Pengacara Cantik Pencuri Hatiku
di tubuh sudah sangat letih. Entah sampai kapan ia harus berdiri di dalam sebuah bus berbasis sistem transit yang sangat terkena
dannya tetap sama-sama tersiksa. Apalagi di jam-jam pulang kerja seperti ini. Kondisi bus penuh sesak. Orang-orang yang
kendaraan pribadi dan memilih menggunakannya entah untuk tujuan mendukung fleksibilitas atau sekadar pamer. Bayangkan saja kalau d
nya. Sisi kursi tepat di sampingnya diduduki seorang wanita paruh baya yang sudah terkantuk-kan
n ke arah sisi kursi yang
e
ng baru saja ia gerai, berbentuk gelombang dan berwarna kecokelatan. Rambut panjang yang indah dengan poni yang sudah hampir menutupi mata. Wanita itu memiliki tubuh y
e
apa yang baru saja ia andai-andai di dalam hati, be
ntik. Sorot matanya sangat tajam dengan bola mata cokelat yang indah. Bibirnya berbe
an... mengapa Raja baru menyadari keberadaan wanita
a, Raja sampai tak dapat
a itu benar-benar indah dan menenggelamkan. Seolah ada sesuatu yang membuatnya terpaku di sana. Perasaan yang tak asing. Jarang
e arahnya. Membuat Raja langsun
berpikir jika dia a
aja mengalihkan pandangan ke arah lain.
et
l
berlawanan dari tempat ia memandang, lalu sebuah tamparan mendarat di pipinya. Ia menatap heran sek
a
ta itu meli
urang aja
t mendapat teguran
ng a
a di depannya ini. Apakah wanita ini adalah tema
an apa pun. Apakah hanya m
a, Mbak?" tany
kenalan, pakai cara yang benar don
makin t
na
narik dan punya wajah yang cantik. Tapi Raja benar-benar tidak ada niat untuk ber
saja wajahnya memanas. Ia dan wanita yang berdi
sud Mbak apa. Saya juga
k pantat saya?! Saya buk
-menepok... apa???"
epok pantat
Mbak-nya. Satu tangan saya sejak tadi ada di pegangan bus," terang Raja sambil menunjukkan tangannya ya
ada di belakang saya! Ganteng sih, tapi kalau m
say
a tuntut
terkejut. "Mbak, say
at kelamin! Enggak punya modal buat nyari wanita penghibur?" sindir wanita itu t
tidak pernah Raja berniat bermain-main dengan wanita penghibur atau semacamnya. Bagi Raja, wa
ay
lakuin hal m
biasa
eh. Ganteng
ada yang menyorakinya. Mata Raja memejam. Rasanya akan sulit membela diri saat hampir
sepertinya belum mengetahui perdebatan Raja dan wanita ber-
kalau Masnya ngaku." Seorang penumpang ikut masuk ke dalam pe
g yang baru saja bersuara. Penumpang itu tepat
ersumpah tidak
l di sini. Saya enggak mau diselesaikan b
kalau saya ikut campur. Tap
erdebatannya dan wanita yang menuduhnya sebagai 'penjahat kelami
tu memb
at merdu. Suara wanita teri
erasal dari
lak mendapati jika suara itu adalah sua
ya sejenak, lalu mengalihkan p
nya ya?!" tuduh wanita y
gan ke arah sumber masalah yang
buk
jelas jika yang dikatakan Mas-nya tadi benar. Kedua tan
ada tepat di belakang saya loh. Saya
ebentar lagi halte terdekat. Jika ada masalah, lebih baik disele
r. Saya mau buat pengaduan!
nita yang sejak tadi marah-mara
ar wanita-wanita yang naik kendaraan
pidana?" tanya wanita cantik berpakaian formal itu. Matanya menat
k, tapi juga terl
ona sekalig
itu mem
*