[BUKAN] PELAKOR
tadi, Emery terus bergelayut di
we have much t
f me." Peri
kepala. Ia senang sekali menganggu Galen. Kemana
enganggu lelaki itu. Bahkan, Galen yang mengambil kelas yoga diganggu Emery. Galen yang sedang melakukan gerakan di atas matras, tanpa malu, Emery
yang geleng-geleng melihat ting
ar dari kelas diekori Emery. Bahkan, masuk ke toil
urhat dan menerima tawaran professornya yang ujun
reskan aprtemen kecil ini. Dan Emery terus saja menganggunya. Seperti t
uman. Bagaimana?" Setiap hari Emery membujuk Galen, agar pergi ke pesta. Jika tidak, Gadis itu akan t
. Kadang Galen berkata pedas, tapi seolah t
awaban yes. Sebelu
ll you, I don't want go to th
bayangkan. It's just birthday party. C'mon babe. I'm s
alen akan belajar, ia akan menggambar. Bahkan, Galen akan memilih nonton atau membaca, daripada pergi ke keramaian. Ia bukan makhluk anti sosial, dulu saat SMA Galen juga s
ngajakmu pergi. Selanjutnya, aku bis
kamu tidak bisa
ini saja, temani aku, Lily itu teman dekatku. Dan k
rapa di
t
ni, Galen mengiyakan ajakannya. Bahagia bukan main.
t bother you again." Emery memeluk G
emungkinan udara malam terasa dingin, dipadukan dengan ripped
n smokey eyes yang terlalu tebal, bulu mata palsu yang tertalu tebal, mascara yang terl
pesta, kedua hal yang tak bisa dipisahkan dari para wanita. Tapi, dandanan Em
belel dan sebuh jaket hita
Ayo." Emery menggaet tangan Gale
n hanya menemani Emery dan memastikan gadis itu tidak mabuk. Walau Emery bilang hanya pesta
n mobilnya, menuj
g memang besar, dan sudah ramai
reka sebagai pacarku. Agar
enerangan yang terang, membuat kita bisa melihat sekeliling. Bahkan, keco
g. Semuanya memang membawa pasangan, tak heran, segitunya Emery sampai membujuk Galen. Dan harusnya Galen ingat ja
memamerkan ke semua orang. "We have to find Lily soon." Emery dan Galen masuk ke rumah Lil
diberi glitter, agar kelihatan beda, dan memang cantik, tapi menurut Galen lebih cantik Emery. Lily m
ted birthda
arah Galen yang hanya diam da
's t
it's Lily. Lily this
tangannya ke Lily.
nk y
Asian people.
ang bekulit hitam. Lily ingin melihat orang yang unik. Yang tidak terlalu bekulit putih, dan berkulit hitam. Perpaduan y
you from
ones
h kesana, tapi katanya disana negara miskin." Sialan! Galen meng
orang tuamu pernah nya
mungkin, kau bisa
mengiyakan saja gurauan Lily. Padahal jika i
ian mau gabung berma
kerumunan. Mereka bermain beer pong. Jika kalian tida
an saja." Galen hanya menelam ludahnya. Ia sadar, ia sudah terjebak. Harusnya, ia
ke dalam gelas, jika berhasil masuk, maka mereka
ran Lily. Gadis itu melempar bola pi
g masuk, tep
tu persatu manusia i
dak merinding. Gila nih cewek! Bagaimana mungkin, matanya yang s
lak Emer
ebuah permainan. I
ing. Bagaimana ini? Cowok itu sampai keringatan. Sejujurnya, Galen tak pernah berciuma
pangkuan Galen, dan me
ijinkan siapapu
suk ke kamar, 10 menit keluar, sudah harus
urunkan harga diri. Dan harga seorang lelaki, tak bol
keberatan dengan semua ini. Karena tak tahan dengan se
r-benar masuk ke dalam kamar terseb
l di depan pintu, agar bisa mendengar a
. Galen dengan enteng, duduk di ranjang. Eme
akan menertawakan kita. Kita sudah dewasa. Akan sangat memalukan, jika kita
ranya?" Desak Emery. Lag
ry bisa mendengar banyak suara ora
mendengar semuanya. Ia semakin gelisah. Ia akan diejek, di lingku
apa. Aku bisa memutuskan unt
merangkap tubuh Emery ke tembok. Emery mundur, cewek agresif itu mundur
. Tepat di leher Emery. Tubuh gadis itu
ari rasa geli. Gelen menghisap kuat, seperti vampire haus dara
ndesah, dan me
up matanya, dan menikmati semua itu. Karena rasanya merasuk dalam jiwan
alen. Emery mendongak. Ia
..
tu, sebelum sang empu m
satu cafe yang membuka lowongan untuk posisi jadi kasi
menunggu panggilan, dan dirinya diterima. Demi, menabung dan be
a di Top Cafe dengan posisi kasir. Untuk masala
mbayangkan wajah Galen yang terkejut kar
tung