icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pacarku Anak Jendral

Bab 3 Bando

Jumlah Kata:1462    |    Dirilis Pada: 13/01/2025

rak-gerik Nada serta temannya terlihat jelas dalam panggilan Vidio call. Sejak di area masuk pasar Minggu, Sam sudah menyuruh Dito untuk melakukan panggilan Vidio Call, sebenarn

telah mencoba beberapa kali, kedua bando tersebut di letakkan ke

pa yang dipikirkan Nada sehin

untuk membawanya pergi ke kedai bando tadi "To, bando

*

edua temannya merasa lapar sehingga

inya masuk ke kedai bubur sehingga men

edai Mita langsung m

an sekali kita ketemu disini" tak lupa

as sapaan Mita, "iya, kamu ju

aja, boleh du

ol

berapa orang laki-laki hatinya merasa tidak enak dan

um, sebenarnya dia menyukai Nada, akhirnya ada kesempatan makan be

Erga bertanya "Nad, kemarin

r dan banyak orang tau, Nada terse

nanya untuk PDKT dengan Nada tidak boleh terburu-buru apalagi yang ia tanya seperti

an lagi bisa dekat dengan Toni, kesempatan seperti ini tidak mungkin dilewatkan. Sampainya diparkiran muncullah sebuah ma

, tiba-tiba dia teringat sepertinya Erga tertarik pada Nada, sebab

bawa motor, berarti gak ikut mobil aku kan, kalau gitu gonceng

dari Toni seketika

n aja yuk, kan di mobilnya Toni gak

temannya memang memakai rok dan dia sendiri memakai celana panjang

Nada, dan juga mengambil beberapa jepretan Nada dan Erga boncenga

*

nnyannya berangkat ke kampus, sampainya di

nya "Erga kenapa pagi

m dan berkata

n sedikit bingung, mereka tidak janjian dan Erga k

ol-nyenggol lengan Nada

mbil mendorong

p pergi dengan Erga karena tidak ing

h raga setiap hari, mendengar hpnya berbunyi, dia menu

ng pulang oleh laki-laki membuat perasaan tidak nyaman, sekarang ma

a menyukai Nada. Segera Sam perg

*

gat longgar, selesai mengurusi administrasi perkuliahan Nada ingin segera pulang ke kos, tidak seperti teman-teman yang lainnya bisa hang out setelah u

luan ya", Nada berpami

ke

nya sampai di aspal tiba tiba ada sebuah mo

dua tangan, dia menyangka akan tert

ngendara motor itu, pengendara

am

mungkinkah Sam akan balas dendam dengan dirinya. Pikiran Nada mulai melayang ke hal yang buruk, kal

tidak seharusnya dia mengerem motor mendadak di depan Nada, kebetulan d

pa Sam memberikan air mineral, apakah ada racun di dalamnya. Saat dia sedang mempertim

pakah orang ini, tampangnya penuh dengan kumis brewok, paka

ena kehadiran Erga dia merasa lega

Erga, namun siapa sangka tangannya mengepal

n bertanya pada Nada "Si

dengan pertanyaan Erga

amat", cuma alasan ini

uasana hatinya sedang baik, dia meras

u aku pula

ye

*

ertemu dengan Alex dan Jer

a ngajak ketemuan di tempa

datang langsung

anya, "Jawab

dahinya "Kamu p

pat duduknya dan mulai melihat-lihat mot

ma bisa mengikuti

a jatuh pada motor gede sejenis ninja. Tanpa

y bisa mendengar, mereka menoleh satu sama

Sedangkan pendaftaran mahasiswa baru sudah ditutup. Jadi dia memaksa Alex dan Jerry untuk menc

