icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Suami Pilihan Sang Kekasih

Suami Pilihan Sang Kekasih

Penulis: Fitza
icon

Bab 1 Aku Hamil anakmu

Jumlah Kata:1110    |    Dirilis Pada: 23/01/2025

k! Aku pa

terduduk lemas sambil menatap garis merah pada

pasti rusak! Aku gak mungkin hamil diluar pe

is positif. "Ah tidak! Aku tak boleh hamil, apa jadinya hidupku?" pikirn

an orang tuanya, serta bayang-bayang karirn

ngkin harus ia hadapi. Rasa mual dan pusing yang belakangan ini ia rasakan setiap pagi kini bermakna-ada

lat saat ia melangkahkan kaki keluar dari toilet

g jawab atas kehamilanku!" pekiknya. Wanita de

retaris, pesona dan daya tarik Razzen telah menyihirnya, membuatnya terperangkap dalam pesona cinta yang berbahaya, tanpa me

nkan dia untuk menikah

Razzen. Di tangan kanannya tergenggam erat, benda kecil yang mungkin akan mengubah hidup m

ah sebaliknya? Namun, tekadnya sudah bulat. Dengan sebuah nafas

gan harapan. Ia membuang jauh ketakutan yang selama ini mendera, memimpikan gelar nyonya Regantara yang akan me

karan di bibirnya, secara tiba-tiba langkahnya terhenti mendadak. Jant

merindukanmu. Kenapa kamu tak bilang-bilang sih kalau kamu pulang sekarang? Mungkin, aku a

ku telepon dulu, bukan kejutan namany

ara tawa Razzen terdengar penuh kegira

pa i

dua sosok di dalam sana. Razzen tampak duduk dengan santainya, sementara wanita lain

ang melingkarkan tangannya yang biasa memeluk Vanya, kini mengitari pinggang gadis tersebut. Hatinya terasa ditikam, air mata tak terasa

? Kenapa dia bersa

kini menusuk hatinya, sesak dan perih. Razzen, pria yang selama ini dia percayai, kini ten

. Razzen balas menyambut dengan sambutan yang bergelora; bibi

ut lebih dekat lagi. Dalam ruangan yang diselimuti suhu hangat itu, Vanya h

merapatkan tubuh mereka tanpa ada sisa ruang di antara keduanya. Dadanya merasakan tusukan menusuk tajam

an membawaku bertemu dengan orangtuamu?" Gemetar mengguncang tubuh Vanya, hampir kehilangan keseimbangan,

k, membisik dalam hati yang berkecamuk, "Ini tak sepatutnya terjadi. Aku yang mengandung buah hatimu, harusnya ta

, dan berkeringat lagi? Ada apa?" kekhawatiran Moza semakin nyata, matanya tak lepas memeriksa wajah Vanya. "Hanya... tidak enak badan, Za," Vanya berusaha tersenyum, suaranya tercekat, sementara tangannya mencengkeram er

itamin sudah cukup kok, " sahutnya. Ia melemparkan senyum tipis. Kemudi

iasanya Vanya ceria, tapi kali ini terlihat banyak fikiran seperti

a kembali ke mejanya untuk mem

*

hari p

bil keputusan yang mendebarkan dengan na

a pria itu akan bereaksi saat mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung

u lantai ke-21 tempat kamar sang kekasih berada. Klik! Pintu terbuka dengan mudah setelah Vanya memasukkan kombinasi angka-an

semakin sesak saat ia menyaksikan pem

nutupi tubuhnya. Dada bidangnya tampak sangat gagah, memaksa Vanya teringat pada kenangan yang tel

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka