Terjerat Cinta Tuan Muda Kejam
an ayah sebagai tukang ojek. Ingin rasanya aku marah kepada mereka berdua, tapi aku sadar kalau
eminggu ini aku bolos sekolah dan memilih diam di rumah sahabatku hanya untuk mencari ketenangan
bayar uang SPP kamu, Ra." Wajah Ayah
bukan hanya itu saja peny
supaya bisa membantu keuan
di rumah saja, tidak perlu repot-re
anyak. Apa yang bisa Ibu harapkan dari suami yang hanya seorang ojek pengkolan
kejut, "memangnya kamu pikir, selama ini siapa yang sudah memberimu makan selama belasan tahun?!
las di meja lalu ku lemparkan ke lantai
tanpa adanya keributan?! Aku muak! Aku capek!" teri
saja ayahmu mau lebih keras lagi berusaha mencari uang untuk men
kamu yang tidak pernah bersyukur," decit Aya
ernah mencukupi kebutuhan keluarga kita. Seharusnya kamu sadar diri, bu
ku lempar lebih keras sehingga membuat kepinganny
mu tidak tahu, betapa susah payahnya bagi Ibu bi
-kata itu secara spontan keluar dari mulutku saking emosinya melihat kedua orangtuaku
tu gara-g
yang tidak pernah becu
erdengar jelas. Entah sampai kapan mereka akan bertengkar seperti itu, k
nya orang yang selama ini paling mengerti dengan keadaanku, di
gintip dari jendela kedalam ruang tengah. Aku terkejut saat melihat Erwin merangkul mesra pundak Mia, dan samar-samar ku dengar Mia sedang mengeluhkan sikapku yang kerap kali meminta bantuannya. Hatiku benar-benar hancur mel
an har
mannya. Aku ingin melihat, sejauh mana dia ingin bermain dengan perasaanku, dan akan ku buk
a ke kan
asuk kelas saja," jawabku sera
epada Mia yang baru saja masuk gerbang se
sti kalian sedang menungguku 'bukan?
ikalnya itu, namun harus ku tahan karena aku sudah memiliki renca
ra ke kantin, tapi dia
anku, kamu tidak marah 'bukan?!"
ku tinggalkan para penghianat itu sehingga m
ari ini sikapnya begitu an
ersenyum penuh arti kepada Mia. Keduanya pun berjalan menuju kantin d
*
kami panggil kemari?" tanya Bu
yang sudah hampir tiga bulan nunggak,
tu ada la
erangkat, "apa putriku
anya masuk beberapa kali. Kadang dua kali d
yah tampa
ti ini, kemungkinan pihak se
an menasehati Dara, supaya dia mau belajar l
i kami tidak tahu bagaimana kedepannya. Makanya kami
g SPP yang belum bisa ka
lambat akhir semester," jawabnya s
janji akan segera melunasiny
-sama
dur diri." Ayah segera per