Bayi Satu Milliar Milik CEO
a untuk
gema mengucapkan harga
harus diserahkan pria tersebut sebagai bayaran ata
dengan dua anak, kehilangan akal hingga tega menjadikan sa
uangnya setelah membuktikan sendiri b
berwajah menyeramkan, bertubuh gendut dan kepala dipenuhi u
saja setelahnya?" Bagaimana pun juga Bu Nana harus waspada meskipun pr
miliar pun akan kuberikan. Tapi kalau ternyata kamu berbohong dan gadis itu
a fantastis itu. Satu miliar? Dalam mimpi pun ia tak
ak bermaksud meremehkan Anda.
Ajela dan Riana. Namun, ia memilih menjual Ajela m
bekerja di sebuah katering milik tetangga mereka dengan gaji tak seberapa. Sedangkan Riana saat ini sedan
rela mengorbankan Riana yang merupakan anak kandungnya send
g tengah terisak-isak di sudut ruangan. Terlihat sangat ketakutan, beberapa kali mencoba memberon
bil!" perintahnya kep
k, B
ndak menyeret sang gadis keluar. Namun, ia kembali memberontak dan menangis sejadi-j
a bisa cari uang dengan cara lain t
mbayar semua hutang-hutang kita! Sekarang kamu harus iku
a kamu menemani orang tadi, gak seterusnya!" tam
aman dua pengawal. "Aku akan bekerja lebih keras untuk meluna
kamu bekerja seumur hidup pun gak akan bisa mel
pernah terbayangkan sebelumnya bahwa ibu dan
epat ikut dengan orang
erparkir dua mobil. Lelaki itu naik ke salah satu mobil, sedangkan Ajela digiring
basement yang merupakan tempat khusus parkir. Ajela pun ditarik paksa keluar dari mobil m
n berteriak meminta tolong. Namun, t
gan sebaik-baiknya! Bos kami akan
tangan di depan dada. "Tolong lepaskan saya, Tuan. Saya bukan pere
kamu karena dia sudah membayar kamu. Jadi jangan berani melawan. Bos
erbagai fasilitas itu. Tubuhnya nyaris jatuh membentur lantai. Beruntung ia masih
salah satu pengawal kepada
em
akan menemani
eorang gadis yang sedang
tu yang lain ?" t
h pergi. Tapi ing
k, B
a. Lelaki yang baru saja datang itu kembali melirik
ambutnya panjang,
, ka
ekarang agak berubah. Yang menjemputnya tadi terdengar serak dan berat, dan yang sekarang
n dekati saya
in. Aku gak mau kamu dalam keadaan kotor!" Laki-laki
di tempatnya berdiri
s dan membuat Ajela tersentak. "Potong k
ebab hidup dan matinya be
ralatan mandi yang lengkap. Ajela pun menghabiskan waktu cukup lama untuk membe
ak henti-hentinya Ajela menangis.
kadang dipukuli jika melakukan kesalahan sedikit saja. Lebih parahnya lagi, Ajela harus menyetor se
-tib
u lama seka
anggilan diiringi ketukan pintu yang cukup keras. Buru-buru
mandi setelah membalut tu
tubuh saya harus
intamu mandi sela
a dan sekarang kuhabiskan hanya unt
a benar-bena
aimana tidak, pria di hadapannya sekarang bukanlah pria tua bangka yang tadi datang menjemputnya. Melainkan sosok pria muda, tampan dan nyaris s
liku tadi sudah sangat tu
ambu