NIKAH DADAKAN DENGAN DOSEN BRENGSEK
25 gram emas beserta alat salat dibayar kontan," ucap Pak Aris dengan lancar. Aku masih
a saksi?" tany
is. Tidak banyak, hanya sekitar 50 orang, itu pun kebanyakan dari pihak Pak A
is bukan bibirnya, jangan ngarep! Setelah mencium tangannya, giliran Pak Aris yang mencium keningku, lalu be
ucap pamanku dengan mulut sembrononya. Kalau dia bukan adik bapak, su
u?" bisikku pelan. Aku tidak mau para tamu undangan jadi kepo dengan
semakin salah. Tidak apa-apa, semuanya akan ada hikmahnya," ucap Emak meyakinkanku. Rasanya aku ingin merobek mu
nya karena memang haus-haus kasih sayang, haha. Tapi ngomong-ngomong s
anyak fans-nya. Walaupun sifatnya galak, tetap saja memikat. Kalau aku? Jangan ditanya, hanya gadis miskin yang sed
-dalam dengan ekspresi a
Memang tidak sopan, tapi kesal juga lama-lama d
tapi dia menggenggam tanganku er
ah halal. Tapi senang juga sih. Ya kapan lagi
tu bahagia. Akhirnya, Emak bisa lepas dari pekerjaan sebagai buruh cuci pakaian te
ak Aris. Aku juga kepo sih ingin tahu bagaimana orang tua P
a mereka baru datang ke Indonesia," j
Ekspresinya seperti buldoser yang mau menghancurka
Aris?" tanya Emak lagi, sepertinya khawatir aku dap
atir," jawabnya sangat ramah. Tapi ra
beberapa hari lalu, aku numpang neduh di
sudah saya suruh bereskan, "perintah pak Aris,
libat pembicaraan yang akrab, sedangkan aku masih berdiri dan be
ya dengan datar aku
ur ajalah, Pura-pura lupa ju
dah menikah?" Uca
lah menatapku dengan tatapan membunuh.
ris ngambil alih koper yang aku pegang dan naik ke lantai dua,
ali berdua, apa gak takut mereka ya. "Bapak tinggal berdua disini. " Tanyaku, ta
u kamar yang paling ujung, ap
s yang sangat enak di pandang dan juga ada teras rumah yang enak buat ngemil dan ngeteh di pagi dan sore ha
s tatapan tajam oleh pak Aris, kemudian dia segera masuk
pi kok pak Aris gak keluar
napa gak
gan tangan yang masih
ngusir
ang gitu, aku mau keluar lagi
hingga aku terkurung di antara dia dan otot sobeknya yang
ya Allah nafas pak Aris bikin detak
katkan wajahnya ke arahku, aduh sial Gimana ini ya All
ing hehe. "Ucapku sebenarnya sih ber alasan, dia akhirnya melonggarka
etaknya tidak normal dari tadi
enyakit, penyakit ingin memiliki, dalam hati aku berteriak kencang samb
u terpesona p
antungku, eh pas udah lepas kebaya
u melihat pak libra masih disana duduk di kursi sambil membaca, entah kertas apa itu mungkin kertas cacian dari hate
Aris, kalau pakaian sekam
ebu dan kotoran termasuk kotoran otak sendiri yang selalalu berpikir aneh
u coba panggil-panggil pak Aris tapi tak ada jawaban, kurasa aman akhirnya aku memutuskan keluar hanya dengan menggunakan gaun
dan pakaianku dan memakainya dengan santai sampai nyanyi -nyanyi pula, tapi pas udah ber
ejak kapa
anduk dan menutupi ramb
."ucapnya sambil
ah jadi bapak
ak, kamu kan
mana
ambu