bertanya "Jadi ini semua

ulai menceritakan kejadian tad

n tidak dapat menahan tawa, keduanya terta

nya Nada takut sama kamu", Jerry bic

matanya "Kenapa,

jadi tertawa

memberikan saran ke Sam "Gini Sam, gadis itu

i Erga itu, mungkin kalau motorku lebih bagus dari

ini kamu benar, sebagai cowok memang ha

Jerry sebagai isyarat unt

suka tampang yang ganteng dan keren, kamu

sambil melihat-

, meskipun kamu bawa motor bagus N

bikin para gadis klepek-klepek, nant

, Sam memandangi temannya dan tersenyum man

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pertemuan pertama2 Bab 2 Makanan Kesukaan3 Bab 3 Bando4 Bab 4 Menemukan Jejak5 Bab 5 Siapa dia6 Bab 6 It's Sam7 Bab 7 Menghindar8 Bab 8 Panggil Sayang9 Bab 9 Jadi model10 Bab 10 Nasi goreng11 Bab 11 Kejadiannya12 Bab 12 Pemotretan13 Bab 13 Cafe Britz14 Bab 14 Berenang15 Bab 15 Kaos BNS16 Bab 16 Alun-alun17 Bab 17 Apakah Toni18 Bab 18 Siuman19 Bab 19 Sandiwara20 Bab 20 High heels21 Bab 21 Ciuman22 Bab 22 Juara Kakang Mbakyu23 Bab 23 Karaoke24 Bab 24 Kejutan25 Bab 25 Menunggu26 Bab 26 Tertusuk27 Bab 27 Menjenguk28 Bab 28 Ungkapan29 Bab 29 Alay30 Bab 30 Tasya31 Bab 31 Pulang32 Bab 32 Mama33 Bab 33 Foto34 Bab 34 Perangkap35 Bab 35 Tidur36 Bab 36 Bicara empat mata 137 Bab 37 Bicara empat mata 238 Bab 38 Bengkel39 Bab 39 Go to Bali40 Bab 40 Liburan41 Bab 41 Baju merah42 Bab 42 Villa43 Bab 43 Rasa yang aneh44 Bab 44 Interogasi45 Bab 45 Mitha dan Andreas46 Bab 46 Bioskop47 Bab 47 Bingkisan Misterius48 Bab 48 Rumah target49 Bab 49 Gudang Tebu50 Bab 50 Pelaku Pembakaran51 Bab 51 Pertarungan52 Bab 52 9 nyawa53 Bab 53 Dikejar penduduk54 Bab 54 Cerita Xavier55 Bab 55 9 nyawa56 Bab 56 Dikejar penduduk57 Bab 57 Minta maaf58 Bab 58 Mata-mata59 Bab 59 Kedatangan kakak60 Bab 60 Kepulangan Papa Xavier61 Bab 61 Ortu Erga62 Bab 62 Kenal Kakak63 Bab 63 Kabar buruk64 Bab 64 Blitar65 Bab 65 Cerita PHK66 Bab 66 Curhat ke Ibu67 Bab 67 Rumor68 Bab 68 Rumor 269 Bab 69 Papa70 Bab 70 Menangkap Dimas71 Bab 71 Mencari bukti72 Bab 72 Chat mama73 Bab 73 Persidangan 174 Bab 74 Prank75 Bab 75 Hukuman76 Bab 76 Putusan sidang77 Bab 77 Sang Jendral78 Bab 78 Sang jendral 279 Bab 79 Sang jendral 380 Bab 80 Papa Sam81 Bab 81 Makan malam82 Bab 82 Suap83 Bab 83 Persidangan Nada84 Bab 84 Persidangan Nada 285 Bab 85 Persidangan Nada 386 Bab 86 Sensitif87 Bab 87 Grand opening88 Bab 88 Pembicaraan pagi89 Bab 89 Wejangan Ibu90 Bab 90 Persidangan Nada 491 Bab 91 Persidangan Nada 592 Bab 92 Ragu93 Bab 93 Hampir saja94 Bab 94 Check up95 Bab 95 Putusan Sidang Nada96 Bab 96 Kehebatan papa97 Bab 97 Konferensi pers98 Bab 98 Tidak biasa99 Bab 99 Kegelisahan100 Bab 100 Perpisahan Tewel