Istri Kedua Untuk Suamiku
ngan keras. Membuat suaranya men
anggil namanya dari luar kamar. Jantungnya berdebar kencang, da
menenangkan dirinya sebelum keluar dari kamar. Namun, sebelum ia bisa sepe
a-lama!" Clara berteriak dengan
melangkah keluar, mencoba untuk menutupi kecemasannya di hadapan Clara
asih tergerai rapi kini terlihat kusut, dan matanya tampak sedikit bengkak, seolah tidak mendapatkan tidur yang cukup.
tar namun jelas mengandung nada kecewa. Ia menyandarkan sikun
rasa cemas. "Maaf, Nyonya, saya baru saja bangun ... saya akan segera me
hitungan. Suasana di ruang makan yang sebelumnya tenang kini berubah tegan
h ruangan, "walaupun posisi mu sekarang sudah menjadi istri Mas Bagas, it
lah diletakkan kembali ke tempat yang sama, posisi rendah yang tidak pernah bisa ia lepaskan. Clara
aku yang mengizinkan, dan kamu hanya mendapatkan sedikit dari apa yang Mas Bagas milik
satu sisi, ia tahu bahwa ia tidak punya pilihan lain selain mengikuti kehendak Clara, namun di sisi lain, hati kecilnya meronta menolak perla
penuh tekanan, "Lakukan tugasmu dengan baik, dan jang
ndakan atau perkataannya akan selalu berada di bawah pengawasan Clara. Sambil menahan amarah yang tumbuh dalam
ada kegelisahan yang ia coba sembunyikan. Setelah memastikan dirinya tampak seperti biasa, ia ber
memberikan kesempatan istrinya untuk menyadari sesuatu yang aneh, Bagas mem
mben bangun lebih pagi dari biasanya?" tanyanya sambil memiringkan kepa
l yang harus aku urus lebih awal hari ini. Kamu sendiri gimana,
itu terlambat menyiapkan sarapan lagi ini,
agas berusaha menenangkan Clara. " Sayang, jangan sampai kecantikanmu pagi ini memudar hany
sesuatu dalam sikapnya yang membuat Clara merasa ada yang berbeda. Nam
sikap Mas Bagas pagi ini? Tapi apa ...." batin Cla