Belenggu Mantan
baring lemah di atas ranjangnya.
pa d
masuk ke k
nyaan berputar
tangisan gadis itu masih
gadis naif yang mengincar
mar mandi. Pekerjaan barunya menumpuk, dia harus bera
Sorot sinar matahari menembus
. Dilihatnya badan yang hanya terbalut selimut. Mengusa
nya. Diandra tidak ingin mena
kakinya ke lantai. Perih,
h kartu berwarna hitam di nakasnya. Dia
nar menjadika
numpahkan air matanya. Dalam benak,
aku s
ku cer
u terla
ir matanya, meraup napas
u niat m
ia memutuskan untuk bertemu
akan. Dia harus mencari pengganti Diandra saat itu juga, yang menjadi masalah,
ertanyaan besar di otaknya. Sahabatnya tidak pernah seperti itu dan j
datang. Mengejutkan T
Tasya menunjuk-nunjuk m
risen g
ya. Aku ad
sahabat sendiri n
cafe di siang hari yang ramai membuat Tas
eb. Aku ke
ersenyum
ah tiga siang, Tasy
gue punya modal m
ukung
asya memandang temannya i
a mengerutka
udah
mulutnya supay
kasih tau.
ahun! Cita-cita puny
hingga tak terasa mengeluarkan darah. Tapi Diandra bi
yang sebenarnya terjadi. Dia tidak ingin Tasya menganggapnya sebagai perempuan
mangnya?" Tasya s
Airl
! What the fuck, Diandra!
andra. "Ini beneran Dave Air
ngan reaksi Tasy
. Jangan bilan
kenal
tuk menjelaskan dengan penjela
sentuh keluarga itu dan
mulut Tasya yang
cafe membuat Tasya terperanga
anjut a
li ke apartemen, takut jika Dave tiba-
aku b
garang cerita atau tidak bercerita sama sekal
kah dan selama itu juga Dave selal
utinitas yang memuakkan bagi Diandra pada awalnya, tapi ma
Diandra, tapi Dave memberikan kenyamanan jug
ve, u–
andra merintih dalam kenikmata
dan pemuas nafsu belaka. Diandra tidak pernah berharap lebi
mu bila
g bisa menentukan k
ayangkan sesuatu yang indah daripada mendeng
you are
ia juga ingin menegaskan, jika dia bukan pelacur! Tap
elimut untuk menutupi tubuhnya. Dibiarkan D
akin puca
ak panggil aku d
ahak. "Te
ra. Ingin menangis, tapi untuk apa
upaya wajahmu lebih baik. Ak
dan aku tidak sempat isti
n malam waktumu bersama
dan beberapa saat terdenga
Diandra hanya bisa menah
Sebentar lagi. Ya
a, Dave datang dini hari d
emuaskan nafsunya, bahkan
rebahkan dirinya di sofa,
njelaskan tentang perkembangan perusahaan Airlangga juga pergantian pim
suaminya tersenyum dengan terpaksa, hanya untuk menghi
sangat bahagia, meski dia t
a dia? Mendampingi Dave? Setelah ini, d
. Meratapi nasibnya yan
ang brutal. Memang terlihat aneh, tapi Diandra hanya mengikuti perintah saja. Perempuan itu tak pernah berpikir jika makan ma
etap hingga pukul delapan pagi, bahkan dia m
abis, membuat Diandr
dia kembali dari minimarket
ar dari balkon, ternyata te
andra mendengar
inggal ma
suara tawa
ajan, ini masih tidur
ir Dave. K
ya mengisap rokok dan tersenyum. Terkes
an pelihara
andra berang. Apalagi dia mendapatkan fakta jika
nerima. Tapi untuk perselingkuhan? Tidak! Masa lalu Diandra yang k
baru lepasin!" Dave kemba
t. Mendekati Dave dengan langkah gontai juga
. Kita akan cerai sekara
gan kedatangan Dia
Diandra Natasha. Aku kabulkan per