Istri Kedua Untuk Suamiku
rada di ruang tamu tiba-tiba masuk ke dalam kamar, ada ketegangan yang mengendap di udara. Mata Clara tetap terfokus pada ponselny
ang. Namun, penuh makna. "Aku harap kita bisa menyelesaikan semuanya dengan kepala dingin, Mas. Aku nggak ingin
a, Clara. Ini bukan masalah kecil. Aku ingin kita berbicara tentang apa yang sebenarnya kamu inginka
bisa terus bersama, Mas. Tapi aku juga nggak bisa mengorbankan semuanya hanya un
terpikirkan bagaimana jika semua orang tahu tentang ini? Bagaimana jika orang-orang tahu bahw
mu pikir ini akan berjalan mulus begitu saja? Mungkin kita bisa mengatur semuanya di sini, di rumah ini, tapi bagaimana denga
bnya perlahan, "tapi aku nggak bisa membiarkan ketakutan itu menghentikan keputusanku. Aku sudah cukup lama berjuang
ungan kita, soal kepercayaan. Kamu meminta aku untuk menikahi orang lain hanya untuk memenuhi keinginanku
kinan. "Aku hanya memberikan solusi. Kalau kamu
emberikan solusi? Kamu salah Clara, kamu hanya memberikan masalah yang akan timbul di kemudian hari. Apa kamu ngga
tif dalam dirinya. "Aku peduli, Mas. Tapi aku juga peduli pada diriku sendiri. Aku ingin kita tetap bersama, tapi b
Clara membuatnya terjebak dalam dilema besar: cinta dan tanggung jawab sebag
*
sudah berdiri di hadapan Clara dan Bagas yan
belum istirahat?" tanya Bagas yang te
sampaikan kepada Nyonya dan Tuan,
ari tempat duduknya. "Enggak usah basa-basi lagi
tekan oleh situasi yang terjadi. Air mata kembali mengalir di pipinya, nam
afasnya bergetar, dan dengan suara yang lirih, ia berkata, "Baiklah ... Saya s
ercaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Maya, apa yang kamu katakan? K
a nggak punya pilihan lain. Ayah saya adalah segalanya bagi saya. Jika ini yan
terjadi. Perasaan campur aduk memenuhi hatinya-rasa kasihan,
ngan. Ia merasa lega karena rencananya akhirnya berjalan sesuai harapan. "Keputusan yang bijak, Maya," katanya
tau Bagas. Ia merasa hancur di dalam, tetapi ia menenangkan dirin
Kamu berhasil memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan mu sendiri! Dan ingat satu hal Cla
api asal kamu tahu, Mas. Kamu nggak akan pernah memiliki anak dariku sampai kapanpun, dan jika kamu terus mendesakku. L
ebelum akhirnya Clara meninggalkan ruang keluarga den
ng istri, apalagi ... Aku begitu sangat mencintai Clara," batin Bagas sam