Mengemis Cinta Suami
ikap Andra sudah lebih terbuka pada Rania walau belum sep
ng yang bakal datang," ucap Andra ketika memasuki dapur. Pe
kan datang?" tanya Rania sambil meletak
a, ya, kayanya mereka bakal nginep di sini." An
, kalau sebanyak itu orangnya?" tanya
g. Kan, kamar itu kosong, Ran
r, hubungannya dengan Andra baru mulai membaik, ia tak mau membu
kum." Andra bangkit dan berlalu meninggalkan Ran
ngan aktivitas rutinnya, yaitu beberes. Setelah selesai, ia mem
doang lagi. Terpaksa, deh, harus
belanja bulanan, mingguan, bahkan kebutuhan dapur, semua Andra yang han
dekat dengan meja makan. Wanita itu mengotak-atik seben
, Bang," ucapnya ketika
, Ran?" Terdengar jawab
pe sama tahu, nih. Abang bisa belanjain dulu sebent
u belanja sendiri dulu aja, ya, di warungn
cewa saat Andra memutuskan untuk tidak membantuny
warung," jawabnya singkat
mengambil tas belanjaan yang tergantung di sebuah paku. Ia melangkah k
gah berkumpul sambil asyik bercengkerama. Mereka segera melirik ke
abar baik, ya?" Suara seorang wanita, yang Rania kenali seba
istri nggak bisa kasih keturunan, kasihan juga, sih,"
ereka dan langsung menghamp
g, nggak?" tanyanya dengan senyum tipis, meski
ya juga baru aja di potong. Coba pegang, deh masih anget
ibu-ibu di belakangnya terus be
ek di luar, pulang ke rumah malah nggak ada apa-apa. Ya gimana, istri nggak ada perubahan," u
ati. Ia tahu ia tak bisa menjawab mereka tanpa memancing keribut
uluh ribu," ucap Bu Sari, me
Rania menjawab sam
ya nggak, kamu udah pernah coba ke dokter? Siapa tahu ada yang perlu dice
niat baik. Senyuman tipis di wajah wani
alau ada waktu," jawab Rania
ma. Kasihan suami kalau harus terus nunggu,
lain, mungkin udah cari pelarian," tambah Bu Wati dengan nad
an memenuhi dada. Ia tahu apa pun yang ia katakan tak akan membuat mereka
dari warung. Telinganya masih bisa menangkap tawa
un, setibanya di rumah, air matanya akhirnya jatuh. Ia dud
hkan perempuan?" gumamnya lirih, s
naga menjaga keharmonisan rumah tangga mereka, tapi gunjingan dan
sedang menyiapkan makanan di dapur. Aroma masakan
um banget," ucap Andra sam
ya tersen
man-teman Abang kapan datangnya
ampiri meja makan. Namun, ia memperhatikan sesuatu
ma tadi pas belanja ketemu ibu-ibu, dan
nia. Ia pernah mendengar gunjingan itu sebelumny
eka, ya. Mereka cuma sirik sa
Apa semuanya salahku kalau kita belum punya anak?
rinya. "Ran, dengar. Aku nggak pernah nyalahin kamu. Jangan terlalu dipikir
ggak pernah nyalahin aku, Bang, tapi a
i pintu depan tiba-tiba diketuk. Sua
ngkit, menghapu
nya sebelum beranjak ke dapur, m
. Namun, pikirannya masih tertuju pada Rania. Dalam hati, ia
nya Renald, salah satu
Andra mempersilakan mereka untuk menikmati
n ke kamu, Ndra, tapi jangan tersinggung,
tanya Andra
au sebenarnya
*
sam