icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bayi Satu Milliar Milik CEO

Bab 5 Benih Dalam Kandungan

Jumlah Kata:2017    |    Dirilis Pada: 24/01/2025

hebat. Hanya dalam hitungan detik wajahnya telah pucat bak mayat hidup. Hatinya

ta itu membali

yang sedang menata

sakit?" Mama Veny mengusap k

ernapas lega. Sikap Mama Veny menjadi pertanda bahw

ku ke sini cuma mau meny

terkesan dengan kepribadian Riana, karena tidak biasa

enal Bik Nana

rumah aku. Makanya aku senang bisa ketemu lagi sama Bik Nana di sini. Aku juga baru tahu ka

sa. Meskipun jantungnya masih jedag-jedug. Jika sampai

sopan dan mau ingat sama asisten rumah tangga. Keputusan tante untuk menjodohka

sih,

ada di atas awan. Dukungan dan simpati dari Mama Veny sudah ia dapatkan. Dan Riana tahu bah

memang begitu. Sampai sekarang dia belum juga ma

ny. "Sebenarnya aku akan dijodohkan dengan anak relasi bisnis papi. Tapi aku belum setuju. Kata m

akan semakin mendesak Alvian untuk meresmikan hubungan mer

, jadi ba

cari jodoh secepatnya. Kalau tidak, nanti

ir. "Kayaknya tante harus bicara lagi sam

garkan pembicaraan itu menyembunyikan seringai. Ah, putrinya itu mem

an!" pekik Mama

engar panggilan mamanya. Ya ampun, Mama! Ini jantung, bukan labu sia

a apa sih, Mah? Kenapa sepanik ini? Ak

sesuatu yang s

menatap mamanya kes

usan kamu tentan

itu terlalu banyak mengusulkan sesuatu. Kadang Alvian

a menjodohkan kam

erat. Ia tampak frustrasi. "Kan

dijodohkan dengan relasi bisnis papinya. Kamu harus cepat! J

g ia menegaskan punya kriteria sendiri dalam memilih jodoh. Dan Riana sa

balasnya acuh tak acuh. Mama Veny

sah loh dapat perempu

andang harta. Sedangkan Riana, memanfaatkan fasili

a Galih saja

a Veny me

kamu yang men

yela, tiba-tiba terasa sensasi aneh yang berp

Mau ke kamar

erti ini sering dialami Alvian beberapa bulan belakangan ini. Ia kerap mual tanpa alasan. Sudah pernah memeriksakan diri ke dokter karena takut ada ma

artabak manis yang banyak!" pint

yang akan direpotkan dengan keadaan ini. Alvian bahkan pernah meminta dipesankan rujak buah. Padahal selama ini ia sama sek

tang membawa banyak martabak dengan berbagai rasa. Karena Alvian tidak menyebutkan ingin rasa apa, sehingga Galih ber

p Galih sembari meletakkan bebe

membuat aroma martabak panas menyeruak memenuhi seisi

protesnya sambil mengapit hidu

abaknya beraroma apa? Aroma c

selalu berhasil membuat emosi naik turun. Beruntung Galih adalah sepupunya, jika bukan m

uar saja

ahan dengan

kepala. Padahal untuk membeli martabak t

suku ras terkuat di Bumi ali

oleh Alvian. Martabak manis dengan berbagai va

bos sudah cosplay

namun dapat tertangkap

ebut kata hamil, pikirannya langsung tertuju pada Ajela . Pertemuan mengejutkan kemarin membu

bisnisnya di sebuah hotel dengan ditemani Riana. Awalnya semua berjalan biasa-biasa saja. Meskipun A

udian ia merasakan dirinya seperti sedang mabuk berat. Tubuhnya terasa panas dan berkeringat. Jantung berdebar kencang, dada sesak d

Kesempatan itu pun ia gunakan untuk meninggalkan gedung hotel menuju apartemen pribadin

. Bahkan saat ini penglihatannya terasa buram. Seperti baru saja meminum obat perang

pi s

m ini, secepatnya !" perintahnya kepada s

nita panggilan begitu?" s

ar berapapun. Asal oran

punya kenalan bernama Tuan Al

ih perawan. Aku tidak

terlalu terkejut dengan perintah aneh tersebut. Pe

mu denga

aik, saya akan cari

r. Mencoba menenangkan diri. Tetapi, semakin lama rasa itu se

panggilan dari Riana yang mungkin sudah m

an itu ia abai

Berasal dari orang yang tadi dihubungi Alvian untuk m

ukan seorang wanita sep

awa dia

hnya ta

at Alvian habis kesabaran. Jika saja pria itu berada te

ikan yang penting dia masih perawan dan bisa

akukan kesepakatan harga dengannya. S

menunggu. Tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa ia akan menghabiskan malam dengan se

rang tahu ia membayar wanita untuk memuaskan

kan wanita bayaran i

an seadanya. Tidak begitu cantik, namun manis. Entah mengapa Alvian dapat melihat pancaran pen

ah diubun-ubun dan tak dapat ditahan-tahan. Apalagi ketika melihat Ajela hanya terba

n kenangan malam itu seketika membuyar oleh

pulang dari perjalanan ke luar kota. Oma

pulang?"

sayangannya itu dan memilih duduk di tepi sofa. Meletakkan punggung tan

a. Cuma rasanya pe

dan modern di usianya yang tak lagi muda. Tetapi, jangan salah. Ia masih memegang tradisi nenek moyang za

harus beradu dengan koin tajam yang men

it!" keluh Alvian samb

akit!" ucap Oma. Menekan ko

ok tapi dikuret!" protes Alvian.

el sekali, Al

ual, muntah, minta dibelikan yang aneh-aneh, g

e arah Galih. "Bicara begitu lag

mungkin Alvian memecatnya. Ia adalah tipe orang yang san

sudah tua, loh. Sudah waktunya untuk gendo

n merupakan ide dari mama. Ya, mama pasti meminta oma yang membujuk. O

dipenuhi bayangan Ajela . Memikirkan

dungan Ajela ternyata adalah

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka