Bab 5 Pertemuan Pertama Dengan Gadis

Jumlah Kata:1377    |    Dirilis Pada: 05/02/2025

sa santai. Bu Maya duduk di bangku depan, sementara Rey mengemudikan mobil dengan penuh konsent

r-benar menunjukkan bahwa kamu lebih dari sekadar office boy

erikan yang terbaik untuk perusahaan," Rey

Bagaimana kalau mulai sekarang, kamu jadi sopir pribadi

asa senangnya. "Sopir pribadi? Wah, itu luar bia

aya butuh seseorang yang bisa diandalkan dan kamu sudah membukti

g terbaik untuk peran baru ini," Rey

osong, atau jika kamu lebih suka, ada kamar lantai atas dekat dapur bersebelahan

ar yang bersebelahan dengan Surti. Saya merasa lebih nyaman jika ada oran

an dia bisa diandalkan. Saya rasa kamu akan merasa betah di

elayang. "Saya penasaran, Bu. Apa alasan Ibu menginginkan saya tin

n. Selain itu, sebagai sopir pribadi, lebih mudah jika kamu tingga

sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Saya

a Surti untuk menyiapkan kamar untukmu," Bu Maya berkata sambil me

irkan mobil dan membantu Bu Maya keluar. "Terima kasih, Rey. Kam

mbantu," Rey menjawab, merasa bangga b

ecil. Namun, pikirannya masih terfokus pada rencana baru yang akan datang. Dia merasa bahwa tinggal di

anya. "Rey, saya ingin kamu bertemu dengan Surti sebentar.

armo Satelit Surabaya. Tak berapa lama mereka s

turun!" Pin

ba di dekat ruang dapur, Surti keluar. "Selamat

al di sini mulai sekarang. Tolong tun

ebelahan dengan kamar saya. Kamarnya cukup nyaman,

besar namun bersih dan rapi. "Ini dia. Kamar ini memiliki jendela yang menghadap

sih, Surti," Rey menjawab, merasa

anya, ya. Saya biasanya di sini jika Ibu butu

untung. "Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk bisa

berubah menjadi lebih baik. Dia siap untuk menghadapi tantangan baru

taksi berhenti di depan rumah. Dari dalam taksi, Gadis melangkah keluar dengan penampilan yang stylish dan sedikit angk

Maya, segera menghampiri Gadis. "Selamat datang, Nona! Mari saya

tak acuhnya. Dia melangkah memasuki rumah tanpa melihat sekeliling. Rey yang sedan

tang Gadis dari Surti, anak Bu Maya yang baru pulang dari Bandung. Sifatnya yang urakan

dis yang berjalan masuk ke rumah. Dia ingin tahu lebih banyak tentang

lesaikan tugasnya. "Mungkin lebih baik jika saya tidak terlalu menca

esi wajah yang tidak menunjukkan minat pada apa pun. Rey masih me

a, suaranya terdengar datar. Rey terkejut mendenga

Apa yang bisa saya bantu?" Rey menjawab,

rahat," Gadis menjawab tanpa memandang Rey, seolah

kkan perasaannya. "Baik, jika ada yang diperlukan, silaka

di kursi santai dengan tatapan kosong, merenungi pikirannya. Rey bisa merasakan ada s

Bandung?" Surti bertanya saat dia ma

njawab singkat, suaran

u begitu, istirahatlah dulu.

dia tahu bahwa sikapnya yang cuek membuat banyak orang menjauh. Rey memutuskan

untuk menyemprotkan air ke halaman untuk membersihkan debu. Di

endekati Gadis, tetapi ragu karena sikapnya yang dingi

di Bandung, tempat di mana dia merasa lebih bebas dan tidak terikat oleh harapan orang lain.

nya. Dia menoleh dan mendapati Rey sedang membersihkan halaman. "Ada

. Hanya... saya sedang bekerja," R

kukan saja pekerjaanmu." Dia berusaha terlihat cuek, m

Dia tahu bahwa di balik sikap cueknya, pasti ada cerita yang lebih dalam. Namun, untuk saat ini, dia

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka