icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pesona Hantu CEO

Bab 5 Terjabak Hasrat Tuan Hantu

Jumlah Kata:1257    |    Dirilis Pada: 27/12/2024

seperti baru saja mendengar lel

punya ego sebesar menara Eiffel? Dan logika seperti anak u

k berdosa. Ia menertawakan kekesalan Ro

nya. Jarang sekali aku datang untu

gadis ini mendengus kesal. Menggelengkan kepala t

pi aku terlalu sibuk dengan kemiski

wajahnya hingga hanya beber

lagi, dia menatap Sion dengan be

sini! Atau

? Membuat mereka berpikir kalau kau

lalu berjalan ke sofa dan duduk di sana denga

campuran antara frustrasi dan lelah. Tidak

lkan selalu hadir dalam hidupku? Apa

i ke meja kecil di depan sofa, menikmati pemandangan itu. Seolah s

napas, lalu mengusap w

aku sudah menyerah. Silaka

enar mengirim petir, apa kau tidak mau kalau ak

Sion, ia mengambil bantal dari tempat t

er

t ke arah dada Sion-dan langsung menembus tubuhn

dengan sombong. "Apa kau serius men

melemparkannya lagi ke arah Si

Cepat pergi

a hanyalah kabut yang tidak bisa disentuh. Sion mala

Aku rasa kita bisa bersenang

raih kotak pensil dari meja belajarnya. Lalu melempar kot

tak pensil itu terbang melintasi ruangan, hingga mengha

AHHH

iikuti oleh tatapan kematian yang

A KAU SUDA

a yang memerah. Membuat Roura terkejut da

ada hantu di sini, dan aku co

tu apa? Kau hanya mencari alasan untuk ber

engan wajah merah padam. Namp

kang ibunya, tampak bingu

di sini?" tanya Pa

Sion berdiri sebelumnya, yan

erdiri di sana barusan! Aku bersum

memijat pelipisnya, dan merasa k

ndengar cerita khayalanmu. Minta maaf

gaja melemparkan itu pada bu Martha.

tidak percaya. "Kau ti

pa

nya, apalagi udara di luar sangat dingin.

pa salahku?"

, itu sangat kurang ajar. Aku rasa hukuman itu terlalu ringan

engan adu argumen yang akhirnya di

t selimutnya ke luar apartemen, Ia merebahkan diri di kursi panjang depa

resmi menjadi sitcom

ebih menarik, bukan?" Suara akrab itu ter

on duduk di sebelahnya. Bersandar dengan

lag

anya mendengar. Sementara Sion menga

idak butuh kamu untuk m

akan tetap di sini. Oh, ya ampun

enenggelamkan wajahnya ke bantal lalu menutup dirinya dengan selimut,

mbil saja nya

harinya,

san matematis yang rapi, disertai suara monoton sang pr

ntuk fokus, mencatat d

ap sosok yang tidak seharus

i-lambai ke arahnya seperti seorang

coba fokus, semakin Sion melakukan gerakan yang mengganggu, bahkan

letakkan pena, berdiri, dan berteriak.

ju pada Roura, termasuk sang profesor, ya

or mengutip ucapan Roura,

, menyadari kes

tuk Anda, Pro

imatnya, sang profesor bicara. "Cukup,

gin profesor sudah cukup jelas. tidak ada kesempatan untuk diskusi. Dengan enggan,

adalah C. Anggap itu konsekuensi atas sikap tidak

enatap profesor dengan frustrasi.

akan pergi." tega

g kerikil kecil di jalan. Ia berjalan ke taman universitas, mencari tempat untuk me

a menoleh ke kiri, ia mendapati Sion duduk santai di

Tuan Sion?" u

erat. "Aku tidak akan menggangg

rusaha sabar dengan gangguan

rjanji tidak akan menggangguku lagi. Mengerti? Tidak akan lagi muncul

ulurkan tangan seolah ingi

lah!" pin

gi. "Baiklah-baik

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka