Bayi Satu Milliar Milik CEO
emarin, Alvian tak dapat lepas
antui dan mengiku
ri pikirannya tetap tak bisa. Bahkan semalam ia
itu sampai terngia
la. Kenapa dia sela
ari kendaraan di belakang. Saat ini ia sedang dalam perjalanan pulang ke ruma
anan ia tiba di rumah keluarga Darmawan yang mewah dan megah. Kedatangannya pun disambut Mama V
apa empat hari ini kamu tidak
menginap di apartemen mili
membuatnya penat, sehingga butuh wa
nyak ker
perti apa aku kal
u jangan dekat-dekat dengan sembarang wani
mperingatkan Alvian agar hati-hati dalam memilih istri. Sudah beberapa k
dis cantik itu ditola
seorang penyuka sesama jenis. Oh tidak! Mem
abar mau gendong cucu dari kamu." Mama Veny mengeko
aku bilang, untuk saat i
udah matang untuk menikah. Ka
on yang pas ," ja
tingkah putranya itu. "Yang pas itu yang seper
Ajela yang seketika muncul di pikirannya. Nam
cantik dan t
ih mamanya pasti gadis yang berasal dari
dan kolot, begitu?" Mata
ab dengan ang
rmawan! Kamu itu anak lak
rangan wanita!" pekik wanita itu.Jantungnya terasa kemban
sih? Dia itu wanita yang manis, cant
dekat dengan Alvian. Tak disangka, ia dan Riana memiliki kegemaran yang sama malah jadi de
vian menatap mamanya deng
ya
i kriteria sendiri yang tidak bisa ditawar-tawar. Sejujurnya ia tidak menyukai w
bagai istri dan ibu. Dan Alvian tidak ingin itu terjadi dalam rumah
, Mah? Apa tidak ad
ideal untuk kamu. Dia cantik, pintar dan berkelas.
eruskan mungkin mereka akan berdebat panjang, dan Alvia
uk makan malam di rumah kita. Mama hara
kerah kemeja. Saat ini ia benar-bena
ku mau mandi
ny, Alvian sudah melangkah menuju k
pa menit dengan ber
h menjadi lebih se
pintu. Beginilah keseharian Alvian. Saat pulang ke rumah, ia akan
tidak
ar
sten rumah tangga. Alvian hanya melirik sekil
sudah siap. Den Alvian su
ilang ke mama saya aka
en. Saya
, Alvian mematikan laptop.K
tampak sedang mengobrol seru. Entah membicarakan
melirik Rian
an," ucap Riana sera
an dengan sebutan 'tuan' jika di luar kantor.Alvian sen
hanya menjawab
y mencubit pingg
b hemm hemm begitu?
h. Lagi s
langan akal sehat men
avy. Semua benda yang melekat di tubuhnya adalah barang-barang branded yang mahal. Tentu saja makan malam
i malam ini, Riana
ya dengan senyum. "Tante
an. Menu makan malam di rumah orang kaya mem
y dan Riana. Sementara Alvian lebih banyak diam. Ia
makan malam bersama kita?" Pertanyaan dari Mama Veny membua
r putih, lalu mengusap
ante. Papi saya punya perusahaan tambang
usahaan di luar negeri?"
embari mengulas se
pa kamu mau kerja jadi sekretaris di perusahaan Alvian? K
apa saat. Mama Veny memang tergolong ibu-ibu kepo. Ia a
cari pengalaman
dak memanfaatkan fasilitas dari orang tua." Mama Veny melirik putranya
t Riana mengerucutkan bibir. Kesal dengan si
ng sangat baik kepadany
di. Bola matanya membulat penuh saat menatap salah satu ART yang sedang menghidan
hwa ibunya bekerja sebagai seorang as
ngka bahwa ternyata ibunya beke
terbatuk-batuk ak
i keberadaan Riana di ruma
, Riana?" ta
nte." Sekilas Rian
Bu Nana sesekali menatap ke arahnya. Riana benar-benar berharap
ri isyarat kepada sang ibu, yang
g ke Indonesia, ya. Tante pengen kenal sama mami kamu
balas Riana ti
u di ruang keluarga. Riana diam-diam beranjak
ian sedang mengobrol serius
Riana menarik tangan ibunya itu menuju sudut ruangan. Sambil sesekali memper
Riana?" pekik
manya Alvian tahu kalau aku adalah anak Ibu. Aku bisa malu dan renca
kui ibu sebagai
ku bukan
anak orang kaya. Kalau Tante Veny tahu aku anak pemban
jut. "Jadi bos kamu yang selama ini ka
a,
t. Kebetulan sekali bos Riana
karang b
dan jaga rahasia,"
t lain untuk bekerja, sih? Kenapa
kalau Den Alvia
karang aku minta ibu berhenti saja
k hutang sama Bu Veny. Kalau kamu p
hutang Ibu sa
ju
eli sebuah mobil. Sedangkan uang satu miliar yang didapatkan dari hasil menjual
ya uang seban
au pergi ke salon kecantikan untuk melakukan perawatan tubuh dan wajah yang mah
gai anak orang susah nekat melakukan
ara Mama Veny yang tiba-tiba muncul
ambu